Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Ade Feri
Ilustrasi anak membaca buku (unsplash.com/benmullins)

Mengulik dunia anak memang selalu menyenangkan. Mulai dari lagu, tontonan, permainan, hingga bacaan. Media hiburan yang diperuntukan anak sangat beragam, sehingga terkadang orang dewasa pun masih menggemarinya. 

Salah satu hiburan yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak adalah bacaan. Buku bacaan bagi anak layaknya guru sebab anak-anak dapat mengambil banyak manfaat dari kegiatan tersebut. 

Sayangnya, banyak orang tua yang kadang kesulitan menemukan buku bacaan yang tepat untuk anak-anaknya. Ditambah, buku anak terkadang dijual dengan harga mahal sehingga para orang tua terkendala biaya saat ingin membelinya. 

Namun, kini para orang tua tak perlu khawatir karena Kemendikbud telah menyediakan banyak buku bacaan anak yang dapat diakses gratis melalui website resminya.

Berikut ini, ada beberapa referensi bacaan gratis dari repositori Kemendikbud yang dapat dijadikan bacaan untuk sang buah hati. 

1. Mumu dan Kupu-Kupu Merah

Buku Mumu dan Kupu-Kupu Malam (repositori.kemdikbud.go.id)

Mumu dan Kupu-kupu Merah menceritakan seorang gadis kecil bernama Mumu yang bertemu sebuah kepompong di kebunnya. Esoknya, Mumu mendapati kepompong itu telah berubah menjadi kupu-kupu merah. Keduanya pun menjadi sahabat dan selalu bermain bersama.

Namun, suatu hari ibu Mumu jatuh sakit dan obat untuk kesembuhan ibunya adalah kupu-kupu merah. Dengan berat hati, Mumu akhirnya merelakan kupu-kupu merah untuk obat sang ibu.

Buku ini menampilkan kisah persahabatan, pengorbanan, dan kasih sayang. Selain cerita yang penuh pembelajaran, buku ini dilengkapi dengan ilustrasi yang cantik sehingga anak tidak akan bosan saat membacanya. 

2. Papipu dan Benih Terbang

Buku Papipu dan Benih Terbang (repositori.kemdikbud.go.id)

Seperti judulnya, Papipu dan Benih Terbang bercerita tentang petualangan liliput bernama Papipu yang ingin mengujungi rumah nenek dan memanfaatkan biji dari tanaman untuk kendaraannya. 

Cerita buku ini sangat sederhana. Daya tariknya terletak pada narasi yang singkat, tetapi dilengkapi dengan ilustrasi yang sangat menggemaskan. 

Selain itu, penulis menggambarkan biji tanamam sebagai transportasi, seperti biji tanaman sintrong, pacar air, bunga kencana, dan lainnya. Oleh sebab itu, buku ini dapat mengenalkan jenis-jenis tumbuhan yang tumbuh di sekitar kepada anak-anak. 

3. Siapa Dia?

Buku Siapa Dia? (repositori.kemdikbud.go.id)

Kemendikbud ternyata memiliki program penerjemahan cerita anak dari berbagai negara, lho. Salah satu cerita anak yang diterjemahkan adalah Siapa Dia? yang original naskahnya berbahasa India. 

Buku Siapa Dia? menceritakan tentang petualangan gadis cilik bernama Priya untuk mencari sumber suara misterius. Saat melakukan pencarian, ia bertemu dengan berbagai hewan dan mencoba terus mencocokan suara hewan tersebut dengan suara yang ingin dicarinya.

Meski buku ini adalah terjemahan, tetapi isinya sudah disesuaikan agar anak-anak Indonesia mudah memahaminya. Selain disuguhi ilustrasi yang menggemaskan, buku ini juga bisa digunakan untuk mengenalkan berbagai jenis hewan kenapa anak-anak.

4. Kuri, Kiki, dan Kaka Kutu

Buku Kuri, Kiki, dan Kaka Kutu (badanbahasa.kemdikbud.go.id)

Salah satu kebiasan tidur kurang baik dari anak adalah mengompol. Nah, Kuri, Kiki, dan Kaka Kutu adalah cerita fabel tentang tiga kutu yang hidup di kasuh lembap akibat kebiasan mengompol anak. Ketiganya senang tinggal di kasur tersebut dan akan mengigit kulit anak saat mereka tertidur.

Namun, suatu hari ketiga kutu merasa kasur mulai kering. Ternyata kasur dipindahkan ke tempat yang lebih terang, lalu setiap akan tidur sang anak dibiasakan buang kecil lebih dahulu sehingga tidak lagi mengompol. 

Kisah dalam buku ini pastinya menggelitik anak. Namun, lewat buku ini, para orang tua dapat mengedukasi anak-anaknya agar tidak mengompol lagi saat malam hari dan menjaga kebersihan tempat tidur.

5. Rumah Nenek

Buku Rumah Nenek (repositori.kemdikbud.go.id)

Rumah Nenek merupakan cerita sederhana yang mengisahkan tentang kunjungan kakak beradik ke rumah neneknya setiap libur sekolah. Rumah nenek berada di kampung dan mereka senang berlibur di sana.

Menariknya, rumah nenek digambarkan sebagai rumah panggung sehingga adik kakak itu akan bermain di sepanjang tingkatan rumah.

Meski ceritanya sederhana, buku ini tetap dilengkapi dengan ilustrasi yang khas. Di sisi lain, narasi di buku ini juga sangat singkat sehingga anak-anak bisa menggunakannya sebagai media belajar membaca.

Ade Feri