Pertempuran Surabaya pasca kemerdekaan meninggalkan catatan sejarah yang kental akan patriotisme. Sederet peristiwa yang menghiasi perjuangan rakyat Indonesia, khususnya arek Surabaya tak pernah lekang dari cerita heroik mempertahankan kedaulatan.
Melalui novel pendeknya, Idrus membingkai cerita pertempuran Surabaya dengan pandangan yang sedikit berbeda. Novelet ini hanya terdiri dari sembilan bab dan tak ada tokoh utama sehingga gambaran kondisi sosial masyarakat dapat dilihat lebih utuh.
Novelet Surabaya diawali dengan peristiwa terkenal perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato. Di antara riuh orang-orang, ada keturunan Belanda-Indo yang merasa tersinggung sebab sama saja seperti menghina asal ayah mereka yang asli Belanda. Lantas, terjadilah keributan dan saling serang dengan serdadu sekutu yang disebut bandit-bandit.
Di tengah perjuangan dan pertempuran, keadaan di Surabaya menjadi mencekam. Idrus menggambarkan kondisi sosial masyarakat yang serba susah. Para pria pergi bergerilya, sementara banyak perempuan hamil yang melarikan diri dan melahirkan di tempat yang tak layak.
Keadaan kota kian kacau sebab banyak rumah yang hancur karena pertempuran. Orang tidak hanya kehilangan harta benda, tetapi di antara mereka ada yang menjadi gila.
Disebutkan juga bahwa banyak rakyat Surabaya yang melarikan diri keluar kota untuk mencari tempat yang aman. Mereka disebut kaum pelarian. Tak lagi peduli di mana mereka dapat tidur yang penting selamat. Di salah satu bagian cerita, Idrus menggambarkan kepasrahan melalui tokoh wanita yang mendapat kamar singgah, lalu tidur di ruang yang sama dengan anjing pemilik rumah.
Nasib perempuan menjadi tidak keruan. Selain kehilangan suami, banyak lagi perempuan yang dimanfaatkan sebagai pemuas nafsu. Di sisi lain, para pemuda yang dianggap tengah berjuang justru meminta kehadiran wanita untuk menghilangkan rasa bosan dan kesepian.
Membaca novelet ini layaknya membuka mata bahwa di balik kegagahan perjuangan di Kota Pahlawan saat itu, tetap saja meninggalkan cerita yang miris. Tidak ada nasib yang baik di tengah peperangan. Perempuan, anak-anak, orang tua, bahkan serdadu mengalami masa yang kelam karena kehilangan banyak hal.
Meskipun isi novelet ini terdengar cukup kompleks, Idrus menggunakan gaya bahasa yang lugas dan mudah dimengerti. Caranya bercerita pun tampak to the point sehingga pembaca dapat menangkap maksud penulis dalam sekali baca.
Terlebih, Surabaya termasuk novel pendek yang bisa selesai dibaca dalam sekali duduk. Melalui sederet peristiwa, Idrus berhasil melukiskan gambaran mencekam, prihatin, dan ketakutan dalam karyanya ini.
Novelet ini juga ada di dalam kumpulan cerita Idrus yang berjudul Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma pada bagian Setelah 17 Agustus 1945.
Identitas buku
Judul: Surabaya
Penulis: Idrus
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun terbit: 2011
Tebal buku: 98 halaman
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Menengok Potret Kehidupan Keluarga Priyayi Jawa Lewat Novel Para Priyayi
-
3 Novel Indonesia Langka yang Siap Cetak Ulang dalam Waktu Dekat
-
Ulasan Novel Athala: Menyingkap Rahasia Kelam Kehidupan Remaja
-
4 Rekomendasi Novel yang Membuka Mata tentang Pentingnya Menjaga Lingkungan
-
Ulasan Novel Canting: Filosofi Kebudayaan Jawa dalam Membangun Rumah Tangga
Artikel Terkait
-
Kisah Jenaka Syaikh Juha dalam Buku Telur Keledai dan Kentut Seorang Sufi
-
Sejarah Unik Masjid Agung Demak dalam Buku Wali Berandal Tanah Jawa
-
Srikandi di Balik Peran Istri dan Ibu: Perempuan Seistimewa Bidadari
-
Menengok Potret Kehidupan Keluarga Priyayi Jawa Lewat Novel Para Priyayi
-
Ulasan Buku The Miracle Morning: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar
Ulasan
-
Taman Kyai Langgeng Ecopark, Ragam Keseruan Wisata di Tengah Kota Magelang
-
Ulasan Buku Fikih Online Shopping, Lugas Menjawab Hukum Membajak Hak Cipta
-
Ulasan Drama Korea Serendipity's Embrace, Soal Cinta Pertama yang Bikin Salting
-
Terjebak Surat Cinta dalam Buku Cerita Gokil Anti Mainstream di Sekolah
-
Curug Silawe, Persona Wisata Air Terjun di Lereng Gunung Sumbing Magelang
Terkini
-
Tanpa Alkohol! 4 Gentle Toner untuk Kulit Sensitif dan Mudah Iritasi
-
Penuh Teka-teki, 4 Film Misteri Korea Ini Siap Tayang Tahun Ini
-
322 Ribu Penonton Terbius, Film 1 Kakak 7 Ponakan Memang Nggak Main-Main!
-
Pendidikan Antikorupsi: Bagaimana Mengajarkannya di Sekolah?
-
3 Film Korea Bergenre Teen Romance yang Siap Bikin Baper, Tayang Tahun Ini!