Tuhan, Izinkan Aku Berdosa menjadi salah satu film paling berani yang pernah digarap oleh sutradara Hanung Bramantyo dan MVP Pictures. Sejak dikabarkan akan diproduksi, adaptasi novel “Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur” karya Muhidin M Dahlan ini sudah menuai banyak kontroversi.
Tak heran sebab novelnya saja menuai banyak kritik tajam dari berbagai pihak. Ketika diadaptasi menjadi film, tentu saja responsnya juga kurang lebih sama. Namun, tampaknya karya teranyar Hanung Bramantyo ini cukup berhasil penyita perhatian pencinta film tanah air.
Pujian dan ulasan positif sejak film ini tayang di JAFF 2023 lalu terus digaungkan. Makin ramai ketika para pengulas film di TikTok dan X mengunggah ulasan baik untuk film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa.
Alhasil film drama ini mampu meraup lebih dari 105.000 penonton selama dua hari penayangan. Padahal, ada kekhawatiran akan menjadi korban boikot saat hari kedua sehingga disarankan menontonnya pada hari pertama.
Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dipuji sebagai comeback terbaik dari Hanung Bramantyo. Film ini menjadi angin segar dan mengingatkan penggemar pada film lawas Hanung yang juga sempat menuai kontroversi. Sebut saja Perempuan Berkalung Sorban (2009) dan Tanda Tanya (2011).
Apresiasi tertinggi juga diberikan kepada Aghni yang memerankan Kiran, sang karakter utama, dengan sangat baik dan totalitas. Perannya di film ini bahkan disebut sebagai performa akting terbaiknya dan dijagokan untuk nominasi Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang FFI 2024 mendatang.
Mengandung kritik sosial, secara singkat film ini berkisah tentang perempuan bernama Kiran (Aghniny Haque), seorang mahasiswi cerdas yang dikenal taat dan menjadi aktivis agama di kampusnya.
Namun, rentetan kejadian memilukan, kekecewaan, dan pelecehan seksual yang dialaminya membuat Kiran berbalik mempertanyakan kekuasaan Tuhan.
Kiran berubah haluan menjadi pelacur demi membalaskan sakit hatinya. Kiran bertujuan untuk membongkar kemunafikan para petinggi yang berlindung di balik citra agamis.
Hanung berharap film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa mampu mewakili suara Kiran dan para penyintas pelecehan seksual lainnya dan menjadi pembelajaran agar kelak anak-anak perempuan yang ingin belajar agama dengan tulus tidak terhantui perasaan was-was dari para munafik bertopeng agama. Yuk, buruan nonton film ini!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS