Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Akramunnisa Amir
Sampul Buku Seni Mengubah Nasib (Goodreads)

Memperbaiki mindset tentang keuangan adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Sebab, cara pandang kita dalam menilai uang dan sumber kekayaan sangat memengaruhi kebahagiaan hidup.

Ada banyak orang yang memandang bahwa jika memiliki banyak uang, maka hidupnya akan bahagia. Mereka bekerja sangat keras, dan menghabiskan sisa usianya hanya demi mengumpulkan kekayaan yang tidak pernah cukup.

Lantas, bagaimana sebenarnya mindset yang tepat dalam memaknai uang dan kekayaan? Hal tersebut bisa ditemukan dalam buku berjudul 'Seni Mengubah Nasib' karya Yudi Candra dan Agung Setiyo Wibowo.

Buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2021 ini membahas tentang kiat menjadi pribadi yang bisa menarik rezeki dan kebahagiaan lewat memperbaiki mindset keuangan.

Salah satu mindset penting yang harus dimiliki yakni memperbaiki sikap kita terkait keuangan. Mengapa seseorang terus-menerus terjerat kemiskinan? Boleh jadi karena sikapnya yang pasif dan memiliki arketipe keuangan sebagai si korban (victim).

Pembahasan tentang arketipe keuangan ini sebenarnya cukup menarik. Berdasarkan teori arketipe keuangan Deborah Price, manusia digolongkan dalam 8 arketipe yang semuanya dibahas secara rinci di buku ini.

Sayangnya, arketipe ini adalah sebuah pola yang terbentuk di alam bawah sadar. Semua input yang kita terima sejak masa kanak-kanak, serta dampak dari trauma dan luka batin yang diwariskan oleh orang tua ternyata bisa mempengaruhi cara kita dalam mengelola keuangan.

Di sinilah akar dari keberadaan mental kaya dan miskin. Seseorang yang memiliki mental kaya akan selalu bisa melihat peluang dan menjadikan kekayaan sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan. Bukan seberapa banyak yang ia miliki, namun seberapa bermakna apa yang mereka mampu berikan.

Sebaliknya, mental miskin membuat kita selalu merasa tidak cukup. Sekalipun seseorang berlimpah materi, namun ketika ia memiliki mental miskin, ia tidak akan bisa memperoleh kebahagiaan dari harta yang ia miliki.

Secara umum, buku ini sebenarnya sangat membuka wawasan tentang cara memandang kekayaan. Namun secara pribadi, bagi saya hal tersebut sebatas hanya menjawab pertanyaan 'mengapa'.

Lantas, pertanyaan tentang bagaimana implementasi dari semua teori yang dibahas terasa masih perlu dijabarkan secara spesifik.

Namun, terlepas dari hal tersebut, buku ini cukup menarik dari segi tema yang dibahas. Jadi, bagi pembaca yang sedang mencari bacaan tentang memperbaiki mindset keuangan, Seni Mengubah Nasib bisa menjadi rekomendasi bacaan yang menginspirasi!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Akramunnisa Amir