‘Heart Eyes’ yang rilis 7 Februari 2025 merupakan film terbaru dari Sutradara Josh Ruben. Film ini menyuguhkan sajian genre campuran yang segar dan brutal, sekaligus romantis dengan cara yang nyeleneh. Diproduksi Blumhouse Productions bersama Divide/Conquer, dan didistribusikan Screen Gems serta Republic Pictures.
Film ini menggabungkan nuansa rom-com dengan gaya slasher berdarah dingin. Asli, nggak nyangka bakal ada film bertemakan valentine yang dibangun semenenangkan itu. Bercerita tentang apa? Yuk, lanjut kepoin bareng!
Sekilas tentang Film Heart Eyes
Cerita berpusat pada Ally (diperankan Olivia Holt) si eksekutif iklan untuk brand perhiasan mewah yang sedang menyusun kampanye iklan bertema kisah cinta legendaris. Sayangnya ide itu terasa kurang sensitif, mengingat sudah tiga tahun berturut-turut Hari Valentine dirusak serangkaian pembunuhan brutal yang dilakukan maniak bertopeng bernama: Heart Eyes. Pembunuh itu punya pola. Dia memburu pasangan yang terlihat terlalu mesra di depan umum.
Perusahaan Ally pun memanggil jagoan dunia iklan, Jay (diperankan Mason Gooding), si kreatif muda yang sedang naik daun.
Jay mencoba mencairkan suasana dengan pesonanya, sedangkan Ally masih berkutat dengan lalu terkait mantan pacar yang kini pamer kehidupan asmara barunya di media sosial.
Suatu hari Ally dan Jay bertemu mantannya Ally di tengah Hari Valentine, Jay spontan mencium Ally, yang dimaksudkan untuk menyelamatkan harga diri Allu. Namun, aksi kecil itu justru menarik perhatian Heart Eyes yang langsung membidik mereka sebagai target.
Mereka pun terjebak dalam kejar-kejaran hidup dan mati, sambil terus menyangkal kalau mereka tuh bukan sepasang kekasih. Namun, siapa sangka, pembunuh Heart Eyes ternyata bukan satu orang saja, dan punya motif lebih gelap.
Lumayan menarik ya? Hanya karena sang rekan nggak mau melihat Ally terkesan jomblo terus, eh jadi target pembunuhan. Lalu, bagaimana dengan performa filmnya? Sini simak lebih lanjut!
Impresi Selepas Nonton Film Heart Eyes
Menurutku Film Heart Eyes nggak cuma bermain-main dengan formula klasik dua orang asing dalam balutan cinta, tapi juga membongkarnya, menyindirnya, lalu menyusun ulang kepingan itu dalam balutan darah dan teror.
Dan gimana film ini nggak kehilangan humornya dalam setiap adegan berdarah, dengan sisipan lelucon atau ironi yang bikin geli, itu menarik banget.
Kalau membahas soal sang pembunuh, Heart Eyes sendiri bisa dibilang karakter yang setara bila disandingkan dengan slasher ikonik. Topeng kuning kusam dengan mata berbentuk hati yang menyala merah itu nggak cuma simbol kematian, tapi juga ejekan terkait ide cinta yang ideal.
Desain topengnya sederhana, tapi efektif, terasa seperti emoji yang berubah menjadi mimpi buruk. Senjatanya pun bervariasi, mulai dari alat dapur hingga mesin kantor. Kreativitas dalam adegan pembunuhan juga membuat film ini nggak terasa repetitif.
Sutradara Josh Ruben nggak hanya bermain di wilayah horor dan humor, tapi juga menghadirkan ketegangan yang sesungguhnya. Film ini punya tempo cepat tapi menariknya nggak terburu-buru, dan berhasil menyeimbangkan intensitas adegan aksi dengan pembangunan karakter yang mantap.
Naskah yang ditulis Christopher Landon, Michael Kennedy, dan Phillip Murphy, ketiganya tampak tahu betul bagaimana membuat penonton peduli pada karakter, sambil tetap ngasih kejutan di setiap sudut cerita.
Film ini juga memotret berbagai tipe hubungan lho. Mulai dari sugar baby yang cuma peduli pada saldo rekening, pasangan polisi penuh hasrat, hingga pasangan yang benar-benar tulus saling cinta, tapi jadi korban hanya karena terlalu mesra di tempat umum. Semuanya digambarkan dengan lensa sinis tapi tetap mengundang tawa.
Bisa kubilang, ‘Heart Eyes’ bukan hanya film Valentine berdarah, tapi juga cerminan jenaka tentang bagaimana cinta dipersepsikan, dimanipulasi, dan dipertaruhkan.
Akhir kata, film ini menarik dan layak ditonton.
Skor: 4/5
Baca Juga
-
Menyikapi 'Film Ozora - Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel'
-
Film Assalamualaikum Beijing 2 - Lost in Ninxia: Spiritual dan Cinta Baru
-
Review Film The Kiss: Antara Cinta, Belas Kasih dan Beban Jadi Orang Terhormat
-
Seberapa Perlu Adegan Seks dalam Film?
-
Review Film Meet The Khumalos: Komedi Keluarga yang Kurang Menggigit
Artikel Terkait
-
Syahrini Kenalan dengan Keluarga Kerajaan Monaco, Diledek karena Cuma Bilang Hai Doang
-
Menyikapi 'Film Ozora - Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel'
-
Beda Kekayaan Dewi Soekarno vs Syahrini, Kompak Raih Penghargaan di Cannes 2025
-
Sinopsis Film Lilo & Stitch, Nostalgia dan Kejutan Baru di Layar Lebar
-
Ulasan Film Maggie: Komedi Absurd yang Sarat akan Makna
Ulasan
-
Pulau Karampuang, Salah Satu Wisata Wajib Dikunjungi saat Liburan di Mamuju
-
Ariana Grande Refleksikan Perempuan Penuh Komitmen Lewat Lagu Right There
-
Mengeksplorasi Musik Estetik Lewat Lagu ONEUS Bertajuk Same Scent
-
Review Lagu Kai Mmmh: Cinta Posesif dalam Balutan R&B yang Elegan
-
Pantai Manakarra, Tetap Menarik Meski Tanpa Pasir Pantai
Terkini
-
Laga Indonesia vs. Cina: Ketika Mimpi dan Aroma Balas Dendam Menjadi Satu
-
Xiaomi 16 Diprediksi Meluncur pada September 2025, Berikut Bocoran Spesifikasinya
-
Realme GT 7 dan Realme GT 7T Bakal Rilis 27 Mei 2025, Mana yang Terbaik?
-
Marselino Ferdinan: Persimpangan Antara Oxford United atau Klub Belanda
-
8 Atlet Unggulan Malaysia Masters 2025 Ini Kandas di Babak Pertama