Review Zero in the Moonlight, Comeback Dew Jirawat dan Tu Tontawan

Hernawan | Priscilla Olga Salim
Review Zero in the Moonlight, Comeback Dew Jirawat dan Tu Tontawan
Dew dan Tu di Zero in the Moonlight (Youtube.com/GMMTV Official)

Nama Dew Jirawat dan Tu Tontawan sebagai aktris dan aktor pendatang baru mulai melejit setelah penampilan mereka di F4 Thailand, Boys Over Flower. Tu memerankan karakter Gorya, yang merupakan pemeran utama wanita dalam dram ini. Sementara Dew Jirawat mendapatkan peran sebagai Ren yang merupakan anggota F4, tapi sejak awal Ren selalu membantu Gorya yang dirundung Tyme (Bright Vachirawit). Chemistry yang ditampilkan keduanya membuat para penggemar menginginkan Dew dan Tu beradu peran kembali dalam proyek yang sama.

Oishi x GMMTV mengabulkan permintaan penggemar, Dew Jirawat dan Tu Tontawan tampil bersama dalam drama pendek berjudul Zero in The Moonlight. Kali ini Tu memerankan karakter bernama Maki, seorang desainer grafis pemula yang phobia terhadap lingkaran. Dew Jirawat mendapatkan peran sebagai Fong, supervisor dari Maki.

Sinopsis Zero in the Moonlight

Maki adalah seorang desainer grafis pemula yang phobia dengan lingkaran, ia tidak bisa melihat lingkaran. Apalagi lingkaran yang berbentuk bulat sempurna seperti bulan. Pertemuan pertama Maki dan Fong saat Fong membantu Maki membuka pintu. Bukannya berterima kasih, Maki saking terkejutnya malah mendorong Fong hingga terjatuh. Alasannya tergolong aneh, karena Fong mengenakan kacamata yang bulat sempurna.

Fong yang ditugaskan sebagai supervisor dari Maki, heran dengan tingkahnya. Maki tidak pernah melihat langsung ke arahnya. Fong sampai suudzon kalau Maki tidak menyukai wajahnya. Padahal kan Fong ganteng banget. Singkat cerita Fong melepaskan kacamatannya dan menggunakan contact lens, sejak saat itu Maki menjadi lebih terbuka dan lebih dekat dengan Fong.

Fong banyak membantu Maki dengan proyek desain yang dikerjakannya. Namun satu kejadian mengejutkan terjadi malam itu. Secara tidak sengaja, Maki berubah menjadi wujud lain yang disebabkan oleh phobia-nya. Wujud apakah itu?

Secara garis besar drama pendek ini lumayan menghibur untuk disaksikan. Namun sangat disayangkan, karena durasi yang pendek, jalan ceritanya cenderung terkesan dipaksakan untuk selesai. Phobia dari Maki ditampilkan dengan durasi yang lumayan panjang, sekitar ¾ bagian dari drama pendek ini. Langsung menuju ending pada ¼ akhirnya. Konflik utama yang dihadirkan tergolong anti mainstream untuk drama pendek. Secara keseluruhan, penampilan Milk Pansa dan Love Pattenite pada episode 1 lebih menghibur dibandingkan episode ini.

Mungkin GMMTV berniat untuk menggarap lagi drama ini dalam versi panjangnya untuk tahun depan? Hahaha, semoga saja ya para DewTu Shipper.  Pembaca yang penasaran boleh langsung menyaksikan drama singkat ini secara langsung di YouTube GMMTV Official.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak