Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners

Hikmawan Firdaus | raysa zahra
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners
Film Sinners (Warner Bros. Pictures)

Film Sinners kini tengah jadi perbincangan di mana-mana. Film horor vampir ini juga mendapat pujian tinggi dari para kritikus bahkan disebut-sebut sebagai salah satu rilisan layar lebar terbaik tahun ini.

Antusiasme terhadap film ini semakin menguat berkat ending-nya yang dirasa cukup memuaskan, tapi juga menyisakan ruang untuk kemungkinan cerita berlanjut.

Tak heran kalau banyak yang mulai bertanya-tanya apakah Warner Bros. akan melanjutkan Sinners ke sekuel? Namun di balik semua harapan itu, Ryan Coogler selaku sutradara tampaknya punya pandangan berbeda.

Ia tidak ingin memaksakan kisah Sinners menjadi waralaba besar. Baginya, film yang dibintangi Michael B. Jordan ini sudah cukup kuat berdiri sebagai satu karya utuh tanpa harus diseret menjadi rangkaian film yang bisa mengikis daya tariknya.

Dalam wawancara terbarunya dengan Ebony, Ryan Coogler buka suara soal alasan mengapa Sinners kemungkinan besar tidak akan dibuatkan sekuel.

Setelah bertahun-tahun berkutat dengan film yang terus berlanjut ke babak berikutnya, kali ini ia ingin menghadirkan kisah yang benar-benar orisinal dan utuh.

Menurutnya, Sinners memang sejak awal dirancang sebagai film yang terasa “mengenyangkan” alias tuntas ketika penonton sampai di akhir cerita.

"Aku sudah cukup lama berkecimpung di dunia film waralaba, jadi aku ingin mengambil jarak dari itu. Aku benar-benar menantikan untuk mengerjakan film yang terasa orisinal dan personal bagiku dan aku punya semangat untuk menghadirkan sesuatu yang fresh dan unik bagi penonton," kata Ryan Coogler, dikutip pada Minggu (20/4/2025).

Ia juga menegaskan bahwa sejak awal, niatnya bukan membuat cerita yang akan berlanjut ke sekuel atau prekuel

"Aku ingin film ini terasa seperti satu hidangan lengkap: ada pembuka, makanan utama, sampai penutup, semuanya harus ada. Aku ingin film ini terasa utuh dan selesai. Itulah yang menjadi dasar dari semua pertanyaan yang diajukan padaku, dan sejak awal memang itu niatku," paparnya lebih lanjut.

Sinners adalah film thriller supranatural yang berlatar di Amerika Selatan pada era Jim Crow tahun 1930-an.

Ceritanya mengikuti dua saudara kembar, Smoke dan Stack saat mereka kembali ke kampung halaman di wilayah Mississippi Delta setelah lama menetap di Chicago.

Mereka ingin meninggalkan masa lalu yang kelam dan memulai hidup baru. Namun ternyata, ketenangan yang mereka harapkan justru digantikan oleh teror yang jauh lebih gelap.

Meski ceritanya berpotensi dikembangkan lewat sekuel, atau bahkan prekuel yang menggali kehidupan mereka sebelum pulang kampung, Sinners sejatinya sudah cukup kuat berdiri sebagai film standalone.

Sinners sempat meraih skor sempurna 100% di Rotten Tomatoes saat ulasan awal mulai bermunculan. Hingga kini, Sinners masih bertahan dengan rating 98% dari kritikus, serta skor 97% dari penonton.

Para kritikus sepakat bahwa Sinners menjadi bukti betapa luas dan uniknya imajinasi Ryan Coogler. Lewat film ini, ia sukses meramu kisah yang kuat dengan sentuhan visual yang memukau dan musik yang enerjik.

Sorotan yang mengelilingi Sinners bisa saja membuat film vampir ber-rating R ini meraih kesuksesan besar di box office.

Menurut laporan dari Variety, film ini sudah menghasilkan $4,7 juta dari preview pada hari Kamis sebelum debut resminya di bioskop pada 18 April.

Diperkirakan film ini akan meraup pendapatan antara $45 juta hingga $50 juta pada akhir pekan pembukaannya. Namun, beberapa proyeksi bahkan menunjukkan angka yang lebih tinggi dari batas atas rentang tersebut.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak