Kemampuan untuk meregulasi emosi adalah salah satu hal yang penting untuk diajarkan kepada anak. Sebab, salah satu hal yang membuat orang tua kewalahan adalah ketika menghadapi anak-anak yang tantrum karena tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka rasakan.
Salah satu medium yang bisa digunakan untuk mengajarkan anak tentang regulasi emosi adalah melalui buku. Terkait hal ini, ada sebuah buku cerita yang cukup menarik karya Nadhira Afifa berjudul 'Ketika Alina Marah' yang membahas tema tersebut.
Buku yang diilustrasikan oleh Larasputri ini menceritakan pengalaman seorang gadis cilik bernama Alina saat ia belajar meregulasi emosinya.
Saat itu, Alina sedang bermain petak umpet bersama Arkan, Nabil, dan Shanum. Ketika sementara bermain, tiba-tiba Arkan tidak sengaja menabrak Alina.
Alina yang kesakitan pun menjadi marah kepada Arkan. Meskipun Arkan sudah meminta maaf kepada Alina, namun Alina masih sulit untuk memaafkan.
Namun, Alina kemudian teringat nasihat ibunya. Bahwa jika kita sedang marah, salah satu cara untuk meredakannya adalah dengan menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.
Alina pun mencoba menerapkan hal tersebut. Ternyata, apa yang disampaikan ibu benar. Alina menjadi lebih tenang dan akhirnya bisa memaafkan Arkan.
Dari cerita di atas, anak bisa belajar tentang cara meredakan rasa marah melalui teknik pernapasan. Selain itu, di bagian penutup buku terdapat catatan untuk orang tua dan pengasuh tentang tips berbincang kepada anak agar mereka mampu mengidentifikasi dan memvalidasi perasaan marah yang mereka alami.
Ada pula beberapa tips tentang cara mengendalikan rasa marah yang bisa diajarkan kepada anak-anak agar mereka terhindar dari perilaku tantrum.
Hal yang tak kalah menarik adalah aktivitas menebak gambar yang juga terdapat dalam buku ini. Melalui permainan petak umpet, anak-anak diajak untuk menebak tokoh-tokoh yang sedang bersembunyi di dalam cerita.
Secara umum, buku ini berisi cerita yang sederhana namun mengandung pelajaran yang berharga. Bagi orang tua yang sedang mencari buku bacaan terkait regulasi emosi pada anak, kisah Ketika Alina Marah bisa menjadi bacaan yang menyenangkan untuk disimak bersama si kecil!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Canting: Filosofi Kebudayaan Jawa dalam Membangun Rumah Tangga
-
Sama-sama Anak Presiden, Barron Trump Dibandingkan dengan Gibran: Awas Maju Pilpres
-
Anak-anaknya Calon Dokter, Haldy Sabri Suami Irish Bella Beri Peringatan: Jangan Macam-Macam...
-
The Real Princess Hermes, Jumpsuit Baby R Anak Syahrini Seharga Motor Baru
-
Kholid Nelayan Banten Ngaku Baca Buku saat Debat, Publik Bandingkan Kebiasaan Gibran
Ulasan
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
7 Film Indonesia Paling Laris 2025: Animasi, Horor, hingga Komedi
Terkini
-
Vivo X200T Siap Meluncur Awal Tahun 2026, Ukuran Compact dan Performa Kencang
-
Bukti Nyata Seni Inklusif: Arif Onelegz dan Lauren Russel Buktikan Setiap Tubuh Bisa Menari
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
Banjir Aceh-Sumatera: Solidaritas Warga Lari Kencang, Birokrasi Tertinggal