Satu lagi lagu yang menyentil isu hubungan toksik hadir dengan musik yang menarik. Rosé BLACKPINK akhirnya comeback pada 6 Desember 2024 jam 2 siang KST dengan single “Toxic Till the End”.
Awalnya, lagu ini berjudul “The Ex”. Namun Rosé mengubah judulnya menjadi “Toxic Till The End". Karena ia terinspirasi oleh kalimat yang lebih kuat yang menangkap esensi lagu tersebut. Main vocal BLACKPINK ini menyebut bahwa lagu ini mengambil secara mendalam dari pengalaman pribadinya dengan hubungan toksik di masa lalu.
Sama seperti lagu tentang hubungan toksik pada umumnya, Rosé menggambarkan melalui liriknya tentang manipulatif, kecemburuan yang tak wajar, hingga posesif dalam hubungan yang ia jalani.
Uniknya, meski kerap tersiksa dengan perasaan dan pengalaman tersebut, tapi ia tidak bisa lepas dari sang mantan. Hubungan ini seperti lingkaran setan yang menahannya untuk tetap di sana, mengobati luka sang mantan, tapi justru membuatnya semakin babak belur secara fisik dan mental. Bahkan Rosé menegaskan, hubungan ini telah merenggut masa mudanya yang berharga.
Meski sudah banyak lagu yang menceritakan tentang story line serupa, tapi lagu Rosé ini tetap terasa spesial dan punya tempat di hati pendengar, bahkan bagi non fans seperti saya.
Karena ini diambil berdasarkan kisah nyata, idol kelahiran 1997 ini berhasil memberikan nyawa pada musiknya sehingga terasa menyentuh dan benar-benar membuat pendengar related atau merasa iba.
Selain itu, Rosé dengan vokal seraknya yang unik, sukses memberi kesan adiktif. Sehingga pendengar ingin terus mendengarkan lagu ini lagi dan lagi. Vokal khasnya dipadu dengan musik "Toxic Till the End" dan lirik full berbahasa Inggris, menghadirkan gabungan vokal Taylor Swift dan Avril Lavigne, yang tidak pernah terjadi di Korea.
Di sisi lain, liriknya yang full berbahasa Inggris juga memudahkan penggemar internasional untuk memahaminya. Sehingga lebih hanyut dalam lirik dan ceritanya.
Rosé adalah warna unik yang harus disyukuri dalam KPop dan membuatnya menjadi salah satu solois wanita terbaik sepanjang masa. Selain banyak sejarah baru yang berhasil ia torehkan, musikalitasnya yang kuat juga membuktikan eksistensinya di industri ini.
Tag
Baca Juga
-
Kisah Relawan Kebersihan di Pesisir Pantai Lombok
-
Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
-
Ricuh Suporter Bola hingga War Kpopers, Saat Hobi Tak Lagi Terasa Nyaman
-
Budaya Titip Absen: PR Besar Guru Bagi Pendidikan Bangsa
-
Bukan Cuma Guru Honorer, Freelancer Nyatanya Juga Tak Kalah Ngenes
Artikel Terkait
-
Di Depan Feni Rose, Selfi Nafilah Menangis Kisahkan Hijrahnya
-
Tak Pakai Hijab, Beda Reaksi Sarah Sechan dan Feni Rose Saat Ditegur Anak-anak
-
Pro Kontra Gaya Rambut Bixie Pirang BCL, Disebut Mirip Rose Rose BLACKPINK Hingga Marilyn Monroe
-
Dipuji Denada Bantu Biaya Pengobatan Anaknya, Feni Rose Canggung: Bukan Duit Aku...
-
Berapa Penghasilan Feni Rose? Enteng Borong Tas Ratusan Juta Milik Denada
Ulasan
-
Ulasan Film Qorin 2: Mengungkap Isu Bullying dalam Balutan Horor Mencekam
-
Ulasan Buku "Revenge of the Tipping Point", Kombinasi Psikologi Dunia
-
Review Film Wasiat Warisan: Komedi Keluarga dengan Visual Danau Toba
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan yang Lebih Dewasa dan Emosional
-
Ulasan Film Steve: Kisah Satu Hari yang Mengancam Kewarasan
Terkini
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Cerah Maksimal! 4 Skincare Daily Mask Niacinamide untuk Glowing Setiap Hari
-
Kisah Akbar, Disabilitas Netra yang Berkelana di Ruang Sastra Tukar Akar
-
Ari Lasso Beri Kejutan Romantis untuk Dearly Djoshua, Bantah Rumor Putus?
-
Rentetan Bullying Hingga Kekerasan di Sekolah, Bagaimana Peran Pendidik?