Buku Valentine’s Day: Antara Budaya dan Doktrin Agama karya Amirul Ulum, yang diterbitkan oleh Global Press, merupakan sebuah buku yang mengajak pembaca untuk berpikir kritis dan memahami esensi dari perayaan Valentine’s Day. Apakah perayaan ini sekadar budaya, ataukah bagian dari doktrin agama?
Dalam buku ini, penulis berusaha menyampaikan pesan bahwa setelah kita mengetahui makna sejati dari Valentine’s Day, kita harus memikirkan lebih dalam apakah merayakannya benar-benar perlu. Mengingat dampak negatif yang mungkin timbul dari perayaan ini yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya.
Penulis menyajikan ulasan tentang Valentine’s Day dari berbagai sudut pandang, termasuk pandangan historis, pendapat beberapa ulama dan cendekiawan, serta perspektif lainnya. Penulis juga menekankan bahwa sebagai umat Islam, kita harus berhati-hati dan tidak terbawa arus budaya yang bisa menjauhkan kita dari ajaran agama. Contohnya, merayakan kemaksiatan hanya karena pengaruh lingkungan atau rasa malu dianggap tidak "gaul", seperti dalam perayaan Valentine’s Day.
Valentine’s Day telah menjadi momen yang tak asing, terutama bagi kalangan remaja yang sedang menjalin hubungan serius dalam ikatan cinta. Buku ini terdiri dari 8 bab yang membahas berbagai topik, antara lain: sejarah Valentine’s Day, perayaan Valentine’s Day di berbagai negara, polemik seputar Valentine’s Day, perayaan yang terkesan menyebarkan kasih sayang namun berpotensi merugikan, kesamaan makna dengan budaya non-Muslim, dampak merayakan Valentine’s Day, pendapat ulama dan cendekiawan, serta fatwa MUI tentang Valentine’s Day.
Buku ini juga membahas pandangan beberapa ulama yang memperbolehkan menghadiri perayaan Valentine’s Day, dengan catatan bahwa kita tidak menganggapnya sebagai bagian dari syiar agama dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan dosa. Namun, pandangan Dr. Abdul Adzim mengenai kebolehan merayakan Valentine’s Day mendapatkan kecaman dari sebagian ulama, yang menganggap fatwa tersebut mengandung kesesatan yang bisa menyesatkan banyak orang (halaman 98).
Sebagai seorang Muslim, kita sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengikuti budaya atau perayaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Jika merayakan Valentine’s Day dianggap bertentangan dengan ajaran Islam, maka sebaiknya kita tidak terjebak dalam tren tersebut hanya karena pengaruh sosial.
Gaya penulisan buku ini sangat mudah dipahami, menarik, dan langsung to the point tanpa menggunakan metafora yang rumit. Penulis berhasil menyampaikan pesan-pesannya secara jelas, sehingga pembaca dapat merenungkan isu ini dengan baik.
Buku yang terdiri dari 122 halaman ini, memberikan pemahaman mendalam tentang Valentine’s Day dari berbagai perspektif, baik sejarah, budaya, maupun agama. Penulis juga menyertakan pendapat dari berbagai ulama, menjadikan buku ini referensi yang sangat baik bagi umat Islam yang ingin memahami lebih dalam tentang topik ini. Selain itu, penulis juga menambahkan ayat Al-Qur’an dan hadits sebagai penguat pendapat.
Namun, buku ini memiliki kekurangan karena telah diterbitkan lima tahun yang lalu. Oleh karena itu, ada kemungkinan banyak pandangan terbaru yang belum dicantumkan oleh penulis, mengingat perkembangan pemikiran yang terus berlangsung dan berkembang.
Buku ini sangat direkomendasikan bagi umat Islam yang ingin memahami perayaan Valentine’s Day dan dampaknya. Buku ini juga cocok untuk siapa saja yang tertarik dengan perdebatan antara budaya dan ajaran agama. Buku ini membuka mata kita, umat Muslim, bahwa Valentine’s Day tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Apakah kita benar-benar perlu merayakan Valentine’s Day sebagai bagian dari tradisi, atau hanya mengikuti arus budaya global yang bertentangan dengan ajaran agama?
Bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam mengenai perayaan Valentine’s Day dari sudut pandang budaya dan ajaran agama, jawabannya dapat ditemukan dalam buku ini.
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Valentine’s Day: Antara Budaya & Doktrin Agama
Penulis: Amirul Ulum
Penerbit: CV. Global Press
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Februari 2020
ISBN: 978-602-56653-54-4
Jumlah Halaman: xvi + 122 halaman
Ukuran Buku: 13,5 x 20,5 cm
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Menghidupkan Kembali Gagasan Tjokroaminoto dalam Buku Mikael Marasabessy
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku
-
KH. Hasyim Asy'ari: Tak Banyak Tercatat, Tapi Abadi di Hati Umat
-
Tahajud yang Menyembuhkan: Sinergi Ibadah dan Ikhtiar untuk Kesembuhan
-
Di Balik Humor Abu Nawas: Kontroversi dan Refleksi Sosial dalam Ajarannya
Artikel Terkait
-
Menyelami Novel Sunset Bersama Rosie, Memahami Arti Cinta, Kehilangan, dan Persahabatan
-
Ulasan Buku Aku Pantang Menyerah, Cara Menyikapi Sebuah Kegagalan
-
Ulasan Novel Fool Me Twice: Mengeksplorasi Perasaan Cinta dan Kehilangan
-
Perjalanan Hidup Takako dalam Novel More Days at the Morisaki Bookshop
-
Ulasan Buku When Love Finds Its Way, Solusi Polemik dalam Hubungan Romansa
Ulasan
-
Curug Balong Endah, Pesona Air Terjun dengan Kolam Cantik di Bogor
-
Wonwoo SEVENTEEN Ungkap Pesan Cinta yang Tulus Lewat Lagu Solo 99,9%
-
First Impression Good Boy: Aksi Seru, Visual Keren, dan Cerita Bikin Nagih
-
Ulasan Don Quixote: Perjalanan Ksatria Gila dan Khayalannya
-
SHINee Ring Ding Dong: Anthem Ikonik K-Pop saat Cinta Datang Tak Diundang
Terkini
-
Rahasia Kulit Lembap dan Glowing, 4 Rekomendasi Masker Korea Berbahan Madu
-
10 Rekomendasi Drama China yang Memakai Kata "Legend" pada Judulnya
-
Doyoung Usung Tema Yakin dan Percaya di Highlight Medley Album Soar Part 3
-
Jackson Wang Ungkap Rasa Sakit Jalani Hubungan Toksik di Lagu Hate To Love
-
Mainan Anak dan Stereotip Gender: Antara Mobil-mobilan dan Boneka