Sutradara film, Maggie Gyllenhaal, baru-baru ini membagikan cuplikan pertama dari film horor romantis 'The Bride' yang dijadwalkan rilis pada Oktober 2025.
Ia mengunggah postingan dari uji kamera di laman Instagramnya. Postingan tersebut memperlihatkan tranformasi terbaru Christian Bale yang berperan sebagai Frankenstein, serta Jessie Buckley yang memerankan sosok mempelai wanita di film tersebut.
Diabadikan oleh fotografer film Niko Tavernise, Christian Bale terlihat dengan wajah yang penuh bekas luka, jahitan di dahi, dan dada dengan tato bertuliskan 'hope' (harapan).
Sementara itu, Jessie Buckley tampil dengan gaya rambut pirang keriting dengan cipratan tinta menghiasi wajahnya. Keduanya tampak menjiwai karakter mereka dengan baik meski hanya dilihat dari jepretan kamera.
Menyadur dari The Hollywood Reporter pada Jumat (5/4/2024), Christian Bale memulai proses syuting pada awal Februari.
Ia sempat meminta proses syuting ditunda lantaran ingin menyelesaikan proyek pembangunan 12 rumah baru untuk anak asuhnya.
"Saya harus mencukur rambut saya minggu depan (untuk peran sebagai Frankenstein)," ujarnya saat itu.
"Saya meminta mereka untuk menunda itu tetapi semua orang bertanya-tanya, 'Ada apa dengan Bale? Ada apa dengannya?' Saya katakan, 'Biarkan saya menyelesaikan proyek pembangunan 12 rumah baru untuk anak asuh saya, dan kemudian saya akan segera bergabung (syuting) dengan Anda,'" lanjutnya.
Awalnya film ini akan diproduksi oleh Netflix, namun akhirnya dialihkan ke Warner Bros. Annette Bening, Penélope Cruz, dan Peter Sarsgaard juga akan membintangi film ini bersama Jessie Buckley dan Christian Bale.
Maggie Gyllenhaal juga semakin aktif di balik layar sebagai sutradara 'The Bride' setelah kesuksesan film sebelumnya, 'The Lost Daughter' yang dibintangi oleh Jessie Buckley.
Berlatar di Chicago pada tahun 1930-an, 'The Bride' mengisahkan Frankenstein yang kesepian. Ia lalu mencari Dr. Euphronius untuk membantu menciptakan sosok teman untuknya.
Mereka akhirnya berhasil menghidupkan kembali seorang wanita yang sebelumnya tewas terbunuh, yang dikenal sebagai si mempelai wanita.
Namun, kehadiran mempelai wanita tersebut tidak hanya memicu romansa yang menggebu-gebu di antara mereka, tetapi juga menuai perhatian dari pihak berwenang dan mempengaruhi perubahan sosial yang radikal di masyarakat Chicago.