Pernah nggak sih kamu ngerasa hidup ini kayak rollercoaster yang nggak ada habisnya? Pikiran kita terus menerus sibuk memikirkan apa yang udah terjadi atau apa yang bakal terjadi. Nah, The Power of Now karya Eckhart Tolle hadir buat ngerem pikiran itu dan ngajarin kita untuk benar-benar hidup di momen ini.
Apa yang Diajarkan Eckhart Tolle?
Buku ini adalah peta perjalanan menuju kesadaran penuh, yang Tolle sebut sebagai "kesadaran saat ini." Tolle bilang, kunci kebahagiaan sejati dan kedamaian itu ada di sini, sekarang, di momen saat ini. Masalahnya, manusia sering banget terjebak di dua perangkap: masa lalu dan masa depan. Kita sibuk menyesali masa lalu atau takut sama apa yang akan datang.
Secara teoritis, The Power of Now menggabungkan elemen spiritualitas lintas agama, filsafat Timur, dan prinsip psikologi modern. Inti ajarannya antara lain:
1. Identifikasi dengan Pikiran
Kita bukanlah pikiran kita. Pikiran itu alat, bukan bos kita. Kalau kita terus dikuasai pikiran, kita nggak pernah benar-benar hidup.
2. Ego dan Waktu Psikologis
Ego kita suka bikin drama dengan terus menggali masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Ini yang bikin kita stres.
3. Kesadaran Saat Ini
Cara buat keluar dari jebakan pikiran adalah dengan sadar sepenuhnya pada saat ini. Tolle menyebut ini "hadir sepenuhnya."
4. Rasa Sakit Emosional
Tolle bilang, kebanyakan rasa sakit itu bersumber dari pikiran yang nggak mau menerima kenyataan apa adanya.
Gaya Penulisan dan Kekuatan Buku Ini
Gaya penulisan Tolle sederhana, tapi penuh makna. Dia nggak ribet pakai istilah akademik atau kata-kata berat. Ada banyak bagian yang sifatnya reflektif, bikin pembaca mikir dan ngeh, "Oh iya ya, selama ini gue salah mikir."
Buku ini nggak ngasih solusi praktis seperti buku self-help pada umumnya, tapi lebih ke arah mindset shift. Tolle ngajak kita buat sadar kalau kebahagiaan itu bukan sesuatu yang kita cari di luar, tapi sesuatu yang udah ada di dalam diri kita.
Relevansi di Indonesia: Mengapa Gen Z Perlu Membacanya?
Di Indonesia sekarang, khususnya buat remaja, tantangan hidup makin banyak. Media sosial bikin kita sibuk membandingkan hidup kita sama orang lain. Pendidikan dan tekanan keluarga bikin kita takut gagal. Situasi ekonomi bikin banyak yang khawatir soal masa depan. Nah, The Power of Now ngajak kita buat berhenti sejenak, bernapas, dan sadar bahwa satu-satunya hal yang bisa kita kontrol itu adalah momen sekarang.
Tolle ngajarin kalau ketenangan batin itu nggak tergantung sama apa yang kita punya atau capai, tapi tergantung sama gimana kita menjalani hidup. Ini relevan banget di zaman yang penuh distraksi dan kebisingan kayak sekarang.
Buat remaja, pesan dari buku ini bisa jadi obat buat overthinking. Dengan belajar fokus ke momen saat ini, kita nggak cuma jadi lebih tenang, tapi juga lebih kreatif dan produktif. Misalnya, daripada stres mikirin ujian minggu depan, fokus aja belajar hari ini.
Haruskah Dibaca?
Jawabannya: harus banget. The Power of Now bukan cuma buku, tapi alat buat mengubah cara kita memandang hidup. Tolle ngajarin kita buat nggak terus-terusan jadi korban pikiran sendiri dan mulai jadi pengendali hidup. Kalau kamu sering merasa overthinking, kehilangan arah, atau capek sama drama hidup, buku ini bakal jadi teman yang pas buat kamu. Jadi, siap buat berhenti sejenak dan menikmati momen ini?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Liebesfreud: Misteri di Balik Permainan Seorang Pianis
-
Ulasan Novel Meet Me at Midnight, Antara Persahabatan dan Cinta
-
Batu Ajaib Penolong Orang Baik dalam Buku Mawar dan Melati
-
Mengenal Myasthenia Gravis Lewat Buku Orbit Tiga Mimpi
-
Menjaga Kesucian Cinta Masa Lalu dalam Buku Cerpen Pertobatan Aryati
Ulasan
-
Berendam di Kolam Pemandian Air Panas Curug Cipanas Nagrak Bandung
-
Review Anime Girls und Panzer, Ketika Sekolah Menjadi Medan Perang
-
Ulasan Novel Liebesfreud: Misteri di Balik Permainan Seorang Pianis
-
Ulasan Novel Meet Me at Midnight, Antara Persahabatan dan Cinta
-
Batu Ajaib Penolong Orang Baik dalam Buku Mawar dan Melati
Terkini
-
Menguak Mitos Setelah Kematian dalam Film Horor 'Sebelum 7 Hari'
-
Murid Baru, Jung Soo Bin Join Circle Hyeri dalam Drama Friendly Rivalry
-
Kembangkan Minat Bakat Melukis Anak, KBSA Cilacap Gelar Workshop Melukis
-
Mengenal Myasthenia Gravis Lewat Buku Orbit Tiga Mimpi
-
Gugur Gunung, Representasi Nilai Sosial Masyarakat yang Terus Lestari!