Seseorang yang berprofesi sebagai guru kerap dinilai sebagai sosok yang menjadi pahlawan dalam dunia pendidikan. Begitupun dengan profesi dokter yang telah berjasa dalam membantu kehidupan banyak orang.
Mengenalkan anak tentang orang-orang yang berjasa di sekitar kita adalah pelajaran yang amat berharga bagi mereka. Hal tersebut bisa dijumpai dalam buku ilustrasi anak berjudul 'Pahlawan Kota Kita'.
Buku ini disusun oleh Watiek Ideo, Ninda Maya, dan 12 penulis lainnya. Pahlawan Kota Kita berisi kumpulan cerita tentang para "pahlawan" kota beserta tugas-tugas mereka.
Ada kisah tentang petugas keamanan dan kebersihan, satpam, petugas cagar budaya, perawat di IGD, pemadam kebakaran, juru parkir pesawat, penjaga jalan lintasan kereta api, tim SAR, petugas perpustakaan, polisi lalu lintas, dan penjaga pintu air.
Nah, selain guru dan dokter, ternyata kedua belas profesi tersebut juga layak mendapat gelar pahlawan kota karena jasa mereka yang menciptakan keamanan, ketertiban, dan keselamatan masyarakat.
Beberapa cerita dalam buku ini cukup menarik untuk disimak. Misalnya cerita tentang Pak Joko yang menjadi perawat IGD.
Seringkali kita hanya memuji peran dokter dalam mengobati pasien. Tapi ternyata, di balik kecakapan para dokter, ada perawat seperti Pak Joko yang harus selalu sigap dalam merawat dan memberikan pertolongan pertama pada pasien.
Selain cerita di atas, ada juga cerita menarik berjudul Si Kloneng yang mengisahkan sudut pandang sebuah mobil pemadam kebakaran yang iri dengan bangunan bank dan pusat perbelanjaan yang menjadi tetangganya. Sedangkan ia, Pak Didit, dan petugas damkar lainnya hanya mengerjakan pekerjaan yang membosankan.
Namun akhirnya Si Kloneng sadar, bahwa ternyata petugas pemadam kebakaran itu memiliki peran yang sangat penting bagi keselamatan kota ketika terjadi kebakaran.
Mereka selalu siap siaga dan cepat tanggap dalam menangani berbagai kasus kebakaran sehingga dapat meminimalkan jatuhnya banyak korban.
Lewat cerita-cerita di atas, anak-anak bisa belajar bahwa ternyata ada banyak pahlawan kota dengan profesi yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebab, bisa jadi mereka memiliki jasa yang amat besar dalam membantu kepentingan banyak orang.
Selain itu, buku ini juga mampu melatih empati anak-anak. Ilustrasinya juga menggunakan perpaduan warna yang cerah sehingga tidak membosankan untuk dibaca.
Bagi yang sedang mencari buku cerita yang memuat pesan edukatif, Pahlawan Kota Kita bisa menjadi rekomendasi buku selanjutnya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Buku Brand Yourself: Tips Personal Branding untuk Memperluas Relasi
-
Nasib Buku Fisik di Tengah Gempuran Buku Digital: Punah atau Berevolusi?
-
Ulasan Novel Enigma Pasha, Mengungkap Teka-teki sang Pemain Bisbol
-
Ulasan Buku Everything Is Possible, Inspirasi 10 Menit yang Bikin Semangat!
-
Ulasan Novel The Arson Project, Misi Pemberontakan dengan Metafora Api
Artikel Terkait
-
Review Buku A Wakeup Call Karya Adi K, Saatnya Bangkit!
-
Meregulasi Emosi Negatif dalam Buku How To Be A Good Friend For Yourself
-
Ulasan Novel Namaku Alam Jilid 1: Menguak Sisi Sejarah Indonesia Tahun 1965
-
Trauma Kasus Yana Mulyana, Wali Kota Bandung Farhan Minta Bimbingan KPK untuk Pencegahan Korupsi
-
Ulasan Buku Simpang Jalan, Berani Mengambil Keputusan dalam Momen Kritis
Ulasan
-
Ulasan Buku Abundance: Mengulik Politik Pembangunan di Amerika
-
Review Film Ballerina: Spin-off John Wick yang Kurang Nampol?
-
Ulasan Buku The Family Dynamic:Peran Orang Tua dalam Membentuk Anak Sukses
-
Rumah Makan Ekrik, Ayam Panas Sederhana yang Menyihir Lidah Warga Jambi
-
Ulasan Buku Brand Yourself: Tips Personal Branding untuk Memperluas Relasi
Terkini
-
Indonesia Open 2025: Hanya Lima Wakil Indonesia yang Lolos ke Perempat Final
-
Indonesia vs China: Saat Tim Haus Kemenangan Menjamu Tim Paling Mengenaskan
-
Vivo X Fold 5 Rilis Juli Mendatang, Diyakini Bakal Jadi HP Lipat Paling Ringan di Dunia
-
China Rencanakan Tampil Menyerang, Keuntungan Besar Justru Bakal Didapatkan Timnas Indonesia!
-
Indonesia Open 2025: Match Sengit, Jafar/Felisha Terhenti di Babak Kedua