Review Happy Marriage (2016): Drama Romantis dengan Konflik Tipis

Hernawan | aozora dee
Review Happy Marriage (2016): Drama Romantis dengan Konflik Tipis
Foto Drama Happy Marriage [Mydramalist]

Happy Marrage diangkat dari manga karya Maki Enjoji yang ceritanya berputar pada dua tokoh Takanashi Chiwa (Seino Nana) dan Mamiya Hokuto (Dean Fujioka). Hubungan di antara keduanya diwarnai dengan hadirnya orang ketiga yang menimbulkan cinta segitiga.

Nah, drama yang disutradarai oleh Ohtani Kentaro dan Miyawaki Ryo ini berkisah membuka kisahnya dengan menampilkan Chiwa, seorang gadis miskin yang bekerja paruh waktu di beberapa tempat. Klub malam adalah salah satu tempat Chiwa bekerja. Suatu hari terjadi insiden tidak mengenakan di klub tempat Chiwa bekerja. Ia berselisih dengan seorang pengunjung pria dan berujung pemecatan dirinya.

Esok harinya Chiwa bertemu dengan pria itu yang belakangan diketahui bernama Mamiya Hokuto. Di luar dugaan sang pria yang ternyata seorang CEO perusahaan itu memintanya untuk menjalani kawin kontrak. Chiwa yang tidak punya pilihan lain akhirnya setuju untuk menandatanganinya sebab ia membutuhkan uang imbalan yang ditawarkan Hokuto.

Seiring waktu terkuak rahasia bahwa Chiwa aalah cucu dari cinta pertama Kakek Hokuto. Sang Kakek pun berjanji apabila Hokuto bersedia menikahi Chiwa, ia akan menjadi pewaris perusahan Mamiya. Hokuto yang saat itu belum beneran jatuh cinta, tanpa ragu mengajak Chiwa menikah. Ini terkesan memanfaatkan. Namun, ia tidak sadar bahwa perasaannya mulai merasakan cinta yang tulus pada Chiwa.

Dilihat dari alur ceritanya, Happy Marriage mempunyai kesamaan kisah dengan Cinderella. Seorang wanita yang hidup dengan penuh cobaan dan serba kekurangan dicintai oleh seorang pria tampan yang berasal dari keluarga terpandang. Tidak hanya itu. Ia juga adalah pewaris perusahaan besar di Jepang. Formula cerita seperti ini tampak manis dan memang banyak diadopsi oleh Dorama dan Drakor. Terbilang mainstream, tapi ampuh mendatangnya banyak penggemar.

Selain itu, konflik yang ada di dalamnya pun terbilang tipis dan tidak mendalam. Selain menggambarkan tentang perebutan kekuasaan di perusahaan antara keluarga Mamiya, perjalanan hubungan manis antara Hokuto si pria tsundere yang akhirnya mengakui perasaannya pada Chiwa digambarkan dengan cukup cepat. Munculnya orang ketiga di antara mereka tidak menjadi penghalang yang berat.

Intensitas gejolak perebutan perusahaan keluarga Mamiya tidak bereskalasi. Jadinya, tampak hanya pemanis romansa Hokuto-Chiwa yang memang menjadi sentral cerita sedari awal. Di bagian akhir cerita drama ini muncul satu twist. Namun, itu pun tidak terlalu kuat sehingga hanya begitu mengejutkan.

Untuk menyuka kisah romantis yang bikin senyum-senyum, Happy Marriage adalah pilihan yang tepat. Selama 12 episode penayangannya, penonton tidak akan dibuat penasaran atau dengan konflik yang dihadapi mereka. Namun, drama ini memiliki skenario menarik dan sederhana. Rasanya jadi terhibur.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak