Bila dua orang menjalani relasi yang tidak sehat, salah satu atau bahkan keduanya berpotensi merasakan kekosongan. Perasaan tidak nyaman inilah yang dicertakan BoA melalui single terbarunya, "Emptiness".
Lagu yang dirilis pada 26 Maret ini mengusung genre pop berbasis afrobeat dengan lirik yang sesuai dengan vokal BoA yang tenang dan halus.
"Emptiness" dibuka dengan kesendirian BoA di sebuh ruangan bercahaya minim yang menunjukkan perasaannya yang kosong dan galau. Lalu beberapa lelaki muncul di belakangnya yang melambangkan kenangan bersama kekasih.
Solois yang dijuluki Queen of KPop ini mengungkap bahwa mereka memiliki perasaan yang sama dan saling menaruh harapan. Namun alih-alih mengucapkan semua itu, keduanya justru menampilkan ekspresi dan cara bicara yang berlebihan serta senyum yang canggung.
Hubungan keduanya pun semakin dingin dan jurang perpisahan terasa semakin dekat. Setiap waktu dan setiap malam, BoA merasa semakin hancur.
Kebohongan adalah bagian dari hubungan tidak sehat yang dijalani BoA hingga membuatnya lama-kelamaan merasa muak. Semua kata-kata cinta itu adalah bohong. Ia pun meminta kekasihnya untuk tidak menyesali semuanya.
Bagian yang paling saya sukai dari lirik ini adalah frasa:
"Dosa apa yang ingin kau salahkan atas perpisahan kita. Itu sudah berakhir. Penantian tanpa hentiku berakhir sia-sia."
Idola generasi pertama ini pun menagih janji palsu yang dibuat sang kekasih karena ia merasa bosan dengan semua alasan.
"Pasti menyenangkan melihatku tertipu dengan semua aktingmu yang sempurna."
"Emptiness" bukan hanya sebuah lagu, tapi juga cerita. Dimana sang tokoh tidak ingin lagi mengingat semua pengalaman buruknya karena ini bukanlah kenangan. Setiap malam yang ia lalui pun dipenuhi obrolan yang melelahkan.
Lagu ini kemudian ditutup dengan mantapnya BoA untuk berpisah dengan kekasihnya.
"Apakah kamu benar-benar tidak merasakan apa-apa? Tapi mengapa kamu membalikkan segalanya? Apakah aku semudah itu? Sekarang aku akan meninggalkanmu."
Lagu ini benar-benar mendeskripsikan kekosongan dengan cara yang sempurna. Mulai dari lirik, story line, hingga musik videonya. Walau terkesan simpel, tapi video ini sudah menggambarkan kepedihan yang dalam dari tokoh yang mengalami kisah ini.