BINO merupakan novel karya Zaki Jaihutan yang diterbitkan oleh Mekar Cipta Lestari pada tahun 2021. Novel ini memiliki 288 halaman dan mengusung genre misteri.
Novel ini menceritakan mengenai Agi yang bermimpi menjadi seorang penulis. Semua mimpi diwujudkan menjadi kata-kata di buku harian, bahkan di atas kertas tisu. Dengan kata-kata tersebut, Agi menghidupkan mimpinya. Tapi ada satu khayalan yang selalu muncul tanpa pernah Agi tulis, bayangan seorang pemuda di balik cermin.
Setiap becermin, Agi akan melihat dirinya dan melihat seorang pemuda berambut lurus sebahu sedang berdiri santai di baliknya. Pemuda itu hanya berdiri diam dan menatap tajam. Kemudia dia hilang dan hanya mendapati sosok Agi di cermin tersebut.
Agi merasa dirinya harus menuliskan kisah pemuda tersebut. Sejak Agi sudah bekerja, Papa menyuruhnya untuk membeli sesuatu secara mandiri, menggunakan uang Agi sendiri. Beruntungnya, Tabah, teman dekatnya memberikan laptop secara gratis karena laptop itu adalah barang uji coba dari pabrik Ayah angkatnya.
Mendapati itu, Agi senang bukan main. Agi mulai menuliskan bagaimana sosok pemuda tersebut yang ia beri nama Bino. Namun, semakin hari dia menuliskan tentang Bino, Agi merasa pemuda tersebut semakin berada di dekatanya.
Dalam cerita Agi, Bino adalah pemuda yang tidak memiliki Ayah dan tinggal bersama Ibunya. Pekerjaan Ibunya adalah seorang humas di perusahaan yang merambat menjadi PSK. Bino sering mendapati Ibunya pulang membawa laki-laki atau mendengar sesuatu yang seharusnya tidak dia dengar.
Hal ini membuat hubungan keduanya tidak harmonis. Tidak memiliki Ayah dan hanya memiliki Ibu pekerja PSK adalah hal yang tidak bisa Bino syukuri. Akhirnya, dia curahkan semuanya pada hal-hal yang merugikan, seperti mabuk-mabukkan dan hubungan satu malam.
Bino hanya memiliki 2 teman, yaitu Kutu dan Mang Oji, OB kampusnya. Bino hanya baik kepada Kutu jika Bino membutuhkan uang Kutu. Berbeda dengan Mang Oji, mereka sering bertukar cerita kehidupan masing-masing walaupun Mang Oji tidak sepenuhnya menceritakan akan dirinya.
Sampai ketika Mang Oji memberitahukan tentang Tanah Dijuru, tempat di mana seseorang mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mendengar itu, Bino penasaran. Saat Bino menceritakan pada Mang Oji bahwa dia datang ke sana, Mang Oji terlihat marah dan kecewa.
Mang Oji pikir Bino sudah berubah tapi nafsu Bino masih ada dan tidak akan berubah. Maka, yang bisa Mang Oji lakukan hanya memberikan Bino sebuah peta menuju Abah Ayub di Tanah Dijuru. Bino tidak mengerti mengapa Mang Oji terlihat marah dan memutus persahabatan mereka hanya karena Tanah Dijuri?
Tidak ada yang salah jika memang benar Abah Ayub yang berada di Tanah Dijuri bisa memberikan apa yang Bino inginkan. Nafsunya semakin besar, Bino berniat menjadikan diirnya hidup abadi dalam sensasi. Lalu, apakah Bino berhasil mendapatkan hidup yang abadi?
Sedangkan Agi sedang kebingungan setengah mati. Fatma, mantan kekasihnya meninggal dunia dan ditemukan bekas sidik jari Bino, tokoh fiksi dalam cerita Agi. Bagaimana bisa? Dan seorang polisi memberitahu bahwa memang benar Bino ada di dunia nyata.
Bagaiman bisa? Apakah benar sidik jari itu adalah milik Bino? Benarkah yang dikatakan polisi tersebut bahwa Bino memang ada di dunia nyata?
Untuk mengetahui kelanjutan ceritanya, kamu bisa membacanya di novel BINO karya Zaki Jaihutan.
Novel ini benar-benar membuat saya takut dan penasaran di satu waktu. Penulis benar-benar menciptakan kehebohan yang luar biasa dalam novel ini. Dari awal sampai akhir yang bertanya-tanya apakah Agi dan Bino adalah sosok yang sama? Atau benarkah Bino hanyalah khayalan Agi saja?
Gaya bahasa yang digunakan penulis tidak membuat pembaca bingung dengan jalan cerita. Saya menyukai bagaimana penulis menggambarkan kisah ini. Walaupun konflik yang diambil memang lumayan berat tapi tidak menutupi fakta bahwa novel ini menjadi pilihan yang wajib dibaca.
Menurut saya, pembaca di bawah umur, saya rekomendasikan untuk tidak membacanya. Lebih baik menunggu sampai umur mencukupi, karena jujur saja ada bagian-bagian yang memang tidak diperuntukkan dibaca oleh pembaca di awah umur.
Secara keseluruhan, saya menyukai novel ini karena membawa saya merasakan takut, tegang, dan penasaran dengan jalan ceritanya. Ditambah, penulis memberikan plot twist yang tidak disangka-sangka.
Kalau kalian adalah seorang pemimpi seperti Agi, maka teruslah bermimpi. Tapi, jangan biarkan mimpi tersebut menjauhkanmu dari kenyataan. Karena terkadang, batas penulis cerita dengan cerita itu sendiri bisa menghilang tanpa peringatan.
Baca Juga
-
Ulasan Novel Pretty Prita: Terbangun Menjadi Seorang Perempuan
-
Sinopsis Justifiable Defense, Drama Thriller Terbaru Bai Jing Ting di iQIYI
-
Ulasan Drama China The Double: Balas Dendam dan Menegakkan Keadilan
-
Ulasan Novel 40 Hari: Takdir itu Bernama Hidup dan Mati
-
Ulasan Novel Midnight Prince: Pertempuran Batin yang Belum Selesai
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Ceros dan Batozar: Rahasia Kelahiran Tuan Muda Ali
-
Ulasan Novel Pretty Prita: Terbangun Menjadi Seorang Perempuan
-
XG Lepaskan Suara Hati yang Kuat dan Bebas lewat Lagu Bertajuk Howling
-
Belajar Menerima Diri dan Merangkul Perbedaan dari Buku Flo si Gadis Bunga
-
Ulasan Novel Si Anak Cahaya: Sosok Ibu Adalah Seorang Anak Juga
Terkini
-
Piala AFF Wanita: Pelatih Timnas Indonesia Tekankan Pentingnya Disiplin
-
Tayang Hari Ini, Our Golden Days Siap Jelajahi Ikatan Cinta hingga Kelurga
-
Marhaenisme: Ideologi dari Soekarno yang Tak Lekang oleh Zaman
-
BRI Super League: Persijap Jepara Tetap Berbenah Walau Tahan Imbang PSM Makassar
-
Tiba-Tiba Kena PHK, Lee Sung Min Cari Kerjaan Baru di Film No Other Choice