Menjadi diri sendiri adalah hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh setiap orang. Menjadi diri sendiri di sini berkaitan erat dengan memiliki karakter yang kuat dan juga prinsip hidup yang akan menjadi benteng baginya dari berbagai hal buruk yang bisa datang dari berbagai arah.
Ketika seseorang memiliki prinsip hidup yang kuat, dia tidak akan mudah terpengaruh oleh pergaulan buruk, entah itu yang datang dari teman-teman, rekan kerja, maupun lingkungan sekitarnya.
Ada penjelasan menarik yang bisa kita simak dalam buku ‘Menjadi Diri Sendiri’. Bahwa mengenal diri sendiri artinya memahami kekhasan fisik, kepribadian, watak, dan temperamen, mengenal bakat-bakat alamiah yang dimiliki, serta memiliki gambaran/konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan kelemahannya.
Ungkapan Socrates “Kenalilah dirimu” mestinya bukan hanya kata mutiara semata. Dengan mengenal diri sendiri kita akan lebih mudah untuk mengenal orang lain, meskipun kita menyadari bahwa di dunia ini tidak ada dua orang yang kepribadiannya sama (hlm. 7).
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengenali diri sendiri. Misalnya dengan banyak merenungi diri, bertanya pada diri sendiri tentang apa saja yang ingin dilakukan dalam hidup ini. Termasuk juga meminta pendapat atau gambaran tingkah laku kita selama ini dari orang-orang terdekat seperti kerabat atau sahabat.
Dalam buku ini diungkap beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengenal diri sendiri. Antara lain: melalui penelusuran bakat dan kepribadian, melalui pengalaman sehari-hari, melalui kebersamaan dengan orang lain, melalui refleksi pribadi, dan melalui kacamata atau pandangan orang lain, misalnya sahabat, teman, saudara, dan lain-lain.
Setiap orang pasti dibekali dengan kekurangan dan kelebihan. Kita harus berusaha merenungi hal ini. Jangan sampai kita menyalahkan keadaan atau takdir. Jangan pula menganggap kita adalah manusia malang yang tak memiliki kemampuan atau kelebihan apa pun.
Berdamai dengan diri sendiri adalah hal yang mungkin tak mudah bagi sebagian orang. Tapi bukan hal yang terlalu sulit bila kita terbiasa merenungi diri dan memiliki pandangan hidup yang luas. Berdamai dengan diri sendiri dapat diartikan mampu menerima segala apa yang ada dalam diri kita, tanpa terus-terusan menyalahkan keadaan atau menolak garis takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan.
Menerima diri artinya sikap memandang diri sebagaimana adanya dan memperlakukannya secara baik disertai rasa senang dan bangga sambil terus mengusahakan kemajuannya (hlm. 10).
Nah, bagi kalian yang sedang dalam proses mencari jati diri, ada baiknya menjadikan buku ‘Menjadi Diri Sendiri’ karya Sukini yang diterbitkan penerbit Relasi Inti Media (Yogyakarta) ini sebagai salah satu buku pegangan yang akan membantu kalian dalam menemukan jati diri dengan baik. Selamat membaca.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Drama Keluarga yang Bikin Hati Mewek
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
Terkini
-
4 Rekomendasi Toner Coconut Water untuk Hidrasi dan Penyeimbang pH Kulit
-
Di Balik Panggung Pestapora: Sponsor Freeport Ditolak Mentah-Mentah oleh Sejumlah Musisi
-
Panggung Pestapora Goyah: Sponsor Freeport Picu Amarah, Rebellion Rose hingga Sukatani Angkat Kaki
-
Eliano Reijnders Diplot Jadi Bek Kanan Utama Persib Bandung, Siapa yang Tersingkir?
-
Repot? Mempertanyakan Sikap Pemerintah pada Tuntutan Rakyat 17+8