Bad Times at the Royale adalah film thriller garapan Drew Goddard. Dirilis pada tahun 2018, film ini dibintangi oleh Chris Hemsworth, Dakota Johnson, Lewis Pullman, Jeff Bridges, Cailee Spaeny, hingga Jon Hamn.
Kisah dari film ini berlangsung di sebuah hotel terpencil bernama El Royale yang terletak di perbatasan Nevada dan California. Hotel tersebut dulunya sangat populer, namun sekarang hampir terlupakan. Hanya ada satu orang bernama Miles (Lewis Pullman) yang masih bekerja di sana, sebagai penjaga hotel.
Suatu hari, hotel tersebut kedatangan empat orang tamu yang tak saling kenal, terdiri dari seorang pendeta, Daniel Flynn (Jeff Bridges), penyanyi bernama Darlene Sweet (Cynthia Erivo), salesman vacuum cleaner bernama Laramie Seymour Sullivan (Jon Hamm), dan seorang gadis, Emily Summerspring (Dakota Johnson).
Setiap tamu rupanya memiliki rahasia tersembunyi yang terbongkar secara perlahan melalui serangkaian kilas balik. Daniel Flynn, yang mengaku sebagai pendeta, ternyata adalah seorang perampok bank. Ia tengah mencari uang hasil rampokan yang ia sembunyikan di hotel tersebut satu dekade sebelumnya.
Laramie Sullivan, yang berprofesi sebagai salesman, rupanya adalah agen FBI yang ditugaskan untuk menyelidiki aktivitas mencurigakan di hotel itu.
Sementara itu, Emily ternyata diam-diam menyembunyikan adiknya, Rose Summerspring (Cailee Spaeny), untuk menyelamatkannya dari pemimpin sekte kejam, Billy Lee (Chris Hemsworth).
Rahasia hotel tersebut juga perlahan terungkap, termasuk fakta bahwa kamar-kamar di hotel dilengkapi dengan cermin satu arah yang digunakan untuk memata-matai tamu demi keuntungan pihak tertentu.
Konflik terjadi ketika Billy beserta pengikutnya datang untuk mencari Rose dan membawa kekacauan. Billy menyandera dan memaksa para tamu bermain roulette untuk menentukan hidup dan mati mereka.
Ulasan Film Bad Time at the El Royale
Film Bad Times at the El Royale adalah sajian unik yang memadukan genre thriller, noir, elemen misteri dalam satu paket. Narasi film disajikan dengan gaya nonlinear, menggunakan kilas balik untuk memperkenalkan latar belakang masing-masing karakternya sebelum semuanya mencapai klimaks.
Pendekatan ini terasa agak mirip dengan karya-karya sutradara kenamaan Quentin Tarantino terutama karena seringnya perubahan perspektif dan pengungkapan mendadak.
Akan tetapi, Drew Goddard memberikan sentuhan unik yang membuat film ini terasa segar dan berbeda. Dia sukses memutar balik ekspektasi genre ini, sama seperti yang dia lakukan dengan film The Cabin in the Woods di genre horor.
Hal yang menarik, ada banyak tema besar yang disisipkan oleh Drew Goddard di dalam film ini, dari trauma perang Vietnam sampai manipulasi di industri musik era 60-an.
Akting para pemainnya patut dipuji, terutama Chris Hemsworth, meski muncul lebih belakangan, Chris berhasil mencuri perhatian dengan energi liar dan daya tarik yang khas dalam perannya sebagai pemimpin sekte. Dialognya juga tak asal-asalan, setiap kata yang keluar terasa punya bobot, mendukung atmosfer penuh teka-teki.
Selain ceritanya, visual dan setting film ini juga sangat memukau. Mulai dari penggunaan warna, pencahayaan, dan pengaturan kamera, semuanya memperkuat nuansa retro yang misterius. Soundtrack-nya juga tak kalah menarik, sepanjang film, kamu akan mendengar lagu-lagu R&B klasik yang pas sekali dengan vibes film ini.
Walaupun durasinya cukup panjang, yakni 140 menit, rasanya film ini tidak bertele-tele karena ceritanya selalu punya kejutan baru. Selain itu, durasi ini juga memberikan banyak ruang untuk mengembangkan semua karakter dengan baik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Review Film Havoc: Suguhkan Aksi Super Brutal tapi Naskah Terlalu Datar
-
Review Film F1: Aksi Balap Mendebarkan dengan Atmosfer Autentik Khas Formula 1
-
Review Film The Phoenician Scheme: Rekonsiliasi Ayah dan Anak di Tengah Proyek Ambisius
-
Ulasan Film Ballerina: Sajikan Aksi Brutal dalam Balutan Visual yang Menawan
-
5 Rekomendasi Film yang Dibintangi Anya Taylor-Joy, Terbaru Ada The Gorge
Artikel Terkait
-
Menang Piala Citra 2024, Ini 4 Rekomendasi Film Terbaik Nirina Zubir
-
Austin Butler Dikonfirmasi Main di Film The Barrier Garapan Edward Berger
-
Jadi Pelakor di Guna-Guna Istri Muda, Carissa Perusset Bikin Geram Penonton
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Review Film The Burial, Kisah Nyata Pengacara yang Menemukan Sahabat Sejati
Ulasan
-
Buku Sesunyi Cahaya, Puisi Pendek untuk Luka yang Panjang
-
Menjalani Hidup Baik dengan Cara Realistis di Buku The Art of the Good Life
-
A World Where the Sun Never Rises: Aimer untuk Kegelapan Infinity Castle
-
Melihat Prespektif Berbeda Lewat Buku There Are No Bad People in The World
-
ENHYPEN Perlihatkan Sisi Lembut dan Manis Lewat Lagu Terbaru, Shine on Me
Terkini
-
Kamu Lelah, Aku Juga: Beban Mental Seumur Hidup bagi Perempuan dan Laki-Laki
-
Manusia vs Notifikasi: Tradisi Multitasking dan Fokus yang Tak Punya Ruang
-
Cate Blanchett Muncul di Squid Game 3, Spoiler Gabung Versi Amerika?
-
Zero Waste demi Estetika? Saat Aktivisme Lingkungan Kehilangan Akar Sosial
-
4 Pelembab Cream untuk Kulit Kering dan Perbaiki Skin Barrier, Rp100 Ribu!