Christopher Nolan telah menjadi sutradara dengan deretan film garapannya yang banyak dipuji kritikus, langganan penghargaan, dan sukses besar di kancah box office.
Ia pun dikenal sebagai sosok visioner yang piawai bermain di banyak genre. Dari narasi unik dalam Memento, hingga trilogi Batman yang nyaris tak tersentuh kritik, kariernya jarang meleset dan kini berada di puncak.
Namun di tengah deretan karyanya yang selalu jadi bahan perbincangan, ada satu film yang justru menurut Christopher Nolan pribadi sering luput dari sorotan.
Dalam buku The Nolan Variations karya Tom Shone, sang sutradara mengungkap bahwa Insomnia (2002) yang dibintangi oleh Al Pacino ialah film paling underrated dalam filmografinya.
“Saya sangat bangga dengan film itu. Dari semua film yang pernah saya buat, mungkin inilah yang paling underrated. Proses pembuatannya sangat berkesan. Ini film studio pertama saya, pertama kali syuting di lokasi, dan pertama kali juga bekerja dengan bintang-bintang besar Hollywood,” kata Christopher Nolan, dikutip pada Senin (14/7/2025).
Ia menambahkan bahwa meski tidak setenar karya-karyanya yang lain, Insomnia justru sering jadi topik obrolan dengan sesama filmmaker.
“Sesekali saya bertemu sineas yang ternyata tertarik atau ingin membahas soal film itu. Jadi ya, saya sangat bangga dengan Insomnia,” tuturnya.
Insomnia (2002) menampilkan Al Pacino sebagai Will Dormer, seorang detektif kawakan dari Los Angeles. Ia dikirim ke kota kecil Nightmute, Alaska, bersama rekannya, Hap Eckhart, untuk menyelidiki kasus pembunuhan brutal terhadap seorang remaja perempuan.
Di sana, Dormer bertemu dengan Ellie Burr, detektif muda lokal yang mengidolakan Dormer sejak lama dan pernah membuat studi kasus berdasarkan salah satu penyelidikan Dormer saat masih kuliah.
Namun, kedatangan Dormer dan Eckhart ke Alaska bukan hanya soal tugas investigasi. Diam-diam, mereka juga sedang menjadi sasaran penyelidikan Internal Affairs, membuat posisi Dormer sebagai penyidik jadi semakin kompleks.
Di tengah tekanan moral dan profesional itu, Dormer juga dihadapkan pada musim di Alaska yang saat itu membuat matahari tak pernah tenggelam. Kurang tidur dan bayang-bayang rasa bersalah perlahan menggerogoti kewarasannya.
Ketika penyelidikan berlanjut, Dormer justru membentuk koneksi psikologis yang rumit dengan sang pembunuh.
Hubungan yang tak terduga itu menyeret Dormer ke dalam pergulatan batin antara kebenaran, keadilan, dan sisi gelap dalam dirinya sendiri.
Insomnia memiliki rating yang sangat bagus dari kritikus di situs Rotten Tomatoes. Film ini meraih 92% berdasarkan 202 ulasan, dengan rating rata-rata 7.70/10.
Setelah Oppenheimer meraih Piala Oscar dan jadi salah satu film terlaris sepanjang 2023, Christopher Nolan kini bersiap dengan film The Odyssey.
Universal Pictures telah merilis poster perdananya. Meski film ini baru dijadwalkan tayang pada 17 Juli 2026, poster tersebut sudah mulai muncul di beberapa bioskop pilihan.
Namun, hingga kini detail plot dan karakter dalam The Odyssey yang diadaptasi dari puisi epik Yunani kuno masih disimpan rapat.
Jika mengikuti alur klasiknya, film ini akan mengisahkan perjalanan pulang Odysseus yang penuh rintangan selama 10 tahun dari kota Troy yang telah hancur menuju kampung halamannya di Ithaca, tempat istri dan anaknya, Penelope dan Telemachus, menunggu.
Dalam upayanya membantu kemenangan Yunani atas Troya, Odysseus telah memicu murka para dewa yang membuatnya harus menghadapi berbagai makhluk mitologi, setengah dewa, hingga penyihir.
Di sisi lain, Penelope harus berhadapan dengan para pelamar tak tahu diri yang ingin merebut takhta sang suami yang lama menghilang.
Christopher Nolan telah menggaet jajaran pemain bertabur bintang, mulai dari Matt Damon, Tom Holland, Zendaya, Anne Hathaway, Lupita Nyong’o, Robert Pattinson, Benny Safdie, Charlize Theron, Jon Bernthal, Himesh Patel, Elliot Page, Bill Irwin, Samantha Morton, Jesse Garcia, Will Yun Lee, hingga Corey Hawkins.