Sinopsis Ranah 3 Warna: Kisah Alif, Anak Rantau asal Maninjau Meraih Impian

Candra Kartiko | Priscilla Olga Salim
Sinopsis Ranah 3 Warna: Kisah Alif, Anak Rantau asal Maninjau Meraih Impian
Ranah 3 Warna (Youtube.com/MNCP Movie)

Sepuluh tahun setelah rilis seri pertamanya, Negeri 5 Menara melanjutkan kisah Alif Fikri setelah lulus dari Pesantren Madani. Bertajuk Ranah 3 Warna, film ini diambil dari buku karangan Ahmad Fuadi dengan judul yang sama. Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto dan diproduksi MNC Pictures, film ini telah rilis di bioskop seluruh Indonesia sejak 30 Juni 2022.

Pada film Ranah 3 Warna, kisah berpusat pada 3 tokoh utama yaitu Alif (Arbani Yasiz), Randai (Teuku Rassya), dan Raisa (Amanda Rawles) dengan mengambil sudut pandang Alif. Alif telah menyelesaikan pendidikannya di Pesantren Madani ingin meraih cita-citanya sebelumnya untuk berkuliah di Bandung, seperti panutannya BJ Habibie. Ia ingin terus belajar hingga ke negeri orang. Dalam hal ini Alif selalu bermimpi dapat menuntut ilmu ke Amerika. 

Nasib baik tidak selalu menghampiri Alif, saat Randai temannya telah berhasil masuk ITB, Alif cukup berpuas diri dengan berkuliah di universitas tetangga, Universitas Padjadjaran. Namun disinilah Alif bertemu dengan pujaan hatinya, Raisa. Hubungan mereka pun makin dekat satu sama lain. 

Namun ditengah manisnya hubungan Alif dan Raisa, muncul Randai sebagai orang ketiga yang lebih cekatan dan berinisiatif mendekati Raisa dibandingkan Alif. Randai berhasil menggaet Raisa, dan meninggalkan Alif sebagai nyamuk di belakang. Tak hanya permasalahan cinta, Alif yang bercita-cita menjadi jurnalis bermasalah dengan perjalanannya menghasilkan sebuah tulisan yang disukai. Tulisannya dibilang sampah oleh pimpinan redaksi. Meskipun banyak tantangan dalam menggapai impiannya Alif tidak menyerah dan memperbanyak literasi untuk membentuk tulisan yang bagus. 

Keadaan diperburuk dengan kepergian Bapak untuk selama-lamanya. Alif sempat down karena kepergian panutan hidupnya. Ibu tidak memiliki cukup biaya untuk membiayai Alif. Untuk melanjutkan cita-citanya ia harus mencari jalan sendiri dengan berdagang kain dari rumah ke rumah.

Alif terus berupaya untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah, hingga ia teringat dengan kemampuan jurnalistiknya dan mencoba fokus mengerjakan sebuah tulisan yang indah. Kerja keras Alif tidak sia-sia, ia berhasil menerbitkan sebuah tulisan di koran yang berjudul Perang Bosnia: Konflik Etnis Menuju Kemerdekaan. Alif juga masih berusaha mewujudkan mimpinya meraih pendidikan di luar negeri. Apakah Alif mampu mewujudkannya? Bagaimanakah perjuangan Alif? Mari kita saksikan bersama perjuangan Alif di bioskop.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak