SM Entertainment Jadi Agensi Industri K-Pop Pertama yang Mempelopori Gerakan Hijau "Ayo Menanam Pohon"

Ayu Nabila | Tasya Tri Utami
SM Entertainment Jadi Agensi Industri K-Pop Pertama yang Mempelopori Gerakan Hijau "Ayo Menanam Pohon"
Potret Lee Soo Man (kiri), Suho EXO (tengah), dan Profesor Choe Jae-chun (kanan) dalam forum 'Humanity & Sustainability' (smentertainment.com)

Mengawali tahun 2023 dengan hal baik, agensi musik pertama di Industri K-pop, SM Entertainment, telah berjanji untuk mengatasi krisis iklim dan memastikan kelestarian lingkungan dengan bekerja sama dengan para artisnya dan penggemar internasional. Langkah awal yang dituju adalah penanaman pohon.

Melihat dari Youtube SMTOWN GLOBAL pada (04/12), menurut pendiri sekaligus produser eksekutif SM Entertainment, Lee Soo Man, "Sebuah lagu bisa mengubah hidup seseorang. Dengan cara yang sama, satu pohon bisa mengubah dunia," ujar Lee Soo Man di Forum 'SM Sustainability Forum' yang dilaksanakan secara online pada 1 Januari 2023.

BACA JUGA: 5 Fakta Lato-Lato yang Jarang Diketahui, Pernah Jadi Senjata di Jojo's Bizarre Adventure

Forum dan konser gratis ini merupakan pertama kalinya perusahaan hiburan Korea menyelenggarakan acara yang disiarkan secara live ke sekitar 470.000 orang di 105 negara melalui platform Youtube, Beyond Live, dan platform lainnya.

Forum ini dihadiri oleh Produser Eksekutif SM Entertainment Lee Soo Man, Dosen universitas Ewha Womans sekaligus komisaris organisasi "Biodiversity Foundation' Choe Jae-chun, Professor Sosiologi di Penn State University, Sam Richards dan direktur World Conversation, Laurie Mulvey. Serta menghadirkan SUHO EXO dan Profesor kebudayaan dan Sastra Korea di Standford University, Dafna Zur.

Dalam Forum tersebut, Berbagai pembahasan dibiarakan seperti perubahan iklim, ancaman lingkungan dan peran industri K-Pop dalam mengatasi ancaman lingkungan. Para pembicara saling memberi argumen mereka lewat sudut pandang masing-masing. Acara dimulai dengan speech yang dilakukan oleh Produser Eksekutif SM Entertainment, Lee Soo Man.

"Menanam pohon dapat mengurangi emisi karbon dan mencegah penggurunan," ucap Lee Soo Man.

"Jadi gerakan menanam pohon yang dipimpin oleh K-pop dan hallyu, atau Korean Wave, bisa menjadi katalis untuk masa depan baru yang lebih baik," sambung Lee Soo Man.

"Pada tahun 2021, Mongolia mengumumkan akan menanam satu miliar pohon pada tahun 2030 dan Arab Saudi mengatakan akan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 dan menanam 50 miliar pohon."

BACA JUGA: Shafanina Wardhana Bachtiar Nama Anak Kedua Tasya Kamila, Maknanya Indah Banget

"Jika festival K-pop bergabung dengan inisiatif ini, kami dapat membawa fandom dan anak muda ke wilayah ini. Jika lebih banyak orang secara sukarela mengambil bagian dalam gerakan ini, itu akan meningkatkan misi kita dalam menyelamatkan bumi kita, menjadikannya lebih hijau,” sambungnya.

Lee Soo Man juga menambahkan bahwa ia ingin berkontribusi demi membangun kota baru yang futuristik, dimana keberlanjutan dan kemanusiaan hidup secara berdampingan dengan bantuan dari para penggemar musik dan seluruh warga dunia.

"Sebuah pohon akan menandai awal yang baru," tegas Lee Soo Man.

"Kota masa depan akan menjadi kota hiburan yang cerdas yang didorong oleh aktivitas kreatif dari para prosumer (produser-konsumen) dan kreator di seluruh dunia, dimana metaverse virtual dan fisik hidup berdampingan," ucap Lee Soo Man.

"Saya ingin berperan dalam membangun kota seperti itu dan membuat ekosistem budaya yang mencari keberlanjutan dan kemanusiaan," sambungnya.

