Buku That's Not My Name karya Megan Lally dibuka dengan mencekam dan penuh kebingungan oleh remaja perempuan yang kehilangan ingatannya. Ia tidak tahu siapa dirinya dan bagaimana ia bisa berakhir dengan luka-luka dan berada di tepi jalan. Hidup di muka Bumi membutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi siapa yang dapat dipercaya dan siapa yang tidak. Bahkan, ketika sudah mengerahkan kemampuan terbaik agar tidak memercayai orang yang salah pun kita dapat terpeleset. Namun, bagaimana ingin memutuskan ketika identitas diri sendiri saja tengah luput dari ingatan?
Sulit untuk mencari tahu karena remaja tersebut tak memiliki sedikit pun informasi mengenai diirnya. Jangankan hal yang rumit, namanya sendiri pun ia tak tahu. Namun saat polisi tengah membantunya agar dapat menemukan identitasnya kembali, seorang pria tiba di kantor polisi untuk melaporkan anak perempuannya yang hilang.
Melihat kedua kejadian tersebut, polisi yang bertugas mencoba untuk mengulik dan melihat keterkaitan keduanya dan ya, pria tersebut mengaku bahwa remaja tersebut adalah anaknya yang hilang. Tentu pihak berwajib tidak serta-merta memercayai begitu saja dan meminta bukti valid atas pernyataannya.
Namun ternyata pria yang bernama Wayne Boone tersebut dapat membuktikannya dengan menyerahkan seluruh dokumen legal seperti akta kelahiran untuk menunjukkan bahwa remaja yang disebut-sebut bernama Mary Boone tersebut memang anak kandungnya.
Bukan hanya Mary, saya turut bingung dengan kehadiran Wayne. Ingin memercayai namun rasanya terlalu naif jika memercayai para tokoh dalam novel dengan genre mystery thriller dengan mudah. Cerita semakin menarik saat penulis menyajikan sudut berbeda dari tokoh yang berbeda dengan latar tempat yang berbeda pula. Drew, yang diketahui merupakan pacar dari Lola tengah disibukkan dengan usaha mencari Lola yang hilang dan pencarian belum menunjukkan sedikit pun titik terang. Belum lagi Drew tidak memiliki posisi yang baik mengingat dirinya dituduh sebagai penyebab hilangnya Lola dan mendapatkan asumsi telah menghabisi Lola.
Buku That's Not My Name memilki dua sudut pandang, berpindah-pindah antara sudut Mary dan Drew. Hal ini membuat saya bertanya-tanya apakah Mary adalah Lola yang hilang? Delusi sang predator diimbangi dengan kegigihannya meyakini pihak lain. Meskipun cerita dari sisinya disusun dengan baik, lama kelamaan cerita tersebut menunjukkan titik-titik yang mengganjal. Saya menyenangi cara penulis mengupas cerita dengan tidak bertele-tele dan perpindahan sudut juga tidak membuat saya kebingungan untuk mengikutinya.
Dari kisah ini kita akan dapat melihat bagaimana mudahnya orang menghakimi pihak lain dan bagaimana pula mudahnya berpindah kubu ketika kebenaran terbongkar dan menunjuk jari ke arah yang lain. Orang-orang yang memercayai apa yang ingin dipercayai tanpa memberi ruang untuk menjelaskan, mendengarkan dari sisi yang lain.
Selain itu, dari buku ini juga akan ditunjukkan efek dari kehilangan orang terdekat dapat membuat yang ditinggalkan mengalami delusi dan efek dari proteksi yang berlebihan. That's Not My Name berhasil membuat saya tetap memikirkan kisahnya beberapa hari setelah berhasil merampungkannya. Penyelesaian konflik dan kebenaran yang terungkap membuat saya merasa kosong dan ikut kehilangan. Plot twist yang disajikan berhasil membuat saya kaget. Saya juga merasa seolah rasa sakit dan frustasi yang dirasakan oleh para tokoh menular kepada saya.
Saya sangat menikmati buku ini. Bukan hanya memberikan perasaan was-was, namun juga berhasil membuat saya menangis karena fakta yang dihadapi. Ditulis dengan bahasa Inggris, kisah di dalamnya terbilang mudah untuk dipahami. Saya merekomendasikan buku ini untukmu yang ingin mencicipi buku berbahasa Inggris dengan genre misteri dan thriller yang mendebarkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Mengenal Myasthenia Gravis Lewat Buku Orbit Tiga Mimpi
-
Review Buku How to Kill Men and Get Away With It, Menumpas Pelaku Kejahatan
-
Kumpulan Kisah Hangat dalam Buku My Beijing yang Bikin Kangen Kakek!
-
5 Rekomendasi Buku yang Cocok Untuk Awal Tahun, Ada Ilustrasinya!
-
5 Rekomendasi Bacaan Santai Untuk Temani Liburanmu!
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku You are Powerful: Menggali Kekuatan dalam Diri
-
Novel Joyvika: Serpihan Masa Lalu, Kisah Wanita Kuat dengan Luka Mendalam
-
Review Film 24 Hours to Live: Tantangan perjalanan Hidup Selama 24 Jam
-
Fireflies in the Midnight Sky: Novel Distopia, Romansa di Tengah Peperangan
-
Kisah Inspiratif Seekor Kucing di Novel Si Belang dan Ondel-Ondel Bercahaya
Ulasan
-
IVE Bungkam Tukang Gosip Lewat Lagu 'Rebel Heart': Mereka Pembual Besar
-
Benarkah Mama Kembali? Misteri dalam Film Mama: Kasih yang Tak Pernah Mati
-
Persona Pantai Natsepa, Pasir Putihnya Luas Cocok untuk Ragam Aktivitas
-
Ulasan Buku You are Powerful: Menggali Kekuatan dalam Diri
-
Novel Joyvika: Serpihan Masa Lalu, Kisah Wanita Kuat dengan Luka Mendalam
Terkini
-
Segera Tayang! 3 Film Horor Thailand Ini Dijamin Bikin Merinding
-
Terlalu Pendek, Drama The Trauma Code: Heroes on Call Diminta Season 2
-
Mulai Dapatkan Menit Bermain, Comeback Elkan Baggott ke Timnas Indonesia Bakal Mulus?
-
Di Balik Kebanggaan Jadi Kampiun AMEC 2024, Vietnam Ternyata Dapatkan Kerugian Besar!
-
Thailand Masters 2025 Day 2: Amri/Nita, Dejan/Fadia, dan Rehan/Gloria Lolos