Buku kumpulan cerpen Jreng karya Putu Wijaya ini berisi 37 cerpen yang panjang dengan tema yang bervariasi. Mayoritas cerpen yang ia tulis merupakan teriakan rakyat atas kebijakan pemerintah. Hal ini bisa kita jumpai dalam cerpen bertajuk Layang-Layang dan Guru.
Dalam cerpen Layang-Layang Putu Wijaya angkat percakapan antara layangan yang putus talinya dan angin yang membawanya tak tentu tujuan. Saat layang-layang putus ia ingin angin membawanya terbang, tapi tidak ke Indonesia, sebab ia muak mendengar orang debat kusir.
Putu Wijaya memaknai debat kusir adalah perang mulut bukan mencari penyelesaian, tapi hanya untuk mengalahkan lawannya. Selain itu, kebosanan layangan itu terbang di langit Indonesia sebab ia nilai negara tersebut telah rusak, bukan hanya alamnya, namun juga pemimpinnya.
"Para pemimpinnya suka berantem, rakyat tidak terurus. Di mana-mana orang semuanya tidak puas. Siapa saja yang dapat kesempatan, akhirnya kelakuannya sama saja." (Halaman 8).
Sedangkan dalam cerpen Guru, mengisahkan orang tua yang sangat tidak setuju dengan cita-cita anaknya, Taksu, yang hendak menjadi seorang guru. Bagi si bapak dan istrinya, menjadi seorang guru adalah malapetaka. Sebab, pemerintah tidak mau memberi gaji yang setimpal kepada guru.
"Negara sengaja memuji-muji guru setinggi langit, tapi lihat sendiri, negara tidak pernah memberi gaji yang setimpal, karena mereka yakin, banyak orang seperti kamu, sudah puas karena dipuji. Mereka tahu kelemahan orang-orang seperti kamu, Taksu. Dipuji sedikit saja sudah mau banting tulang, kerja rodi tidak peduli tidak dibayar. Kamu tertipu, Taksu! Puji-pujian itu dibuat supaya orang-orang lemah hati seperti kamu, masih tetap mau jadi guru. Padahal, anak-anak pejabat sendiri, berlomba-lomba dikirim ke luar negeri biar sekolah setinggi langit, supaya nanti bisa mewarisi jabatan bapaknya! Masa begitu saja kamu tidak nyahok?" (Halaman 352).
Taksu diimingi-imingi laptop canggih keluar terbaru, bahkan juga mobil MBW dengan harga tiga miliar, dengan syarat ia mengubur cita-citanya menjadi seorang guru. Namun, Taksu teguh pendirian, ia tetap ingin menjadi seorang guru.
Di akhir kisah, Taksu menjadi seorang pengusaha besar yang sangat berhasil dengan Pusat Pelatihan Tenaga Kerja di hampir seluruh kota, dengan pasar mencakup seluruh Indonesia dan mancanegara. Dan saat Taksu mendapat gelar doktor honoris causa dari sebuah perguruan tinggi bergengsi, sang promotor menyampaikan bahwa Taksu adalah guru bagi sepuluh ribu orang pegawainya dan lebih dari seratus ribu karyawan produknya.
Membaca cerpen-cerpen Putu Wijaya ini, seperti menyelami bangsa Indonesia dengan cermin buramnya. Uniknya, cermin buram tersebut dituturkan oleh Putu Wijaya dengan begitu santai dan terkadang bernada komedi yang membuat pembaca terhibur.
Identitas Buku
Judul: Jreng
Penulis: Putu Wijaya
Penerbit: Basabasi
Cetakan: I, Januari 2018
Tebal: 416 Halaman
ISBN: 978-602-6651-25-9
Baca Juga
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
-
Samsung Segera Kenalkan Galaxy S25 FE, Dibekali Prosesor Exynos 2400 dan CPU 10 Core
-
Vivo X Fold 5 Resmi Masuk Indonesia, HP Lipat dengan Durabilitas Tinggi serta Engsel Kuat dari Baja
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
Artikel Terkait
-
Kartini Nyantri: Ulama atau Tokoh Eropa yang Mencetak Jejak Spiritualnya?
-
Ulasan Buku I Love Books, Berbagai Kegiatan Menarik Seputar Dunia Literasi
-
Rileks Menjalani Kehidupan Melalui Buku Bukannya Malas, Cuma Lagi Mager Aja
-
5 Rekomendasi Novel Office Romance, Romantis dan Bikin Baper
-
Ulasan Novel Tentang Rasa: Pengalaman Nyata Bagaimana Rasa Datang dan Pergi
Ulasan
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
-
Review Film The Conjuring: Last Rites, Penutup Seri Horor yang Menyeramkan!
-
Ulasan Novel Three Sisters: Perempuan di Pasca-Revolusi Kebudayaan Tiongkok
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Bedebah di Ujung Tanduk: Titik Balik Dunia Shadow Economy!
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! Langit Indonesia Bakal Dihiasi Gerhana Bulan 'Berdarah' Akhir Pekan Ini
-
Mau Gaya Lebih Sweet? Intip 4 Outfit Girly Stylish ala Eunchae LE SSERAFIM
-
FIFA Match Day Kontra Taiwan dan Potensi Debut para Pemain Anyar Pasukan Garuda
-
Sisipkan Nuansa Liburan, Preview Film People We Meet on Vacation Dirilis
-
Rich Man oleh aespa: Mandiri, Percaya Diri, dan Bangga Jadi Diri Sendiri