Novel "Voiceless" karya Yandi Asd, sebuah karya fiksi remaja yang menggugah dan penuh makna, diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada Desember 2024.
"Voiceless" mengisahkan Maura, seorang mahasiswi teknik sipil yang harus menghadapi berbagai tekanan hidup setelah kematian sahabatnya, Kiel. Rasa bersalah yang mendalam, ditambah dengan beban utang keluarga dan tuntutan dari ibu serta adiknya, membuat Maura berada di titik terendah dalam hidupnya.
Novel ini mengangkat berbagai isu sosial yang relevan, seperti tekanan ekonomi, ketimpangan gender, dan kesehatan mental. Maura, sebagai perempuan yang bekerja sebagai driver ojek online, menghadapi diskriminasi gender dan stigma sosial. Kisahnya mencerminkan realitas banyak perempuan yang harus berjuang di tengah masyarakat yang patriarkal.
Maura digambarkan sebagai sosok yang kuat dan mandiri. Meskipun menghadapi berbagai rintangan, ia tetap berusaha untuk bangkit dan melanjutkan hidup. Perkembangan karakternya sepanjang cerita menunjukkan transformasi dari seseorang yang putus asa menjadi individu yang lebih tegar dan berani menghadapi kenyataan.
Fizar, kakak dari Kiel, hadir dalam hidup Maura dan menambah kompleksitas cerita. Hubungan mereka penuh dengan dinamika, terutama ketika Maura mulai menerima panggilan telepon misterius yang diduga berasal dari Kiel. Kehadiran Fizar memunculkan pertanyaan tentang motif dan peranannya dalam kehidupan Maura.
Panggilan telepon dari Kiel yang sudah meninggal menambahkan elemen supernatural dalam cerita. Hal ini menciptakan atmosfer misteri dan membuat pembaca bertanya-tanya tentang kebenaran di balik kejadian tersebut. Apakah ini hanya ilusi Maura atau ada sesuatu yang lebih dalam?
Yandi Asd menyisipkan kritik sosial melalui narasi yang menggambarkan tekanan ekonomi dan ekspektasi keluarga. Ibu dan adik Maura yang menolak kenyataan hidup mereka mencerminkan sikap masyarakat yang lebih mementingkan gengsi daripada realitas.
Gaya penulisan Yandi Asd dalam Voiceless cenderung lugas dan emosional. Ia berhasil menggambarkan perasaan dan pikiran Maura dengan mendalam, membuat pembaca dapat merasakan penderitaan dan perjuangannya.
Novel ini juga menyoroti isu ketimpangan gender, terutama dalam dunia kerja dan pendidikan. Maura, sebagai perempuan di jurusan teknik dan bekerja sebagai driver ojek online, menghadapi berbagai tantangan yang menunjukkan masih adanya diskriminasi gender di masyarakat.
"Voiceless" tidak ragu untuk membahas isu kesehatan mental, termasuk depresi dan keinginan untuk mengakhiri hidup. Yandi Asd menggambarkan perjuangan Maura dengan sensitif, memberikan wawasan tentang pentingnya dukungan dan pemahaman terhadap individu yang mengalami masalah mental.
Dari judulnya, "Voiceless" mencerminkan kondisi Maura yang merasa tidak memiliki suara dalam hidupnya. Ia terjebak dalam situasi yang membuatnya merasa tidak berdaya dan tidak didengar. Namun, seiring berjalannya cerita, Maura mulai menemukan kembali suaranya dan keberanian untuk berbicara.
Hubungan Maura dengan keluarganya, terutama ibunya, penuh dengan konflik. Ibu Maura digambarkan sebagai sosok yang lebih mementingkan penampilan sosial daripada kesejahteraan keluarganya. Hal ini menambah beban emosional bagi Maura dan memperkuat tema tekanan keluarga dalam novel ini.
Sebagai novel young adult, "Voiceless" sangat relevan bagi pembaca muda. Isu-isu yang diangkat, seperti tekanan akademik, ekspektasi keluarga, dan pencarian jati diri, merupakan hal-hal yang sering dihadapi oleh remaja dan dewasa muda.
Beberapa pembaca mengkritik bahwa penjelasan tentang prosedur praktik mahasiswa teknik sipil terlalu detail dan mungkin membosankan bagi yang tidak familiar dengan bidang tersebut. Namun, hal ini juga menunjukkan upaya penulis untuk memberikan latar belakang yang realistis.
Akhir cerita yang terbuka dan misteri yang belum terpecahkan, seperti panggilan telepon dari Kiel, memberikan ruang bagi kemungkinan sekuel. Pembaca seolah sengaja dibiarkan dengan pertanyaan yang menggantung, yang bisa menjadi dasar untuk kelanjutan cerita.
Secara keseluruhan, "Voiceless" adalah novel yang kuat dan menggugah, mengangkat berbagai isu sosial dan personal dengan cara yang menyentuh. Yandi Asd berhasil menciptakan karakter yang kompleks dan cerita yang memikat, menjadikan novel ini layak untuk dibaca dan direnungkan.
Identitas Buku
Judul: Voiceless
Penulis: Yandi Asd
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit: 25 Desember 2024
Tebal: 392 Halaman
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Buku Empowered Me, Menjadi Ibu Berdaya Tanpa Kehilangan Identitas
-
Ulasan Novel The Bride Test, Ketulusan Mencintai dalam Ketidaksempurnaan
-
Ulasan Novel Si Putih: Saat Teknologi Menjadi Ancaman dan Kesetiaan Diuji
-
Buku Kita dan Mereka, Menelusuri Akar Luka di Balik Identitas Manusia
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
Artikel Terkait
-
Menguak Konspirasi dan Luka Sejarah: Resensi Novel Kincir Waktu 1
-
Petualangan Gila Keluarga Walker Berlanjut di Novel Battle of the Beasts
-
Ulasan Novel Efek Halo: Di Balik Senyum Manis, Tersimpan Bahaya Maut
-
Ariana Grande Bahas Kekuatan Cinta Lewat Lagu Supernatural
-
4 Rekomendasi Buku Tetralogi Karya Ilana Tan yang Wajib Kamu Baca
Ulasan
-
Review Film Anaconda: Meta Remake yang Penuh Punchline Komedi!
-
Review Film Janur Ireng: Prekuel Sewu Dino yang Lebih Kelam dan Gore!
-
Ulasan Film Forget Me Not (2015): Saat Cinta Melawan Takdir untuk Tidak Dilupakan
-
Review Film The SpongeBob Movie: Humor Absurd yang Menghibur Keluarga
-
Ulasan Buku Empowered Me, Menjadi Ibu Berdaya Tanpa Kehilangan Identitas
Terkini
-
Catatan Pesisir: Tambang Datang, Laut Terancam dan Warga Sangihe Bertahan
-
Liburan ke Bandung Naik Kereta? Ini 4 Hotel Nyaman Dekat Stasiun
-
5 Rekomendasi Laptop OLED Murah Terbaik di Akhir Tahun 2025: Harga Mulai Rp 7 Jutaan!
-
Gunung sebagai Ruang Self Healing: Saat Anak Muda Mencari Jeda di Ketinggian
-
Wajah-wajah Seram di Area Persawahan