Siapa sangka, film animasi yang judulnya simpel—Jumbo—resmi jadi film Indonesia terlaris sepanjang masa? Tanggal 1 Juni 2025 tercatat sebagai hari bersejarah: Film Jumbo berhasil menggeser Film KKN di Desa Penari dari posisi puncak. Lebih ajaib lagi, film ini hanya butuh 62 hari penayangan dan sekali rilis. Nggak kayak Film KKN yang harus dirilis dua kali (bahkan dibedakan versi 13+ dan 17+) dan tayang lebih dari 90 hari buat tembus angka fantastis itu.
Dan yang bikin makin salut, ini bukan film horor, bukan drama viral, bukan juga adaptasi novel terkenal. Ini film animasi anak-anak, yang justru diabaikan oleh banyak orang selama ini. Namun nyatanya? Meledak luar biasa!
Siapa di balik Film Jumbo? Film ini disutradarai Ryan Adriandhy, sosok komika dan juga salah satu pendiri komunitas Stand Up Indo. Menarik banget karena ini adalah debut penyutradaraannya di film panjang, dan langsung nge-hits segede ini. Skenarionya ditulis bareng Widya Arifianti, dan hasilnya? Cerita yang manis, menghibur, tapi juga penuh makna.
Yang bikin lebih istimewa, Film Jumbo adalah hasil kolaborasi beberapa rumah produksi keren: Visinema Studios, Springboard, dan Anami Films. Mereka benar-benar niat mengerjakan ini dari hati. Terlihat dari kualitas animasinya yang sudah sejajar dengan film luar; warna-warnanya vibrant, gerakannya smooth, dan desain karakternya punya ciri khas lokal tapi tetap universal.
Film Jumbo Ceritanya Tentang Apa?
Buat yang belum tahu dan penasaran, atau buat yang masih mempertimbangkan nonton, sini kepoin bareng!
Film Jumbo bercerita tentang anak laki-laki bernama Don, yang tubuhnya besar dibanding anak seusianya. Karena itu, dia diejek dan dijuluki ‘Jumbo’. Hidup Don nggak mudah. Dia kehilangan kedua orangtuanya dan tinggal bareng sang nenek.
Semuanya berubah saat Don punya ide ikutan lomba pentas seni dengan mengembangkan buku dongeng warisan orang tuanya buat dipentaskan.
Buku itu bukan buku biasa. Isinya penuh ilustrasi ajaib dan cerita petualangan. Di sanalah perjalanan Don dimulai. Dan buku itu membuka jalan bagi Don bertemu Meri, arwah gadis kecil yang tersesat dan ingin bertemu kembali dengan keluarganya. Dari situ, dimulailah petualangan magis dan menyentuh antara dunia nyata dan dunia roh.
Don nggak sendiri dalam perjalanannya. Ada Nurman dan Mae, dua teman setianya yang ikut mendukung dan menemaninya. Mereka bertiga menghadapi berbagai tantangan seru, sambil belajar soal keberanian, persahabatan, buat nggak egois, mau mendengarkan, dan pentingnya menerima diri sendiri.
Siapa Bintang-Bintang yang Menghidupkan Film Jumbo?
Karakter Don diisi suaranya sama Prince Poetiray. Meri diisi oleh Quinn Salman, sementara Nurman dan Mae masing-masing disuarakan oleh Yusuf Ozkan dan Graciella Abigail. Peran nenek yang penuh kasih sayang diisi oleh Ratna Riantiarno, dan karakter orangtua Don dibawakan nama-nama besar: Bunga Citra Lestari dan Ariel Noah. Ada juga Angga Yunanda sebagai Acil dan M. Adhiyat sebagai Den.
Yang keren, semua pengisi suara ini benar-benar ngasih nyawa buat karakternya. Nggak terasa kayak nonton dubbing, tapi lebih seperti mendengarkan orang sungguhan lagi ngobrol dari dalam karakter itu. Natural banget, dan emosinya dapet.
Efek Keberhasilan Film Jumbo
Nggak bisa dipungkiri, suksesnya Jumbo jadi sinyal kuat kalau film anak-anak bisa punya tempat utama di industri perfilman Indonesia. Seringkali genre ini dipandang sebelah mata, tapi sekarang? Film Jumbo sudah membuktikan, bahwa dengan cerita kuat, kualitas animasi mumpuni, dan promosi yang cerdas, film anak pun bisa tembus 10 juta penonton lebih.
Nggak cuma itu, ‘Jumbo’ juga terbukti berhasil menjangkau penonton lintas usia. Anak-anak tentu jadi target utamanya. Namun, mereka nggak nonton sendirian. Orangtua, saudara, bahkan kakek-nenek ikut masuk bioskop. Ini artinya, satu film bisa narik rombongan keluarga buat duduk bareng di studio, ketawa bareng, terharu bareng. Dan efeknya? Anak-anak yang suka, biasanya bakal minta nonton ulang.
Jumbo Menuju Tahta Puncak?
Sekarang tinggal satu pertanyaan besar: Bisakah ‘Jumbo’ menyalip Film Avengers: Endgame, yang sampai sekarang masih jadi film paling banyak ditonton di Indonesia dengan angka sekitar 11 juta penonton?
Rasanya bukan mustahil. Dengan laju penontonnya, libur Hari Idul Adha nantinya, dan respons publik yang luar biasa positif, peluang itu ada banget. Dan kalau itu terjadi, maka anak-anak Indonesia punya pahlawan baru—bukan dari Marvel atau Pixar, tapi dari rumah sendiri. Dari studio lokal. Dari karya anak bangsa.
Selamat Jumbo!