"Silent Sister" karya Megan Davidhizar adalah novel yang penuh ketegangan, berfokus pada misteri hilangnya dua saudara perempuan, Grace dan Maddy, saat perjalanan ke sekolah. Grace, seorang atlet yang dikenal di sekolahnya, ditemukan dalam kondisi terluka parah tanpa ingatan sedikit pun tentang apa yang terjadi.
Sementara itu, Maddy, yang lebih tertutup dan gemar menulis di jurnalnya, masih belum ditemukan. Keadaan semakin pelik ketika ditemukan bukti yang mengarah pada kemungkinan keterlibatan Grace dalam insiden tersebut, terutama setelah darah Maddy ditemukan di pakaiannya.
Demi membuktikan dirinya tidak bersalah dan mengungkap keberadaan saudarinya, Grace berusaha menelusuri jejak kejadian malam itu melalui catatan Maddy dan kesaksian teman-temannya, yang tampaknya menyembunyikan sesuatu.
Davidhizar menggali lebih dalam dinamika hubungan antara dua saudara perempuan, memperlihatkan kompleksitas emosi seperti kecemburuan, rasa bersalah, dan kasih sayang yang mengikat mereka.
Dengan menggunakan sudut pandang bergantian antara Grace dan Maddy, pembaca diajak untuk memahami kedua karakter ini dari berbagai perspektif, memperkuat kedalaman emosional cerita.
Salah satu elemen yang membuat novel ini menonjol adalah penyisipan puisi-puisi karya Maddy dalam narasi, yang tidak hanya menambah dimensi artistik, tetapi juga memberi wawasan lebih dalam tentang pemikiran dan pergolakan batinnya.
Kisah yang disajikan penuh dengan teka-teki dan ketegangan yang terus meningkat seiring dengan perjalanan Grace dalam mengungkap kebenaran. Dengan tempo cerita yang dinamis dan penuh kejutan, novel ini membuat pembaca terus menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi.
Davidhizar berhasil membangun atmosfer misteri yang kuat, membuat novel ini sulit untuk diletakkan sebelum semua jawaban terungkap. Namun, untuk sebagian pembaca, mungkin merasa bagian dari akhir cerita kurang memuaskan, terutama dalam hal penyelesaian konfliknya yang mungkin tidak sekuat ekspektasi.
Meskipun demikian, novel ini tetap menawarkan pengalaman membaca yang menggugah dan penuh emosi. Karakterisasi dalam Silent Sister dibuat dengan mendalam, terutama dalam menggambarkan perjalanan batin Grace yang harus menghadapi trauma, tekanan sosial, serta usahanya mengingat kembali kejadian malam tragis itu.
Selain menyoroti misteri dan ketegangan, Davidhizar juga menyisipkan tema-tema penting seperti kehilangan, pencarian identitas, serta komunikasi dalam keluarga.
Gaya penulisan yang tajam dan deskripsi yang detail menjadikan narasi terasa begitu hidup dan membangun koneksi emosional antara pembaca dan karakter. Dialog yang mengalir alami semakin memperkuat keaslian cerita, membuat pembaca seolah-olah ikut berada di dalam dunia yang diciptakan oleh penulis.
Bagi penggemar novel thriller psikologis, mungkin ada beberapa bagian yang terasa familiar atau klise. Namun, Silent Sister tetap menghadirkan sudut pandang yang segar melalui eksplorasi hubungan antara saudara perempuan serta penggunaan elemen sastra seperti puisi sebagai bagian dari pengembangan karakter dan narasi.
Dengan menyajikan kisah tentang keluarga, rahasia yang tersembunyi, serta perjalanan emosional dalam menghadapi trauma, novel ini menawarkan pengalaman membaca yang mendalam sekaligus menggugah pikiran.
Lebih dari sekadar kisah misteri, Silent Sister juga mengajak pembaca untuk merefleksikan pentingnya komunikasi dan bagaimana ketidakjujuran dapat berdampak besar terhadap hubungan antar anggota keluarga.
Secara keseluruhan, "Silent Sister" adalah pilihan yang tepat bagi pembaca yang menyukai kisah misteri dengan karakter yang kompleks serta alur cerita yang mengundang rasa penasaran. Meski memiliki beberapa kekurangan, eksplorasi emosi dan dinamika keluarga yang dihadirkan menjadikannya sebagai salah satu novel yang patut diperhitungkan di genre ini.
Identitas Buku
Judul: Silent Sister
Penulis: Megan Davidhizar
Penerbit: Delacorte Press
Tanggal Terbit: 6 Agustus 2024
Tebal: 352 Halaman
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Empowered Me, Menjadi Ibu Berdaya Tanpa Kehilangan Identitas
-
Ulasan Novel The Bride Test, Ketulusan Mencintai dalam Ketidaksempurnaan
-
Ulasan Novel Si Putih: Saat Teknologi Menjadi Ancaman dan Kesetiaan Diuji
-
Buku Kita dan Mereka, Menelusuri Akar Luka di Balik Identitas Manusia
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The Cheerleaders: Tragedi yang Menimpa Tim Pemandu Sorak
-
Novel Dear Allah: Ketika Cinta Tak Harus Dimiliki, Tapi Harus Direlakan
-
Ulasan Film Flight Risk: Seru, Tegang, tapi Agak Bikin Gregetan!
-
Ulasan Novel Salah Asuhan: Identitas Kebudayaan dan Cinta Antara Dua Bangsa
-
Review Anime Delico's Nursery, Tema Kelam yang Disajikan dengan Indah
Ulasan
-
Review Serial Plur1bus: Wabah Kebahagiaan Paksa Karya Kreator Breaking Bad
-
Review Film Manor of Darkness: Teror Sunyi di Balik Rumah Tua
-
Ulasan 'Usai Sebelum Dimulai': Menyentuh Luka Hati dan Rindu Tak Terjawab
-
Ulasan Novel Baby To Be: Panjangnya Jalan Perempuan untuk Menjadi Ibu
-
Kembalinya Pasukan Agak Laen: Ulasan Film Karya Muhadkly Acho yang Mengocok Perut
Terkini
-
3 Drama Fantasi Kim Hye Yoon yang Bikin Nagih: Dari Lawan Takdir Sampai Cinta Lintas Waktu!
-
4 Pelembab Lokal Calendula Atasi Kemerahan dan Jerawat pada Kulit Sensitif
-
Jebakan Euforia Kolektif: Menelaah Akar Psikologis Perayaan Tahun Baru yang Merusak
-
John Herdman Dibayar Rp670 Juta per Bulan, PSSI Dapatkan Kualitas dengan Harga Miring?
-
Xiaomi 17 Ultra Ludes di China, Harga Naik Tinggi di Pasar Sekunder