Buku A Wakeup Call karya Adi K. memberikan pengingat agar kita menjadi lebih baik, untuk keluar dari keterpurukan dan kesedihan yang berlarut-larut agar kita dapat bergerak untuk terus bertumbuh dan menggapai apa yang ingin digapai.Salah satu hal yang banyak disinggung oleh Adi K. adalah tentang kebahagiaan.
Bukan cara pasti mendapatkan kebahagiaan, namun lebih dari itu. Kebahagiaan untuk diri sendiri seperti pengingat mengenai bagaimana kita tidak seharusnya menggantungkan kebahagiaan pada orang lain dan tentang kebahagiaan pada hidup orang lain misalnya sebuah pengingat bahwa kita tidak bisa memaksakan kebahagiaan kita pada orang lain sebab bagi tiap individu kebahagiaan dapat berbeda-beda.
Hal lainnya yang saya suka adalah mengenai menghukum diri sendiri. Agaknya karena saya sendiri juga sempat menerapkan hal seperti ini. Menjadi pemberi hukuman bagi diri sendiri, menyalahkan diri sendiri hingga bersikap seolah-olah tidak ada ruang untuk pengampunan, tidak ada ruang untuk berbenah.
Entah mengapa meskipun terkadang inti yang ingin disampaikan oleh Adi K. dalam beberapa bukunya memiliki kesamaan atau kemiripan, saya selalu tergerak dan penasaran dengan buku yang diterbitkan olehnya hingga memutuskan untuk membaca dan menuntaskannya.
Adi K. merupakan penulis lokal yang pada beberapa bukunya menggunakan bahasa Inggris secara keseluruhan, namun pada buku A Wakeup Call ini, ia menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Inggris hanya digunakan pada kalimat singkat sebelum memasuki halaman yang menjabarkan lebih lanjut maksud dari kalimat singkat tersebut.
Di dalam buku ini juga terdapat Ilustrasi yang tidak semarak, namun saya merasa Ilustrasi tersebut memang menunjukkan gaya dari karya Adi K. sekali. Pesan yang ingin disampaikan olehnya tersampaikan secara transparan dan lugas. Buku yang bahkan tidak mencapai 200 halaman ini mengupas tentang diri sendiri, namun tidak berujung dengan menghasilkan keegoisan sebab penulis juga memberi pengingat bagaimana kita bersikap kepada orang lain.
Bukan hanya menyampaikan bahwa ada orang-orang yang menghakimi kita karena tidak sesuai dengan standar yang ditetapkannya, namun pada bagian lain juga akan mengingatkan agar tidak memaksa semua orang untuk memiliki pandangan yang sama dengan kita.
Saya merasa tipe buku seperti ini yang berisi pengingat dan dorongan untuk menjadi lebih baik namun menggunakan penyampaian yang lebih ringkas akan cocok dengan siapa pun yang ingin membangun kebiasaan membaca. Selain itu, buku ini juga dapat dipertimbangkan oleh dirimu yang membutuhkan pengingat ringan disaat merasa membutuhkan dorongan.
Baca Juga
-
Mengenal Maria Merian Lewat Buku The Girl Who Drew Butterflies
-
Menyingkap Kisah Kelam dalam Buku The Paris Apartment Karya Lucy Foley
-
Lika-liku Kehidupan Kembar Siam dalam Buku One Karya Sarah Crossan
-
Menghadapi Jungkir Balik Kehidupan dalam Buku Kakakku, Bongsoon
-
Review Buku Purple Eyes Karya Prisca Primasari, Bukan Kisah Romantis seperti Pada Umumnya
Artikel Terkait
-
Meregulasi Emosi Negatif dalam Buku How To Be A Good Friend For Yourself
-
Ulasan Novel Namaku Alam Jilid 1: Menguak Sisi Sejarah Indonesia Tahun 1965
-
Ulasan Buku Simpang Jalan, Berani Mengambil Keputusan dalam Momen Kritis
-
Gibran Dinilai Terlalu Rajin Upload Konten Bagi-bagi Buku, Publik: Ini Wapres atau Content Creator?
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
Ulasan
-
Ulasan Novel Black Cake: Rekaman Suara dan Sejarah Pilu Eleanor
-
Ulasan Buku Abundance: Mengulik Politik Pembangunan di Amerika
-
Review Film Ballerina: Spin-off John Wick yang Kurang Nampol?
-
Ulasan Buku The Family Dynamic:Peran Orang Tua dalam Membentuk Anak Sukses
-
Rumah Makan Ekrik, Ayam Panas Sederhana yang Menyihir Lidah Warga Jambi
Terkini
-
Patrick Kluivert Akui Puas dengan Kualitas Pemain Lokal Timnas Indonesia
-
Lakukan Adegan Parasut Terbakar, Tom Cruise Sabet Guinness World Record
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
High As You oleh Mark Tuan GOT7: Luapan Esensi Cinta yang Tak Terlupakan
-
Trailer Wicked: For Good Resmi Rilis, Hadirkan Kesulitan Elphaba dan Glinda