Meghan Markle hadiri acara yang diadakan oleh Spotify di Los Angeles sebagai pembicara pada Selasa (18/10/2022). Meghan tampil dalam acara yang diadakan oleh sebuah komunitas sumber daya karyawan Spotify yang dikelola oleh para wanita Women@Spotify yang bertujuan untuk mendorong inklusivitas dan komunitas.
Dalam acara tersebut Meghan membicarakan topik seputar isu-isu feminisme. Ia juga dengan lantang memihak keadilan sosial dan menyampaikan beberapa pesan dengan cara yang berani.
Selama acara itu, istri dari Pangeran Harry tersebut juga menunjukkan keberpihakannya pada perempuan Iran. Ia memuji keberanian para demonstran Iran yang telah melakukan protes sejak 16 September lalu setelah kematian Mahsa Amini, gadis 22 tahun yang meninggal setelah sempat ditahan oleh polisi moral Iran karena ia dianggap tidak mengenakan hijab sesuai aturan.
Untuk memperkuat pernyataan dukungannya itu, pada acara tersebut Meghan Markle juga mengenakan sebuah t-shirt polos berwarna hitam dengan tulisan bahasa Persia yang memiliki arti "Women, Life, Freedom".
Keluarga kerajaan Inggris yang bergelar Duchess of Sussex itu juga ditanyai mengenai pendapatnya tentang pria yang mendukung hak-hak reproduktif. Meghan menjawab bahwa "pria harus vokal pada saat ini dan seterusnya. Karena ini adalah keputusan yang mempengaruhi hubungan keluarga dan komunitas pada umumnya," ujarnya dilansir dari Hello Magazine.
Meghan mengatakan bahwa Pangeran Harry juga berpihak pada feminisme.
"Mereka mungkin menargetkan wanita. Tapi konsekuensinya akan berdampak pada kita semua. Suami saya dan saya juga banyak membicarakan hal tersebut beberapa hari ini. Dia (Pangeran Harry) juga seorang feminis," lanjutnya.
"Dan reaksinya minggu lalu juga parau, seperti saya. Saya tahu ada begitu banyak wanita saat ini yang merasa putus asa. Tapi sekali lagi, kita harus bersatu dan tidak berkubang dalam situasi ini. Kita harus melakukan pekerjaan tersebut," tutur ibu dua anak itu.
Meghan Markle memang dikenal cukup vokal untuk menyuarakan kesetaraan gender. Ia tidak akan tinggal diam apabila ada suatu masalah yang menyangkut dengan wanita, salah satunya seperti penggulingan Roe v Wade di Amerika Serikat pada awal tahun kemarin.