Film pendek dapat menjadi pilihan hiburan yang tidak memerlukan banyak waktu untuk ditonton karena berdurasi pendek, simple, dan nuansanya yang tetap kompleks. Ravacana Film sendiri merupakan rumah produksi asal Yogyakarta yang sudah berdiri sejak 2015. Beberapa karya-karya film pendeknya sudah banyak yang mendapatkan penghargaan dan meraih banyak atensi penonton.
Berikut 4 film pendek Ravacana Film yang berhasil mengumpulkan jutaan penonton.
1. Nilep (2015)
Berlatar di sebuah pos ronda, Nilep bercerita tentang empat orang anak kecil yang berdebat karena seorang diantaranya mencuri mainan dari penjual mainan. Karena takut untuk jujur, sang anak memutuskan untuk mengembalikan mainan yang dicurinya dengan cara dipaketkan melalui jasa pengiriman. Nilep berhasil meraih 8 penghargaan, diantaranya yakni Winner Jogja Film Academy Short Competition 2016 dan Winner XXI Short Film Festival 2016.
2. Singsot (2016)
Kisah dimulai saat seorang kecil yang sedang menginap di rumah kakek dan neneknya. Ia hobi bersiul, suatu saat neneknya bercerita tentang mitos bahwa bersiul malam hari dapat mendatangkan hantu tapi dia tidak percaya. Namun suatu kejadian horor benar-benar terjadi yang menyebabkan ia tak ingin bersiul lagi.
Singsot juga mendapatkan penghargaan dari Winner Fiagra Horor Film Festival 2016, Winner Taman Film Festival 2017, dan Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival.
3. Anak Lanang (2017)
Film ini mengisahkan empat orang anak laki-laki sekolah dasar sepulang sekolah menaiki becak yang sama untuk diantarkan pulang. Selama perjalanan ke rumah mereka bercakap-cakap tentang banyak hal mulai dari tugas sekolah, bermain PS, dan hari ibu. Pengambilan gambar filmnya menggunakan teknik one shot dimana kamera akan terus menyorot pemain tanpa jeda atau terpotong. Anak Lanang berhasil mendapat penghargaan pada Winner Panasonic Young Filmmaker 2018, Winner Indonesian Film Festival Australia 2019, Winner Indonesian Short Film Festival SCTV 2019.
4. Tilik (2018)
Tilik bercerita tentang perjalanan sekelompok ibu-ibu yang sedang menuju rumah sakit di kota untuk menjenguk Bu Lurah. Selama perjalanan di atas truk, ibu-ibu itu bergosip tentang rumor hubungan percintaan dan kehidupan Dian. Dian adalah seorang kembang desa yang banyak didekati pria, bahkan ada yang berusaha melamarnya. Karakter Bu Tejo yang sangat julid tersebut menjadi daya tarik film yang hingga tulisan ini dibuat telah mencapai 27 juta penonton di YouTube. Sederet penghargaan berhasil disabet oleh film ini seperti Winner Piala Maya 2018, Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festiva 2018, dan Official Selection World Cinema Amsterdam 2019.
Seluruh film di atas dapat kamu nikmati secara gratis di kanal YouTube Ravacana Film. Dari keempat film pendek tersebut, adakah yang sudah kamu tonton?