Kemudian, dua Profesor Sosiologi di Penn State University, Sam Richards dan Laurie Mulvey, mengatakan bahwa Korea, tempat kelahiran hallyu, dapat berperan lebih besar dalam memrangi tantangan iklim.

"Hiburan Korea dapat secara langsung berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan dengan memprioritaskan cerita dan tema yang berfokus pada energi terbarukan atau kelahiran kembali ekosistem yang dinamis," ucap Laurie Mulvey. Ia juga mengungkapkan Korea bisa menjadi role model bagi seluruh dunia.

"Korea yang telah menarik perhatian orang di seluruh dunia (dengan konten budayanya), dapat menjadi model bagi seluruh dunia," sambungnya.

Selanjutnya Richards menguraikan, “Orang-orang yang berkuasa pertama-tama harus membayangkan strategi baru yang beroperasi di dalam dan di seluruh industri yang berbeda, dan kemudian warga negara biasa harus mempraktikkan istilah-istilah ini untuk mendukung penerapan perubahan sistemik yang lebih besar. Orang-orang harus bekerja sama secara langsung karena inovasi dan penerapan yang sukses dibangun di atas keragaman pemikiran."

BACA JUGA: Kilas Balik Jessica Iskandar Hadapi 2022, Dikhianati Sampai Ditipu Miliaran Rupiah

Kemudian ada Choe Jae-Chun, Profesor Ilmu Lingkungan di Ewha Womans University, dirinya mengatakan bahwa dia yakin proyek penanaman pohon yang direncanakan oleh SM dapat berdampak besar pada planet kita.

"Korea telah berhasil mengubah gunung gundul menjadi hutan yang rimbun dan hijau dalam setengah abad. Jika SM memimpin gerakan penanaman pohon, penggemar global pasti akan mengikuti. Seberapa besar dampak 'penanaman k-pop' ini?," ucap Choe Jae Chun.

"Menanam pohon adalah cara transisi ekologis yang baik yang dapat menyelarasakan kembali hubungan manusia dengan alam. Saya hanya berharap SM tetap mengingat pentingnya keanekaragaman hayati saat menanam pohon," sambungnya.

Leader EXO, Suho turut menyampaikan pendapatnya di forum tersebut. Suho menjadi salah satu panelis diskusi yang dipimpin oleh Dafna Zur, Profesor Departemen Bahasa dan Budaya Asia Timur di Stanford University. Suho mengungkapkan kegembiraan atas proyek ramah lingkungan yang dilakukan oleh SM. 

"Awalnya saya terpana mendengar tentang festival penanaman pohon. Saya sudah mengikuti banyak konser dunia, konser di penutupan oympic dan berbagai konser festival yang tak terhitung, namun, Hal tersebut (festival penanaman pohon) tidak pernah terlintas dalam pikiran saya. Tapi di satu sisi, ini akan menjadi festival yang spesial dan bermakna dalam hidup saya," ucap Suho.

Suho juga berpendapat bahwa sebagai bintang K-pop ia juga merasakan dampak langsung dari perubahan iklim. Suho juga berharap para penggemar EXO (EXO-L) dapat memahami pentingnya membuat planet kita berkelanjutan dan menyatukan pikiran kita dengan membuat perubahan kecil dalam kehidupan kita.

"Saya seorang bintang K-pop tapi saya juga orang yang merasakan dampak langsung dari perubahan iklim. Planet yang sehat adalah prasyarat untuk K-pop. Saya telah berusaha untuk menjadi pengaruh yang baik dan positif bagi penggemar kami, jadi saya harap penggemar Exo juga dapat memahami pentingnya membuat planet kita berkelanjutan dan menyatukan pikiran kita dengan membuat perubahan kecil dalam kehidupan kita sehari-hari," ucap Suho.

Perlu diketahui, Forum yang digelar oleh SM Entertainment yang bertajuk "Humanity & Sustainablity" ini ditayangkan sebelum konser online "SMTOWN LIVE 2023: SMCU Palace @KWANGYA" secara gratis untuk merayakan tahun baru. Forum ini digelar selama kurang lebih satu jam lamanya.

Konser dibuka dengan video musik 'The Cure' dari para artis SM yang bertema kelestarian lingkungan. Lagu The Cure ini merupakan lagu kolaborasi yang dinyanyikan oleh para leader group SM. Kemudian konser disuguhkan beberapa penampilan dari masing-masing artis SM, dari group stage, collab stage maupun solo stage.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak