Novel "Dompet Ayah Sepatu Ibu" karya J.S. Khairen adalah sebuah karya yang menggugah emosi, membawa pembaca menyelami perjuangan hidup dua tokoh utamanya, Asrul dan Zenna.
Mengangkat latar budaya Minangkabau yang kental, cerita ini menggambarkan bagaimana keterbatasan ekonomi tidak menjadi penghalang untuk meraih cita-cita.
Cerita bermula dari kehidupan sederhana di sebuah desa. Asrul dan Zenna terpaksa meninggalkan keluarga untuk mengenyam pendidikan di kota besar.
Asrul, dengan segala keterbatasannya, membawa harapan besar ayahnya yang sederhana tetapi penuh cinta. Sementara itu, Zenna tumbuh dengan semangat dan ketangguhan yang diwarisi dari ibunya.
Simbol dompet ayah dan sepatu ibu menjadi pengingat akan pengorbanan orang tua yang tak terlihat, tetapi selalu ada untuk mendukung anak-anak mereka.
Pesan yang disampaikan novel ini begitu kuat: keberhasilan tidak diukur dari materi, tetapi dari ketekunan, rasa syukur, dan cinta keluarga.
Asrul dan Zenna adalah cerminan nyata dari banyak anak muda yang menghadapi tantangan serupa di dunia nyata.
Melalui mereka, pembaca diajak untuk merenungkan arti perjuangan dan pengorbanan, serta pentingnya menghormati dan menghargai keluarga.
Latar budaya Minangkabau menambah keunikan cerita ini. Pembaca diajak mengenal nilai-nilai tradisional seperti gotong royong, rasa hormat pada orang tua, dan semangat kebersamaan yang menjadi kekuatan komunitas.
Secara keseluruhan, "Dompet Ayah Sepatu Ibu" bukan sekadar sebuah cerita tentang perjuangan hidup, tetapi juga pelajaran berharga tentang arti cinta, pengorbanan, dan harapan.
Gaya penjelasan yang disampaikan oleh sang penulis memang sederhana, tapi sangat bermakna. Selain menghibur, novel ini juga menginspirasi pembacanya untuk lebih menghargai keluarga dan kerja keras.
Sebuah karya yang wajib dibaca, terutama bagi mereka yang sedang mencari motivasi dalam menghadapi tantangan hidup.
Dilansir dari berbagai ulasan, novel ini telah mendapatkan banyak pujian karena kedekatan emosional yang berhasil dijalin antara pembaca dan tokoh-tokohnya.
Tak sedikit pembaca yang menyatakan rasa terima kasih langsung kepada J.S. Khairen karena telah menciptakan karya yang sangat inspiratif untuk mereka sendiri, hingga orang sekitar mereka.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ketika Pekerjaan Sulit Dicari, tapi Janji Politik Mudah Diberi
-
Review Novel 'Kotak Pandora': Saat Hidup Hanya soal Bertahan
-
Review Novel 'Totto-chan': Bukan Sekolah Biasa, Tapi Rumah Kedua Anak-anak
-
Benarkah 'Kerja Apa Aja yang Penting Halal' Tak Lagi Relevan?
-
Review Novel 'Jane Eyre': Ketika Perempuan Bicara soal Harga Diri
Artikel Terkait
-
Lutung Kasarung Sang Kekasih Purbasari dalam Buku Cerita Rakyat Nusantara
-
Ulasan Buku Gapapa: Jadi Apa Adanya Aja, Karya Zain Al Multazam
-
Review Buku 'You Do You' Sarah Knight: Menjadi Diri Sendiri Tanpa Rasa Bersalah
-
Ulasan Novel In Five Years: Ketika Hidup Tak Selalu Berjalan Sesuai Rencana
-
Review Buku The War that Saved My Life: Melihat Keberkahan Dalam Perang
Ulasan
-
Ulasan Novel Notes on an Execution: Catatan Terakhir Seorang Terpidana Mati
-
Review Film The Bad Guys 2: Kombinasi Sempurna Antara Aksi dan Komedi!
-
Novel Onwards and Upwards: Perjalanan Wanita Paruh Baya Menemukan Harapan
-
Review Film The Girl with the Needle: Sepi yang Menjerat Begitu Kejamnya
-
Ulasan Drama China The Prisoner of Beauty: Antara Cinta dan Dendam Keluarga
Terkini
-
Krisis Gas Bongkar Rapuhnya Energi Indonesia, Rencana PLTG Dinilai Kontradiktif
-
Komentari Penampilan Pembalapnya, Gigi Dall'Igna Kecewa pada Pecco Bagnaia
-
Jangan Biarkan Anak Cucu Kita Hanya Mengenal Hutan Lewat Buku Pelajaran
-
Pidato Kenegaraan Prabowo Dinilai Kontradiktif: Ekonomi Melesat, Lingkungan Terpuruk
-
Mulai Aktivitas Solo, Haechan NCT Bagikan Jadwal Teaser Album Debut 'Taste'