Setiap orang harus berusaha membersihkan hatinya dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Hati yang kotor akan membuat kita menjadi sosok yang sangat menyebalkan dan tidak disukai oleh orang-orang di sekitar kita.
Hal-hal yang dapat mengotori hati, di antaranya adalah memiliki rasa iri dan dengki terhadap kehidupan orang lain. Misalnya, iri ketika melihat orang lain mendapatkan rezeki berlimpah. Bila rasa iri dan dengki ini dibiarkan maka dapat mengakibatkan kita menjadi orang yang jahat terhadap sesama.
Hati yang bersih akan mengantarkan seseorang pada perilaku yang bersih (baik) juga. Demikian sebaliknya, hati yang kotor akan mengantarkan orang tersebut pada keburukan yang tak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain.
Benar kiranya sabda Rasulullah SAW. dalam sebuah hadis riwayat Bukhari: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila dia baik, maka baiklah jasad tersebut. Dan sebaliknya, apabila dia buruk, maka jasad tersebut akan menjadi buruk. Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah hati” (hlm. 12).
Seseorang yang memiliki kebiasaan yang tidak baik, biasanya bermula dari hati dan pikiran yang negatif. Oleh karenanya, kita harus selalu melakukan introspeksi diri, merenungi kembali beragam kebiasaan kita selama ini.
Bila kita menemukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik, bersegeralah untuk meninggalkannya. Berusahalah untuk selalu memiliki kebiasaan berpikir positif dan berprasangka baik.
Dalam buku ‘Laundry Hati, Kisah-Kisah Inspiratif Pembersih Kalbu’ diterangkan, mendongkrak kebiasaan yang negatif menjadi kebiasaan yang positif, jauh lebih baik dan dimulai dari diri sendiri. Jika perbuatan Anda berguna untuk kepentingan orang banyak, tanamkan dalam hati untuk selalu melakukan sesuatu yang bermanfaat dengan membersihkan hati agar tujuan Anda tidak tergelincir.
Dapat disimpulkan bahwa hati yang senantiasa bersih akan membawa kita pada kebahagiaan. Sebaliknya, hati yang kotor akan mengantarkan kita pada rasa tidak tenang dan menjauhkan kita dari kebahagiaan.
Buku karya Rini Hastuti yang diterbitkan oleh penerbit RAS (Depok) ini menarik dan cocok dibaca oleh siapa saja yang mendambakan hidup bahagia. Salah satu tanda hidup kita bahagia adalah ketika kita selalu menjaga hati agar jangan sampai terkotori oleh hal-hal yang dapat menjauhkan kita dari kasih sayang Tuhan dan sesama.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Ungkapan Hikmah, Pelajaran Berharga di Sekitar Kita
-
Ulasan Buku Menulis untuk Umur Panjang, Menambah Penghasilan Lewat Tulisan
-
Ulasan Buku Panduan Lancar Membaca CERIA, Ajari Anak Membaca Sejak Dini
-
Karena Hidup Membutuhkan Penyemangat dalam Buku Cinta Itu Motivasi
-
Upaya Menjaga Kesehatan Mental dalam Buku Mendukung Orang yang Kita Cintai
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Girls, Stop Apologizing': Panduan Menjadi Perempuan Berdaya
-
Ulasan Buku Ungkapan Hikmah, Pelajaran Berharga di Sekitar Kita
-
Ulasan Novel Motherhood: Ibu yang Penuh Obsesi dan Anak yang Tertekan
-
Menghargai Setiap Momen Dalam Hidup Melalui Buku Things Left Behind
-
Mengenal Makna dan Fungsi Kontemplasi Spiritual dalam Buku Wayahe Ngopi 3
Ulasan
-
Bukit Khayangan Jambi, Menyaksikan Keindahan Alam bak Negeri di Atas Awan
-
Ulasan Buku 'Girls, Stop Apologizing': Panduan Menjadi Perempuan Berdaya
-
Asrinya Nuansa Cafe Ruang Hijau, Merak hingga Rusa Jadi Daya Tarik
-
Ulasan Buku Ungkapan Hikmah, Pelajaran Berharga di Sekitar Kita
-
Cafe Teko Kopi, Tempat Nongkrong Bernuansa Joglo di Pekanbaru
Terkini
-
Persib Bandung akan Rekrut Juru Gedor, Bojan Hodak Akui Ada Keterbatasan
-
Dibintangi Ram Charan, Film Game Changer Segera Hadir 10 Januari Mendatang
-
Susah Dapat Pekerjaan Sesuai Jurusan Kuliah? Ini Alasan dan Solusinya!
-
Media Italia Soroti Nasib STY, PSSI Disebut Tengah Cari Pelatih Eropa
-
Malut United Datangkan Dua Pemain Asing, Ada Eks Gelandang Serang Borneo FC