Andrew Garfield Serukan Dukungan Terhadap Palestina saat Promosi Film Baru

Sekar Anindyah Lamase | Gigi Ann
Andrew Garfield Serukan Dukungan Terhadap Palestina saat Promosi Film Baru
Andrew Garfield (x.com)

Aktor Spider-Man Andrew Garfield dengan lantang menyerukan dukungan untuk Palestina saat melakukan wawancara promo film terbarunya, We Live in Time, di New York, Amerika Serikat.

Ia tampil dalam sebuah siniar bertajuk Happy Sad Confused yang dipandu oleh Josh Horowitz. Dalam wawancara itu, Horowitz menanyakan peran yang diinginkan sang aktor setelah menyelesaikan film terbarunya. Aktor itu kemudian menjawab dengan tampak mendukung Palestina. 

Ia memberikan jawaban dengan menaruh perhatiannya pada kondisi warga Palestina yang menjadi korban agresi Israel.

"Kita harus mengerahkan energi kita untuk sesuatu yang lebih penting," sebut Andrew Garfield, mengutip Huffington Post.

"Mungkin nyawa warga Palestina dan Gaza saat ini, dan siapa pun yang menderita di bawah beban kengerian dunia kita saat ini."

"Mungkin di situ lah kita mengarahkan hati dan energi kita, dan siapa pun yang menderita, siapa pun yang lemah, siapa pun yang menderita di bawah beban keseraman dunia saat ini, siapa pun yang tidak memiliki pilihan untuk menjalani kehidupan yang bermartabat. Di situ lah energi kita seharusnya ditujukan saat ini," ungkapnya.

Pernyataan dari sang pemeran Spider-Man itu lalu disambut tepuk tangan penonton yang hadir dalam siaran langsung tersebut.

Dukungan yang diberikan oleh aktor Amerika Serikat ini sebenarnya sudah terjadi sejak 2023 lalu. Pada saat itu, Garfield menjadi salah satu dari banyak artis yang menandatangani surat Artists4Ceasefire.

Surat itu ditujukan untuk Presiden AS Joe Biden untuk bisa memberikan pengaruh gencatan senjata di Gaza, Palestina.

"Kami yakin semua kehidupan itu suci. Tidak peduli keyakinan atau etnis serta kami mengutuk pembunuhan warga sipil Palestina dan Israel," tulis kutipan surat tersebut.

Gerakan kolektif ini dibentuk pada 20 Oktober 2023 atau dua pekan setelah Israel melakukan serangan pertama ke Gaza pada 7 Oktober 2023. 

Pada September lalu, gerakan ini juga ikut menyerukan agar Amerika Serikat berhenti menyuplai senjata ke Israel atas alasan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

Di sisi lain, agresi Israel ke Palestina telah menghilangkan hingga lebih dari 41 ribu nyawa warga Palestina.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak