Satu lagi film bagus yang mesti kalian tahu. Apa ya kira-kira? Apalagi kalau bukan, Gladiator II! Film berlatarkan kehidupan bangsa romawi ini tak hanya menghadirkan alur cerita yang menarik tapi juga memberikan suguhan keindahan visual yang menyegarkan mata.
Adapun kisahnya bercerita tentang perjalanan Lucius Verus (Paul Mescal), cucu dari mantan Kaisar Romawi yang terkenal, Marcus Aurelius.
Diceritakan, untuk menghindari para musuh yang mengincar nyawanya, Lucius Verus muda dipaksa melarikan diri dari Roma, untuk kemudian tumbuh di Numidia.
Di Numidia, Lucius mengubah namanya menjadi Hanno dan menikahi seorang wanita pejuang bernama Arishat (Yuval Gonen). Sampai kemudian, tentara Romawi yang dipimpin oleh Jenderal Marcus Acacius (Pedro Pascal) menyerang dan Menginvansi Numidia.
Lucius dan Arishat pun ikut bertempur melawan tentara Romawi untuk mempertahankan tanah airnya. Sayangnya keberuntungan tidak berpihak ke mereka, Numidia ditaklukkan Romawi dan Arishat gugur bersama para pejuang lainnya.
Sementara, Lucius dibawa ke Roma dan dijadikan Gladiator oleh Macrinus (Denzel Washington). Mula dari sanalah Lucius menemukan kembali jati diri dan panggilan hatinya untuk mengembalikan kejayaan Romawi kepada rakyatnya.
Ulasan Film Gladiator II
Gladiator II adalah sekuel, ya. Tapi meski gak nonton film sebelumnya, saya pribadi bisa mudeng dengan mudahnya sama alur cerita film ini.
Jadi, jangan khawatir buat gagal paham sama alur ceritanya, meskipun kamu juga belum pernah nonton film pendahulunya. Pasalnya, penataan plot film ini runtut dan rapi banget!
Tiap babaknya gak ada yang mubazir, alias memuat informasi dan peristiwa penting yang membuat kita kian paham dengan alur ceritanya.
Narasi perebutan kekuasaan, balas dendam, dan intrik politik di film ini pun sama sekali gak membosankan. Ya, walaupun narasi tersebut cukup umum dibawakan, berkat eksekusi yang matang, kisah balas dendam tokoh Lucius di film ini tetap terasa menarik dan mendebarkan.
Akting para pemain juga luar biasa mengangumkan. Semua pemain menampilkan performa terbaiknya. Sehingga tiap karakter terasa sangat hidup dan punya kekuatan di cerita ini.
Meski, saya gak begitu mencari tahu tentang peradaban bangsa Romawi, penggambaran peradabannya di film ini betul-betul megah, sekaligus membuat iba.
Dari segi latar, efek visual, tata busana, hingga pendukung visualisasi lainnya, Gladiator II termasuk dalam level juara. Intinya, Gladiator II adalah film dengan kualitas di atas rata-rata yang punya keunggulan di berbagai lini sehingga sudah sepatutnya buat kamu saksikan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
-
Ulasan Film The Call, Harga yang Harus Dibayar oleh Para Pengingkar Takdir!
-
Ulasan Better Man, Film Biopik Visioner dengan Eksekusi yang Cerdas
-
Ulasan Film With You in the Future, Saat Jatuh Cinta pada Orang yang Tepat
Artikel Terkait
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners
-
Tak Cuma Humor, Film Anak Medan: Cocok Ko Rasa Sentil Sisi Dilema Orang Dewasa
-
Baper, Film Jepang 'The Blue Skies at Your Feet': Cinta, Waktu dan Air Mata
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
Ulasan
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
-
Baper, Film Jepang 'The Blue Skies at Your Feet': Cinta, Waktu dan Air Mata
-
Kisah Manis Keluarga di Novel 'Rahasia Keluarga dan Cerita-Cerita Lainnya'
-
Desa Wisata Bromonilan, Menikmati Sejuknya Udara khas Pedesaan di Jogja
Terkini
-
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Laba Menyusut: Suara Hati Pengusaha Indonesia
-
Ondrej Kudela Antar Persija Jakarta Teguk Kemenangan, Persik Kediri Makin Terpuruk
-
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya
-
Orang Baik Sering Tersakiti: Apakah Terlalu Baik Itu Merugikan Diri?