Tak Apa-apa Tak Sempurna adalah buku pengembangan diri yang ditulis oleh Dr. Brené Brown, Ph.D., L.M.S.W., seorang periset, penulis, dan profesor asal Amerika. Buku ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dengan tebal 248 halaman.
Buku ini mengajak pembaca untuk merangkul ketidaksempurnaan mereka dengan cara menjalankan kehidupan yang dijalani dengan Sepenuh Hati.
Buku Tak Apa-apa Tak Sempurna ditargetkan untuk pembaca dewasa. Meskipun konsep-konsep yang dibahas dalam buku ini universal, namun pembahasannya lebih cocok untuk orang dewasa yang telah melalui banyak pengalaman hidup.
Buku ini membahas tema-tema seperti perfeksionisme, kerentanan, dan hubungan interpersonal yang umumnya lebih mudah dipahami dan diresapi oleh orang dewasa.
Ringkasan Buku
Di dalam buku terlaris menurut New York Times yang mengguncang ini, Dr. Brené Brown mengajak kita untuk belajar menerima diri apa adanya, tidak terlalu mencemaskan 'apa yang orang lain pikirkan' tentang diri kita, sehingga kita bisa lebih mencintai diri sendiri apa adanya.
Tidak apa-apa jika kita tidak sempurna. Dia mengajari cara untuk menjalani hidup dengan sepenuh hati, dengan merangkul kerapuhan dan kerentanan kita, serta menumbuhkan keberanian, belas kasih, dan keterhubungan.
Menjalani sepuluh pilar petunjuk kekuatan hidup dengan Sepenuh Hati—sebuah cara yang ditawarkan oleh Dr. Brené Brown untuk terlibat dengan dunia—akan membuat kita menjadi lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih bersyukur.
Belajar Menerima Diri Sendiri Lewat Buku Tak Apa-apa Tak Sempurna
Buku Tak Apa-apa Tak Sempurna menjanjikan solusi untuk memecahkan masalah-masalah seperti obsesi terhadap kesempurnaan, kurangnya penerimaan diri, takut terhadap kerentanan, dan ketakutan akan penilaian orang lain.
Dr. Brown, penulis buku ini adalah seorang periset, penulis, dan profesor. Dia adalah anggota dewan riset di University of Houston Graduate College of Social Work dan diangkat sebagai Behavioral Health Scholar-in-Residence di Council on Alcohol and Drugs di Houston.
Sebagai periset, Dr. Brown mempelajari sebuah konsep yang dia sebut sebagai Kepenuhan-Hati. Dia juga mempelajari perasaan malu, takut, dan latihan kelenturan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tahun 2010, majalah Houston Women memilihnya sebagai salah satu dari lima puluh Perempuan yang Paling Berpengaruh di Tahun 2009.
Merangkul Ketidaksempurnaan dengan Menjalankan Kehidupan Sepenuh Hati
Buku Tak Apa-apa Tak Sempurna ditulis dengan tujuan untuk membantu pembaca menerima diri mereka apa adanya, tanpa terlalu mencemaskan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.
Di dalam buku ini, Dr. Brown terang-terangan mengajak pembaca bersama-sama dengannya untuk merangkul kerapuhan dan kerentanan, serta menyadari karunia-karunia dibalik ketidaksempurnaan diri kita.
Buku ini menawarkan sepuluh tiang petunjuk untuk menjalankan kehidupan yang dijalani dengan Sepenuh Hati yang dapat membantu pembaca mencapai tujuan ditulisnya buku ini, yakni penerimaan diri.
Belajar Mencintai Diri Sendiri dari Perjalanan Hidup Brené Brown dan Penelitiannya
Dr. Brown melakukan penelitian yang mendalam untuk menulis buku Tak Apa-apa Tak Sempurna dengan mewawancarai ribuan orang melalui surat, Email, hingga blog pribadinya.
Pengalaman hidup Dr. Brown yang terobsesi dengan kesempurnaan dan kurang mencintai dirinya sendiri telah menjadi inspirasinya dalam menulis buku ini.
Gaya Bahasa yang Personal
Buku Tak Apa-apa Tak Sempurna memiliki nada yang sangat personal. Dr. Brown tidak hanya membagikan teori dan konsep topik buku ini, tetapi juga pengalaman pribadinya. Hal ini membuat pembaca merasa tidak sendirian.
