Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Ranti Riani Jhonnatan
Menyingkap Kisah Kelam dalam Buku The Paris Apartment Karya Lucy Foley
Cover buku The Paris Apartment (Goodreads)

Di suatu sudut kota Paris terdapat sebuah bangunan apartemen. Jika dilihat dari luar mungkin tak akan ada yang menduga bahwa di balik bangunan tersebut terdapat fakta-fakta mengerikan dan menjijikan.

Di apartemen tersebut jugalah misteri dari hilangnya Ben berada. Misteri yang jika dikuak, keselamatan si pencari kebenaran akan terancam.

Jess yang akan terancam. Adik perempuan dari Ben ini berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan abangnya yang hilang. Ben tak menjawab telepon darinya ketika ia telah tiba di tempat tersebut padahal Ben telah menyetujui kedatangannya.

Sambungan telepon mereka yang terakhir terputus dengan janggal, Jess mendengar suara samar-samar percakapan abangnya dengan seseorang yang berhasil menimbulkan kecurigaan.

The Paris Apartment sebuah karya yang sedari awal berhasil membuat jantung saya berdegup kencang dan merasakan ketegangan akibat mengkhawatirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Semua tokoh terasa mencurigakan dengan segala gerak-gerik, ekspresi dan perkataan mereka. Menutup rahasia masing-masing dengan sangat rapat dan dalam waktu yang bersamaan juga mengawasi gerak-gerik yang lainnya.

Buku ini diceritakan dengan menggunakan banyak sudut pandang seperti Jess, Nick, Sophie dan lainnya. Lewat sudut pandang mereka kita dapat melihat gambaran yang lebih luas yang tentunya juga membuat saya sebagai pembaca semakin bingung sebab semuanya terlihat berpotensi terlibat dalam hilangnya Ben.

Lewat buku ini kita akan mengikuti Jess mencari keberadaan abangnya, menilai orang-orang di apartemennya dan mencoba untuk mengaitkan segala yang mungkin saja dapat membawanya selangkah lebih dekat dengan Ben.

Namun semua itu tak mudah. Ketika ia menanyai orang-orang yang tinggal di apartemen tersebut, jawaban yang didapatnya tak begitu memuaskan, mereka cenderung dingin dan menghindar.

Ia juga menggeledah kamar yang Ben tempati dan menemukan hal yang memang terasa seperti sebuah petunjuk namun masih terlalu samar untuk diartikan lebih jauh dan ia membutuhkan bantuan orang lain. Namun, siapa yang dapat dipercaya?

Lucy Foley berhasil membangun suasana di dalam buku ini. Secara perlahan suasana menegangkan tersebut ia bangun dan menyembunyikan fakta sambil menebar petunjuk-petunjuk kecil sampai akhirnya ia mengungkapkannya dengan cara yang apik.

Berkali-kali ia memberikan kejutan yang tidak saya duga kedatangannya. Bagaimana ia mengaitkan benang antara para tokoh satu persatu berhasil membuat saya takjub.

Ia juga merancang alasan hilangnya Ben dengan kisah yang tidak sederhana dan gelap, sangat gelap. Sebuah kisah yang melibatkan orang-orang berkuasa yang melancarkan bisnis ilegal.

Setiap bab memiliki isi yang cenderung pendek, namun narasinya cukup detail. Jadi meskipun saya merasa narasi tersebut memiliki nyawa yang membuat keseruan dalam membaca bertambah, saya rasa ada beberapa bagian yang jika dipangkas, hal tersebut tidak akan mengganggu jalan cerita.

Salah satu yang saya tangkap dari buku ini adalah meskipun Ben dan Jess memiliki ayah yang berbeda, sebenarnya bagi mereka satu sama lain itu begitu berharga.

Hubungan darah tak dapat diabaikan begitu saja meskipun mereka tidak begitu dekat dan berpisah di ujung jalan. Rasa sayang dan ingin melindungi satu sama lain tersebut tidak hilang, hanya mengendap dan muncul kembali ketika bahaya mendekati salah satu di antaranya.

Berkali-kali melihat pembaca lain merekomendasikan The Paris Apartment dan ternyata saya juga menemukan kecocokan dengan buku ini meskipun harus saya akui bahwa saya merasa sedikit kurang puas dengan akhir ceritanya. Meskipun begitu saya tetap ingin merekomendasikan buku ini.

Di luar mengenai akhir ceritanya, secara keseluruhan saya menikmati waktu yang saya habiskan untuk buku ini. Bacaan yang membuat saya penuh kekhawatiran dan rasa penasaran dalam waktu yang bersamaan ini akan cocok untukmu yang ingin membaca buku misteri.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Ranti Riani Jhonnatan