Apa jadinya jika berbagai kue yang lezat tidak hanya menjadi hidangan di atas piring, tapi sesuatu yang menjadi bahan baku sebuah negeri? Mulai dari bangunan, kendaraan, hingga tanah dan rerumputan, semua terbuat dari kue!
Itulah yang terjadi di Sfeeyumnyum, sebuah negeri kue yang dihuni oleh seorang putri dan para peri. Jika sewaktu kecil kamu pernah berangan-angan tentang hal tersebut, buku berjudul 'Mufflelocca, Rahasia Tujuh Kue Istimewa' bisa menjadi bacaan yang melengkapi imajinasimu.
Buku ilustrasi karya Watiek Ideo ini menceritakan kisah tentang misi penyelamatan sebuah toko kue yang akan digusur. Toko kue tersebut bernama Mufflelocca.
Mr. Bax sang pemilik toko rupanya memiliki utang yang cukup besar kepada Mrs. Dior. Oleh karena itu, ia terpaksa harus menjual toko kuenya kepada Mrs. Dior.
Flynn, anak tunggal Mr. Bax tidak rela jika Mufflelocca harus dijual. Oleh karena itu, ia mencari cara agar toko tersebut bisa diselamatkan.
Pada suatu hari, Flynn bertemu dengan tiga peri yang membawanya menuju sebuah negeri kue bernama Sfeeyumnyum. Di negeri tersebut, Flynn memiliki misi untuk membantu Putri Amaryllis untuk melawan seorang naga dengan tujuh kue istimewa.
Ternyata, misi mereka berhasil. Setelah menyelamatkan Sfeeyumnyum, Putri Amaryliss pun membantuk Flynn untuk mengelola Mufflelocca sehingga mendapatkan omzet yang besar untuk melunasi utang kepada Mrs. Dior.
Secara umum, cerita ini cukup unik. Perpaduan antara kisah fantasi dan realita kehidupan nyata yang dialami oleh Flynn dapat memantik imajinasi pembaca. Khususnya anak-anak yang memang menyukai genre cerita seperti ini.
Apalagi, kisah ini menceritakan toko roti dan negeri kue dengan unsur kuliner yang memikat.
Ilustrasi yang mendukungnya pun semakin menambah daya tarik dari buku ini. Membaca kisah Mufflelocca tidak hanya menarik dari segi cerita, tapi pembahasan berbagai jenis kue yang lezat bisa bikin lapar.
Jadi, bagi kamu yang sedang mencari buku cerita anak, Mufflelocca: Rahasia Tujuh Kue Istimewa bisa menjadi salah satu bacaan yang menarik untuk disimak!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Diangkat dari Light Novel, Wild Last Boss Appeared! Rilis Bulan Oktober
-
Buku Memahami Dunia Lewat Sepak Bola: Cermin Sosial dari Kacamata Olahraga
-
Novel The Magician, Perjalanan Nicholas, Sophie, dan Josh di Kota Cahaya
-
Ulasan Cerita Kapal Kertas: Melawan Rasa Insecure dalam Suatu Hubungan
-
Menjalani Hidup dengan Tenang dalam Buku Hujan Bahagia
Ulasan
-
Review Film Air Mata Mualaf: Mendalami Gejolak Batin Tatkala Pindah Agama
-
Review Film Ha Gom: The Darkness of the Soul, Horor Folk Thailand yang Gelap dan Atmosferik
-
Ulasan Film The Astronaut: Ketika Misi Luar Angkasa Membawa Bencana
-
Ulasan Film Panor, Teror Kutukan yang Perlahan Menggigit Batin
-
Ulasan Novel Izinkan Aku Mencintaimu: Menemukan Cinta Sejati dan Jati Diri
Terkini
-
Kehadiran Joey Pelupessy dan Potensi Semakin Sempitnya Dapur Pacu Persib Bandung
-
Mahalini Comeback dengan Album Koma, Ini Makna Mendalam di Balik Judulnya!
-
Efek Kejadian Tumbler Tuku, Satpam KRL Panik Saat Temukan Nasi Uduk di Kereta
-
SEA Games 2025 dan Hilangnya Salah Satu Kekuatan Utama Garuda Muda dari Edisi 2023
-
Di Balik Putihnya Garam, Ada Luka dan Harapan Orang-Orang Pesisir Rembang