Dr. Brown juga mengajak pembaca untuk melakukan perjalanan bersama dalam belajar menerima diri sendiri lewat buku ini, bukan hanya memberikan instruksi.
Dalam bab pertama, pembaca belajar terlebih dahulu untuk mengembangkan perasaan pantas-diri, yakni keberanian, belas kasih, dan keterhubungan.
Setelah memahami perasaan pantas-diri, pembaca akan masuk ke dalam inti topik buku ini, yakni cinta, perasaan memiliki, dan penghargaan diri.
Saat belajar mencintai diri sendiri dan menerima diri sendiri dalam kehidupan nyata, tentunya akan menghadapi halangan. Buku ini akan menjelajahi penghalang-penghalang terbesar dari hidup dan mencintai dengan sepenuh hati. Tidak hanya itu, buku ini juga menyertakan strategi-strategi yang efektif untuk menembus penghalang-penghalang tersebut sekaligus menumbuhkan kelenturan.
Penghalang dan strategi tersebut akan dijelaskan sebanyak sepuluh bab dengan satu penghalang dan satu strategi di dalam masing-masing satu bab.
Rekomendasi
Saya merekomendasikan buku Tak Apa-apa Tak Sempurna kepada orang lain karena buku ini mengajak pembaca untuk menerima ketidaksempurnaan dan mencintai diri sendiri, menciptakan kehidupan yang lebih autentik dan bermakna.
Dalam buku ini, Dr. Brown menjelaskan penghalang-penghalang terbesar yang menghambat penerimaan diri, membantu pembaca mengenali apa yang menghalangi mereka untuk mencintai diri sendiri. Tidak hanya itu, buku ini juga memberikan strategi-strategi efektif untuk mengatasi penghalang-penghalang tersebut, memberikan panduan praktis untuk mencapai penerimaan diri.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Resensi Buku Mengarang Itu Gampang, Sukses Menulis ala Arswendo Atmowiloto
-
Resensi Buku 'Generation Gap(less)', Strategi Komunikasi Lintas Generasi
-
Resensi Buku 'Goodbye, Things', Hidup Bahagia dengan Sedikit Barang
-
Ulasan Memento Pseudo-Daycare, Webtoon Petualangan yang Tak Biasa
-
Review Buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring: Belajar Memaknai Duka
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Jejak Cinta Separuh Jiwa, Ungkap Mudah dan Sulitnya Dapat Jodoh
-
Temukan Pedoman Zen dalam Buku Haemin Sunim, When Things Don't Go Your Way
-
Menikmati Dunia Fantasi yang Ajaib dan Keren dengan Buku 'Wind and Truth'
-
Ulasan Buku Ulama Perempuan Madura: Peran Istri Kiai dalam Mengayomi Santri
-
Kiat Mewujudkan Cinta Tanah Air dalam Buku Bangga Menjadi Anak Indonesia
Ulasan
-
6 Rekomendasi Desa Wisata di Jogja, Liburan Sekaligus Belajar Budaya Jawa
-
Review Film Birthday, Cerita Luka Mendalam Pasca Tragedi Kapal Sewol
-
Isu Konflik Batin dan Rekayasa Kehidupan Idol di Lagu FIFTY FIFTY Bertajuk Pookie
-
Menyelami Simfoni Cinta Lewat Lagu Oh My Girl Bertajuk Closer
-
Ulasan Lagu Royalty: ENHYPEN Totalitas Tunjukkan Kesetiaan, Bikin Baper!
Terkini
-
7 Rekomendasi Film Horor Terbaik dari tahun 80-an, Sudah Nonton?
-
Mees Hilgers, Laga Kontra Cina dan Performa Buruknya di Timnas Indonesia
-
Harapan Pupus! Ada 2 Alasan Kekalahan MU dari Spurs Kali Ini Terasa Jauh Lebih Menyakitkan
-
Kembang Goyang Luna Maya Patah Detik-Detik Sebelum Akad, Pertanda Apa?
-
Mulai Rp1,4 Juta, Ini Daftar Harga Tiket Konser Doh Kyung-soo di Jakarta