Menyentuh Rasa dan Menggali Perasaan dalam Film Rahasia Rasa

Hernawan | Athar Farha
Menyentuh Rasa dan Menggali Perasaan dalam Film Rahasia Rasa
Poster Film Rahasia Rasa (Instagram/rahasiarasafilm)

Di balik setiap hidangan yang disajikan, ada lebih dari sekadar rasa yang memenuhi lidah. Ada cerita, kenangan, dan emosi yang bisa menggerakkan hati. Itulah yang coba diungkapkan dalam film Rahasia Rasa, sebuah drama bertajuk kuliner.

Film yang dibintangi Jerome Kurnia, Nadya Arina, Ciccio Manassero, Yatti Surachman, Tio Pakusadewo, Slamet Rahardjo, dan disutradarai Hanung Bramantyo sekaligus ditangani oleh Arsa Linggih dan Anak Muda Jago, film ini tampaknya akan mengajak penonton untuk memasuki dunia yang penuh rasa—nggak hanya rasa makanan, tapi juga rasa dalam kehidupan.

Sinopsis Film Rahasia Rasa

Film Rahasia Rasa mengisahkan tentang Ressa (Jerome Kurnia), seorang chef berbakat yang tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk merasakan makanan. Dalam upaya mencari kembali rasa yang hilang, Ressa bertemu dengan Tika (Nadya Arina), si tukang masak rumahan yang turut bergabung dalam perjalanan penuh rasa.

Bersama, mereka melakukan perjalanan untuk menemukan resep warisan turun-temurun yang hilang, yang diharapkan bisa membawa kembali kemampuan Ressa dalam merasakan makanan dan mungkin juga hidupnya.

Rasa Sebagai Metafora Kehidupan

Film ini jelas punya rasa, yang bukan sekadar rasa tapi tapi juga bentuk metafora untuk emosi dan hubungan manusia. Kehilangan kemampuan merasakan makanan yang dialami oleh Ressa bukan hanya sekadar kekurangan indra. Dalam dunia kuliner, rasa adalah segala-galanya—yang mungkin menyatukan tradisi, budaya, dan kenangan yang terjalin di setiap hidangan. Ketika Ressa kehilangan rasa, dia bukan hanya kehilangan kemampuannya untuk menikmati makanan, tapi juga kehilangan bagian penting dari dirinya.

Melalui perjalanan bersama Tika, Ressa berusaha menemukan kembali kemampuan merasai rasa, baik dalam arti harfiah maupun metaforis. Petualangan mereka untuk menemukan resep warisan turun-temurun bukan hanya soal kuliner, tapi juga tentang menemukan kembali makna dalam hidup. Rasa, dalam hal ini, menjadi simbol sebuah pencarian pada titik tujuan dan kebahagiaan dalam hidup. 

Tika, yang mungkin memiliki cara berbeda dalam memasak dan merasakan makanan, menjadi cerminan terkait rasa, yang nggak selalu datang dalam bentuk yang kita harapkan. Dalam perjalanannya, Ressa belajar, rasa dalam hidup nggak selalu ditentukan dari apa yang kita miliki atau hilangkan, tapi dari bagaimana kita mampu merasakan hal-hal kecil yang sering kita abaikan.

Menggali Perasaan Melalui Setiap Hidangan 

Setiap hidangan yang disajikan dalam film ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga menggugah perasaan. Makanan menjadi lebih dari sekadar konsumsi fisik—menjadi alat untuk menggali perasaan yang mendalam. Dalam setiap langkah perjalanan Ressa dan Tika, kita melihat bagaimana makanan bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, antara kenangan yang indah dan tantangan yang harus dihadapi.

Film Rahasia Rasa pun, kemungkinan juga akan mengajak kita berpikir lebih dalam tentang hubungan kita dengan makanan dan rasa. Bagaimana kadang, rasa yang kita cari dalam hidup ini bukan hanya sesuatu yang bisa diraba atau dicicipi, tapi lebih menjurus ke perasaan yang bisa kita pahami. Yaitu, perjalanan penuh rasa—baik itu rasa sakit, kebahagiaan, cinta, atau kehilangan—menjadi inti dari film ini.

Menarik ya? Seharusnya setelah ini kamu bakal penasaran dan terus mengikuti perkembangan info Film Rahasia Rasa yang akan tayang 20 Februari 2024. Yeay! Yuk, kita nantikan bersama-sama!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak