Heung-boo: The Revolutionist (2018), film Korea fiksi sejarah, garapan sutradara Geun Hyun Cho, dengan Baek Mi Kyeong selaku penulis naskah. Aktor Jung Woo, Kim Ju Hyuk, Jung Jin Young, hingga Jung Hae In turut dihadirkan sebagai pelakon peran, lho!
Heung-boo: The Revolutionist berkisah tentang Yeon Heung Bu (Jung Woo), seorang penulis novel dewasa paling populer di zamannya. Sembari menafkahi diri dari menulis, Yeon Heung Bu juga sibuk mencari kakak laki-lakinya yang hilang. Suatu hari, Yeon Heung Bu dikunjungi oleh seorang kenalan yang mengabarkan tentang keberadaan Jo Hyuk (Kim Ju Hyuk), pria yang diyakini Yeon Heung Bu mengetahui keberadaan kakak kandungnya.
Singkatnya, Yeon Heung Bu dan Jo Hyuk berjumpa, di mana dalam pertemuan itu Jo Hyuk mengajukan syarat pada Yeon Heung Bu untuk menggunakan kemampuan menulisnya untuk mengkritik kebijakan istana dan kekejian para bangsawan, bila ia ingin dipertemukan dengan kakak kandungnya.
Alhasil, dengan semangat yang menggebu-gebu, Yeon Heung Bu berhasil membuahkan satu buah novel tentang kritik tajam terhadap para bangsawan yang tak henti memeras kaum non bangsawan, yang ceritanya berdasarkan kisah Jo Hyuk dan kakak kandungnya, menteri kerajaann, Jo Hang Ri (Jung Jin Young).
Sontak novel Yeon Heung Bu jadi perbincangan hangat di kalangan rakyat, bahkan menghebohkan seisi istana. Namun, tetap saja langkah berani Yeon Heung Bu mengundang malapetaka sebab sosok yang coba ia usik lebih berbahaya dari yang ia kira.
Ulasan Film Heung-boo: The Revolutionist
Film ini memiliki permulaan yang baik, di mana karakter-karakter utamanya memberi kesan pertama yang kuat, sehingga di menit-menit pertama pun tak sulit untuk penonton mengenali perwatakannya.
Di mana Jo Hyuk, si bangsawan baik hati yang tak henti bergerilya untuk menggulingkan rezim lalim, akhirnya bertemu dengan Yeon Heung Bu, penulis yang dapat menyihir siapapun lewat tulisannya. Dengan kemampuan yang Yeon Heung Bu punya, Jo Hyuk dapat melihat masa depan yang lebih cerah untuk rakyat jelata.
Di sisi lain ada pula kakak kandung Jo Hyuk yakni Jo Hang Ri, menteri kerajaan yang ingin manfaatkan ibu suri dan raja muda sebagai bidak kekuasaannya. Sayang, meski memiliki penokohan dan perwatakan yang semenarik itu, materi cerita yang dibawakan terasa kopong mulai di pertengahan hingga penghujung kisah.
Bahkan babak-babak akhir film ini terasa menggelikan. Banyak adegan tidak masuk akal, terlebih tiap kali Jung Hae In yang berperan sebagai raja muda muncul ke layar.
Bayangkan, di kediaman keluarga kerajaan dipersembahkan tarian, nyanyian, serta cerita oleh sekelompok seniman yang dipimpin Yeon Heung Bu yang bunyinya dengan gamblang menyampaikan hinaan, juga menguak konspirasi yang terjadi di belakang raja.
Dan bukannya dihentikan, sebab menyinggung perasaan raja dan menampakkan belang para menterinya. Sekelompok seniman itu malah diberi semacam tambahan waktu untuk menyampaikan kritiknya. Di mana kondisi demikian, saya sangsikan kerealistisannya.
Pun ada adegan di mana raja hanya prengat-prengut menyaksikan pertumpahan darah yang dilakukan tanpa seizinnya. Intinya, ada macam-macam keanehan yang membuat saya sempat kehilangan minat untuk menamatkannya.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE