Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Rion Nofrianda
Teh telur yang menggiurkan untuk dicicipi (Dok. Pribadi/Rion Nofrianda)

Teh telur, sering disebut sebagai teh talua dalam bahasa Minang, adalah salah satu minuman khas dari Sumatera Barat yang memiliki cita rasa unik dan manfaat yang luar biasa. Minuman ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya kuliner masyarakat Minangkabau, tetapi juga telah menjadi simbol kehangatan dan kebersamaan.

Keberadaannya yang mudah ditemukan di berbagai warung dan kedai, baik di Sumatera Barat maupun di daerah lain, menunjukkan bahwa teh telur memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia.

Teh telur terbuat dari perpaduan teh panas yang pekat, telur ayam (biasanya ayam kampung), dan gula yang dikocok hingga menghasilkan busa lembut di bagian atas. Dalam proses pembuatannya, setiap komponen memiliki peranan penting yang menciptakan rasa dan tekstur khas teh telur. Teh yang digunakan biasanya merupakan teh hitam yang pekat, memberikan rasa pahit yang khas sekaligus menjadi dasar minuman ini.

Telur ayam kampung sering menjadi pilihan karena dipercaya memberikan rasa yang lebih gurih dan aroma yang lebih harum dibandingkan dengan telur ayam negeri. Gula, baik gula pasir maupun gula aren, digunakan untuk menyeimbangkan rasa, menciptakan rasa manis yang lembut dan memanjakan lidah.

Keunikan teh telur terletak pada cara pembuatannya. Proses pengocokan telur menjadi salah satu tahap yang paling menarik dan menentukan kualitas minuman ini. Ada dua metode utama yang digunakan, yaitu kocokan manual dengan menggunakan sendok atau garpu dan penggunaan mixer untuk hasil yang lebih cepat dan merata.

Kocokan manual, meskipun memakan waktu lebih lama, sering dianggap lebih autentik dan tradisional. Proses ini membutuhkan keterampilan dan kesabaran untuk menghasilkan busa telur yang lembut dan mengembang sempurna.

Sebaliknya, penggunaan mixer menjadi pilihan bagi penjual yang ingin menyajikan teh telur dalam jumlah banyak dalam waktu singkat tanpa mengurangi kualitas rasa.

Selain teknik pengocokan, jenis telur yang digunakan juga berperan besar dalam rasa akhir minuman ini. Telur ayam kampung menjadi pilihan utama karena dianggap lebih sehat dan memberikan rasa yang lebih kaya. Namun, di beberapa daerah, telur bebek juga digunakan sebagai alternatif, menghasilkan rasa yang lebih tajam dan tekstur yang lebih kental. Pilihan jenis telur ini sering kali disesuaikan dengan selera dan ketersediaan bahan di daerah tertentu.

Teh telur memiliki nilai lebih dari sekadar minuman. Banyak orang meyakini bahwa minuman ini memiliki manfaat kesehatan yang beragam, terutama karena kandungan protein dari telur dan antioksidan dari teh. Dalam tradisi masyarakat Minangkabau, teh telur sering disajikan sebagai minuman penghangat tubuh, terutama pada pagi hari sebelum memulai aktivitas atau pada malam hari ketika cuaca dingin.

Minuman ini juga dipercaya dapat meningkatkan stamina dan energi, sehingga cocok untuk dinikmati oleh mereka yang memiliki aktivitas fisik yang padat. Tidak heran jika teh telur sering dikaitkan dengan citra "minuman para pekerja keras."

Di sisi lain, teh telur juga menjadi simbol keakraban dan persahabatan. Di banyak warung kopi di Sumatera Barat, teh telur sering menjadi pilihan utama untuk menemani obrolan santai di antara teman dan kerabat. Kehadirannya yang hangat dan mengenyangkan membuat teh telur cocok dinikmati dalam suasana apapun, baik saat diskusi serius maupun sekadar bercengkerama ringan.

Tradisi ini juga menyebar ke berbagai daerah di luar Sumatera Barat, di mana teh telur mulai dikenal sebagai minuman yang menghadirkan rasa kampung halaman bagi perantau Minang.

Meskipun teh telur memiliki rasa dan tradisi yang mendalam, minuman ini juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan keasliannya di tengah arus modernisasi. Di beberapa tempat, variasi dalam penyajian teh telur mulai bermunculan, seperti penambahan susu kental manis atau rempah-rempah seperti jahe untuk memberikan sentuhan rasa yang berbeda.

Inovasi ini memang menambah daya tarik teh telur bagi generasi muda, tetapi ada kekhawatiran bahwa perubahan ini dapat mengurangi keaslian dan nilai tradisional dari minuman tersebut.

Namun, tantangan ini juga dapat dilihat sebagai peluang untuk memperkenalkan teh telur kepada khalayak yang lebih luas. Dengan sentuhan kreativitas, teh telur dapat menjadi minuman khas Indonesia yang tidak hanya dikenal di tingkat nasional tetapi juga internasional. Beberapa restoran dan kafe modern mulai menyajikan teh telur dalam menu mereka, memberikan kesempatan bagi pelanggan yang belum pernah mencicipinya untuk menikmati pengalaman kuliner yang unik.

Selain itu, upaya untuk mempromosikan teh telur sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia juga perlu mendapat perhatian. Acara-acara kuliner tradisional, festival budaya, dan media sosial dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengenalkan teh telur kepada generasi muda. Dengan demikian, teh telur tidak hanya menjadi minuman yang dinikmati, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan akan kekayaan kuliner Indonesia.

Secara keseluruhan, teh telur adalah lebih dari sekadar minuman tradisional. Ia adalah cerminan dari budaya, tradisi, dan nilai-nilai masyarakat Minangkabau yang penuh dengan kehangatan dan keramahan. Dari proses pembuatannya yang penuh keahlian hingga manfaat kesehatannya yang melimpah, teh telur memiliki daya tarik yang sulit ditandingi.

Dengan melestarikan dan mengembangkan minuman ini, kita tidak hanya menjaga warisan kuliner Indonesia tetapi juga memperkaya keberagaman budaya yang menjadi identitas bangsa. Teh telur, dengan segala keunikan dan kelezatannya, akan terus menjadi bagian dari perjalanan kuliner yang menyatukan generasi dan budaya.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rion Nofrianda