"Passion: Seni Meraih Cita-Cita Dengan Atau Tanpa Passion" adalah sebuah buku yang ditulis oleh Muthia Sayekti, yang mengupas tentang keterkaitan antara passion dan dunia kerja dalam perjalanan menuju kesuksesan serta kepuasan pribadi. Buku ini memiliki total 160 halaman yang dibagi ke dalam empat bagian utama, dimulai dengan prolog dan ditutup dengan epilog.
Di bagian awal, penulis menguraikan makna passion secara komprehensif, serta membedakannya dari hobi dan minat. Passion adalah perasaan yang kuat terhadap sesuatu yang membuat seseorang merasa bersemangat, termotivasi, dan berkomitmen dalam melakukannya. Passion bisa muncul dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, hobi, seni, olahraga, atau bahkan dalam hubungan sosial.
Seseorang yang memiliki passion biasanya merasa terdorong untuk terus belajar, berkembang, dan menikmati prosesnya, meskipun menghadapi tantangan atau kesulitan. Namun, passion bukanlah sesuatu yang selalu muncul secara instan.
Muthia Sayekti menyoroti bahwa passion sering kali dianggap sebagai faktor penentu dalam pemilihan karier, tetapi tidak semua orang mampu mengenali passion mereka dengan jelas. Dengan demikian, buku ini membuka wawasan bahwa bekerja sesuai passion bukanlah satu-satunya cara untuk mencapai kesuksesan.
Bagian selanjutnya membahas hubungan antara passion dan pekerjaan. Penulis mengulas beberapa pendekatan, seperti menjadikan passion sebagai dasar dalam memilih profesi, menyesuaikan pekerjaan agar lebih sesuai dengan passion, atau bahkan tetap bekerja meskipun tidak sesuai passion namun tetap meraih kebahagiaan dan keberhasilan.
Pada bagian ketiga, buku ini memberikan panduan mengenai bagaimana passion bisa dikembangkan menjadi profesi. Muthia Sayekti menekankan pentingnya memiliki pola pikir yang terbuka dan positif dalam menghadapi tantangan. Selain itu, ia mengajak pembaca untuk tidak terpaku pada anggapan bahwa hanya pekerjaan yang sesuai passion yang bisa memberikan kepuasan dan keberhasilan.
Bagian terakhir dalam buku ini menyoroti pentingnya berhenti membandingkan diri dengan orang lain serta memahami bahwa setiap individu memiliki perjalanan karier yang unik. Penulis mendorong pembaca untuk lebih fokus pada jalan yang mereka pilih tanpa terbebani ekspektasi sosial atau tekanan dari lingkungan sekitar.
Salah satu keunggulan dari buku ini adalah gaya penyampaiannya yang ringan namun tetap informatif. Dengan bahasa yang mudah dipahami, Muthia Sayekti mampu menyajikan konsep-konsep yang kompleks dengan cara yang lebih sederhana. Ditambah dengan berbagai contoh kasus yang relevan, pembaca dapat lebih mudah memahami serta mengaplikasikan wawasan yang diberikan.
Meski demikian, bagi mereka yang menginginkan panduan langkah demi langkah dalam menemukan atau mengembangkan passion, buku ini mungkin terasa kurang mendetail. Fokus utama buku ini lebih kepada memberikan sudut pandang baru serta memperluas wawasan tentang berbagai cara mencapai kesuksesan, baik dengan passion maupun tanpanya.
Bagi pembaca yang ingin memahami lebih dalam tentang dinamika passion dan pekerjaan, serta bagaimana menemukan makna dalam apa pun yang mereka lakukan, buku ini menawarkan wawasan yang berharga. Dengan pendekatan yang praktis dan realistis, Muthia Sayekti berhasil menyampaikan materi yang kompleks dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diterima oleh berbagai kalangan pembaca.
Secara keseluruhan, "Passion: Seni Meraih Cita-Cita Dengan Atau Tanpa Passion" merupakan bacaan yang menarik bagi siapa saja yang tengah mencari arah dalam karier atau merasa terjebak dalam dilema antara passion dan pekerjaan. Buku ini mengingatkan bahwa tidak ada satu rumus pasti dalam mencapai kesuksesan, dan setiap individu memiliki perjalanan uniknya masing-masing.
Identitas Buku
Judul: Passion
Penulis: Muthia Sayekti
Penerbit: Anak Hebat Indonesia
Tanggal Terbit: 29 April 2024
Tebal: 128 Halaman
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Ulasan Novel Never Over, Cinta yang Tak Pernah Selesai
-
Ulasan Novel My Darling Dreadful Thing, Cerita Horor di Rumah Tua Beckman
-
Ulasan Novel Outlier: Penerimaan Diri di Tengah Luka Lama
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Quiet Karya Susan Cain: Kekuatan Seorang Introvert
-
Buku A Perfect Day to Be Alone: Perjalanan Menuju Kedewasaan di Usia 20-an
-
Ulasan Novel A Pocket Full of Rye: Pengkhianatan dan Keserakahan Keluarga
-
Ulasan Novel Aliens on Vacation: Menginap Bersama Alien!
-
Ulasan Buku Ketika Matamu Bicara: Memahami 153 Bahasa Tubuh Lewat Cerita
Ulasan
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
Terkini
-
Bukan soal Pajak! Purbaya Tegaskan Thrifting Tetap Ilegal di Indonesia
-
Cliquers, Bersiap! Ungu Guncang Yogyakarta Lewat Konser 'Waktu yang Dinanti'
-
Vidi Aldiano Menang Gugatan Nuansa Bening, Tuntutan Rp28,4 Miliar Gugur!
-
Bukan Cuma Kekeringan, Banjir Ekstrem Ternyata Sama Mematikannya untuk Padi
-
Rok Sekolah Ditegur Guru, Zaskia Adya Mecca Ungkap Rasanya Punya Anak Remaja