Buku 'Archipelagos' menghadirkan konsep sekolah sihir yang unik dengan sentuhan budaya Nusantara. Terletak di pulau tersembunyi di Segitiga Masalembo, Archipelagos menjadi rumah bagi tujuh anak dengan kemampuan sihir yang berbeda.
Dari Nala si penyihir api hingga Lexan si penyihir senjata, mereka harus menghadapi takdir sebagai Orang Terpilih yang ditugaskan mengalahkan Berong, makhluk jahat yang mencari keabadian.
Salah satu kekuatan utama novel ini adalah unsur budaya yang sangat kental. Pembaca akan menemukan berbagai referensi tentang batik, pakaian adat, dan rumah tradisional yang membuat dunia 'Archipelagos' terasa lebih kaya dan otentik.
Konsep kekuatan elemen juga terasa menarik, mengingatkan kita semua pada mitologi lokal yang sering mengaitkan manusia dengan alam.
Selain itu, ide ceritanya cukup menjanjikan. Menggabungkan sekolah sihir dengan latar Nusantara tentu bukan hal yang umum dalam fiksi fantasi yang digunakan pada novel Indonesia.
Kehadiran tujuh karakter dengan latar belakang berbeda juga memberikan dinamika yang menarik dalam kelompok mereka.
Sayangnya, alur cerita dalam novel 'Archipelagos' terasa terlalu cepat dan terkesan terburu-buru. Sejak awal, terlalu banyak informasi yang langsung disampaikan sehingga bisa membingungkan pembaca.
Pengenalan karakter yang terlalu padat juga membuat pembaca sulit untuk benar-benar memahami mereka secara mendalam.
Selain itu, beberapa adegan penting terasa seperti dilewati begitu saja. Konflik yang seharusnya bisa dikembangkan dengan lebih emosional dan menegangkan malah terasa datar.
Perjalanan karakter utama dari menerima surat hingga berhadapan langsung dengan Berong terjadi terlalu cepat. Hal ini membuat pengembangan cerita menjadi kurang maksimal.
Sebagai novel fantasi dengan latar Nusantara, 'Archipelagos' sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi kisah yang menarik.
Namun, eksekusi ceritanya masih bisa lebih diperbaiki lagi, terutama dalam hal alur yang terlalu cepat dan pengembangan karakter yang lebih dalam.
Meski begitu, bagi pencinta fantasi yang ingin membaca sesuatu dengan nuansa lokal yang kuat, 'Archipelagos' tetap layak untuk dicoba.
Semoga di buku berikutnya, novel dunia sihir Nusantara ini bisa lebih dikembangkan dengan lebih baik.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Ulasan Novel The One and Only Ivan, Kisah Emosional Gorilla di Dalam Jeruji
-
The Wild Robot Escapes, Kisah Epik Tentang Rumah, Cinta, dan Kebebasan
-
Ulasan Novel 'Art of Curse', Petualangan Membasmi Kutukan Berbahaya
-
Arti Cinta dan Kehilangan di Novel The Miraculous Journey of Edward Tulane
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Ulasan Novel White is for Witching: Kisah Rumah Warisan yang Penuh Rahasia
-
Ulasan Novel The One and Only Ivan, Kisah Emosional Gorilla di Dalam Jeruji
-
Menemukan Bintang di Langit Jiwa: Sebuah Renungan atas Novel Lucida Sidera
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
Ulasan
-
Lucunya Hantu Pemula Berjuang Takuti Manusia di Film Dead Talents Society
-
Review Film Without Arrows: Dokumenter yang Diam-Diam Menancap di Hati
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Review Serena: Story Berat, Art Cakep, dengan Tension yang Menembus Layar
-
Ulasan Film No More Bets: Jerat Penipuan Online dan Perdagangan Manusia
Terkini
-
Jin BTS Siap Temui ARMY Lewat Tur Solo Perdana RUNSEOKJIN_EP.TOUR
-
Couple Favorit Hospital Playlist Ini Dikabarkan Tampil di Resident Playbook
-
Pilih Tekuni Musik Trot, Sungmin Super Junior Tinggalkan SM Entertainment
-
Manusia Is Value Ekonomi, Bukan Sekadar Objek Suruhan Kapitalisme
-
Sindrom Marie Antoniette: Karakter Anime Berambut Putih Ini Punya Trauma!