Keterampilan komunikasi yang lancar dan efektif adalah salah satu skill terpenting di era ini. Mau jadi content creator, entertainer, enterpreneur, atau apapun cita-citamu kelak, semua memerlukan komunikasi yang lancar dan bebas hambatan. Namun, enggak semua orang menguasai teknik berkomunikasi yang efektif.
Komunikasi sangat penting dalam hubungan antarmanusia. Keterampilan berkomunikasi akan membantu kita membangun hubungan baik. Komunikasi yang tidak lancar adalah awal munculnya saling curiga, perselisihan, dan sering kali berujung pada konflik dan perpecahan. Kita perlu berkomunikasi dengan asertif, rileks, dan bebas hambatan.
Nah, buat kamu yang ingin melatih dan mengembangkan skill berkomunikasi, saya punya satu rekomendasi buku yang ditulis oleh Emma Aliudin dan Brilyantini, judulnya Komunikasi Chill.
Buku ini hadir sebagai panduan yang akan membantumu untuk memahami apa saja yang menjadi sumber gangguan dalam berkomunikasi sekaligus menawarkan cara untuk mengatasinya.
Buku ini akan mengajakmu untuk memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi chill. Sederhananya, bila komunikasimu berlangsung secara rileks, nyaman, tanpa tekanan dan bebas hambatan, artinya komunikasimu bisa dibilang chill. Ini berlaku untuk interaksi interpersonal di rumah, di pergaulan, atau di lingkungan sosial.
Buku ini ingin menjelaskan bahwa rumus komunikasi yang efektif itu jika pesan yang diterima oleh penerima pesan (komunikan) dipahami sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan oleh si pengirim pesan (komunikator). Jadi pihak-pihak yang berkomunikasi memahami pesan yang sama.
Selain itu, buku ini juga memaparkan beragam insight yang akan memperluas pemahaman kita dalam mengembangkan skill berkomunikasi seperti kesalahan dalam berkomunikasi, berempati dalam berkomunikasi, fenomena komunikasi yang muncul dari interaksi di dunia maya, hingga membahas seputar public speaking.
Bagian yang saya suka di buku ini yaitu pembahasan tentang public speaking. Keterampilan ini sungguh penting untuk meraih sukses di sekolah, karier, bisnis dan lingkup sosial lainnya, tetapi bagi sebagian orang terasa menakutkan.
Untungnya, buku ini akan membantu kita dalam mengenali diri dan mengatasi hambatan psikologis dalam berkomunikasi, seperti merasa insecure, overthinking dan introvert.
Buku ini bisa dibilang cukup teoritis namun tidak bertele-tele dalam pemaparannya. Gaya penuturan yang ringan serta beragam panduan yang mudah dipahami, menjadikan buku ini sangat cocok dibaca semua kalangan terutama buat kamu yang tertarik dengan ilmu komunikasi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Era Digital, Perusahaan Kian Membutuhkan SDM yang Mampu Berkomunikasi Secara Efektif
-
Ulasan Buku 'Rumah Tangga itu Rumit, kalau Sederhana ya Rumah Makan'
-
Ekonomi Kreatif Meledak: Content Creator Jadi Tulang Punggung Baru?
-
3 Cara Gen Z Manfaatkan Teknologi AI Buat Ngonten
-
Buku The Year I Met My Brain: Strategi Menjalani Kehidupan dengan ADHD
Ulasan
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
-
Review Anime Baki, Pertempuran Tak Berujung Demi Menjadi yang Terkuat
Terkini
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Jelang Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihantui Statistik Buruk Indra Sjafri
-
Demi Efisiensi Anggaran, Pendidikan Dikorbankan: Bijakkah Keputusan Ini?
-
3 Sunscreen dengan Antioksidan untuk Kulit Sehat, Bebas Kusam dan Kerutan!