Film bertema cinta dengan sentuhan alur yang hangat memang selalu menjadi tontonan terbaik di kala libur. Salah satu film terbaik dengan tema manis adalah ‘500 Days of Summer’. Film yang dirilis pada tahun 2009 silam ini diperankan oleh Joseph Gordon Levitt, Zooey Deschanel, Geoffrey Arend, Chloe Grace Moretz, hingga Matthew Gray Gubler.
Film bertajuk ‘500 Days of Summer’ menyuguhkan alur cerita yang menarik tentang makna dan kerealistisan cinta sebenarnya apalagi mengambil tema menarik dari sekedar cerita cinta dan komedi.
Ceritanya diawali dengan sosok Tom Hansen (yang diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt) yang bertemu dengan Summer Finn (yang dibintangi oleh Zooey Deschanel), asisten baru bosnya.
Tom yang bekerja sebagai seorang penulis di Perusahaan kartu ucapan mengatakan bahwa ia amat percaya bahwa cinta itu nyata, sementara Summer justru skeptis dan tidak percaya dengan konsep tersebut. McKenzie, teman Tom, menyadari ketertarikan Tom pada Summer, meskipun Tom berkeras bahwa ia tidak menyukai Summer.
Namun, segalanya berubah saat mereka bertemu di lift, dan Summer menyapa Tom yang sedang mendengarkan lagu dari The Smiths. Dari situlah, Tom mulai terpesona dan berusaha menarik perhatian Summer dengan memutar lagu The Smiths lebih keras, berharap Summer mendengarnya. Seiring waktu, Summer pun mulai tertarik dan mereka mulai sering berbincang.
Meski keduanya semakin dekat, Summer tetap pada prinsipnya, ia tidak percaya pada pernikahan dan lebih memilih hubungan tanpa label. Sementara Tom berharap bisa menjadikan hubungan mereka lebih serius. Mereka menjalin hubungan tanpa status selama berbulan-bulan, berkencan hingga makan bersama.
Beberapa bulan kemudian, Tom mulai mempertanyakan tentang bagaimana status hubungan mereka. Summer menyarankan tidak terlalu memikirkan label, selama mereka bahagia.
Setelah bertengkar di bar, mereka berbaikan, tapi Summer tak bisa memberi jaminan bahwa perasaannya akan selalu sama. Suatu malam, Summer memutuskan hubungan mereka dengan Tom di sebuah diner, yang membuat Tom terpuruk dalam depresi.
Summer berhenti dari pekerjaannya, dan Tom pindah ke departemen lain. Tom berusaha move on dengan kencan buta, namun masih terus terobsesi dengan Summer.
Beberapa bulan kemudian, Tom bertemu Summer di pernikahan rekannya dan mereka menghabiskan waktu bersama. Namun, di pesta Summer, Tom melihat cincin tunangan di jarinya, yang menghancurkan hatinya.
Tom kembali terperosok dalam depresi dan berhenti bekerja. Rachel, adik tirinya, mengingatkan Tom bahwa ia hanya mengingat kenangan baik tentang Summer. Setelah beberapa hari, Tom akhirnya menemukan semangat untuk mengejar kembali karier arsitekturnya yang sempat terabaikan.
Pada hari ke-488, Summer menunggunya di tempat favorit mereka di kota. Mereka berbicara dan Summer mengungkapkan bahwa ia menikah dengan orang yang ia yakini. Tom menerima kenyataan bahwa cinta sejati memang ada, tetapi bukan dengan Summer.
Dua belas hari kemudian, Tom bertemu Autumn (yang diperankan oleh Minka Kelly), seorang gadis yang melamar pekerjaan di tempat yang sama, dan mereka menemukan kesamaan dalam banyak hal, termasuk tempat favorit mereka di kota.
Film bertajuk ‘500 Days of Summer’ ini menghindari stereotip film romantis yang seringkali memunculkan bahwa kisah cinta ideal akan berakhir bahagia. Tetapi, justru sebaliknya, film ini lebih menekankan pada kenyataan bahwa cinta itu rumit, kadang tak terbalas, dan bisa berakhir dengan cara yang tidak kita inginkan. Ini memberikan sudut pandang yang lebih realistis tentang hubungan dan perasaan, yang membuatnya lebih mudah dihubungkan oleh penonton.
Jadi, film ini juga menyuguhkan kisah yang tak biasa tentang harapan, kekecewaan hingga penerimaan dalam hubungan. Karena cinta tak selamanya indah pasti punya lika-likunya.
Baca Juga
-
Alur Seru! Sinopsis Film Thailand 'Ziam' 2025: Aksi Muay Thai Vs Zombie
-
Perayaan Lomba di SDTQ As-Surkati: Menyatukan Tawa, Semangat, dan Ukhuwah
-
Seru! Review 'Pride and Prejudice and Zombies': Romansa dan Teror Wabah
-
HOT! Esensi Lagu Justin Bieber Walking Away: Ada Komitmen Tersembunyi?
-
Sejarah dan Evolusi Futsal: Dari Lapangan Sempit ke Panggung Dunia
Artikel Terkait
-
4 Film Genre Action yang Dibintangi Vin Diesel, Ada Fast and Furious X
-
Dungeons and Dragons: Honor Among Thieves, Saat Game RPG Dijadikan Film
-
Visual One Love Bikin Kamu Serasa Terbang ke Jamaika Tahun 70-an!
-
Teror di Bioskop! 4 Film Horor Indonesia Tayang April 2025
-
Disambut Antusias, Film Pabrik Gula Akhirnya Tayang di Amerika
Ulasan
-
Novel Very Dangerous Things: Misteri di Balik Game Sekolah Kriminologi
-
Ulasan Buku Angin dari Tebing, Kisah Manis dan Heroik di Desa Padang Rumput
-
Rumitnya Naksir Teman Sendiri di Lagu Cover 'Double Take' Joshua SEVENTEEN
-
Alur Seru! Sinopsis Film Thailand 'Ziam' 2025: Aksi Muay Thai Vs Zombie
-
Ulasan Novel Komet: Hati-Hati Menaruh Kepercayaan pada Manusia
Terkini
-
7 Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Bikin Kamu Pahlawan Bumi
-
Merdeka di Tengah Krisis Iklim, Bagaimana Gen Z Menyikapinya?
-
Kamu Bukan Sekadar Penonton: Saatnya Jadi Suara untuk Alam
-
Persahabatan di Balik Surat Misterius: Film Your Letter Siap Tayang Perdana
-
PIK Nite Run 2025: Sensasi Lari Malam di PIK 2