Suasana hati menentukan perubahan emosi dan perasaan yang dimiliki oleh seseorang. Akan tetapi, perubahan semacam ini tidak akan berjalan bagi seseorang yang mengidap Bipolar.
Perubahan yang dialami oleh pengidap gangguan mental ini dapat terjadi begitu saja dan bisa bersifat ekstrim. Mulai dari merasakan kesedihan yang mendalam secara tiba-tiba tanpa disertai penyebabnya. Lalu kemudian berubah menjadi senang dan gembira.
Mengapa seseorang bisa mengalami kondisi demikian? Mari disimak pembahasan berikutnya!
Apa yang dimaksud dengan Bipolar?
Perubahan suasana hati yang begitu ekstrim merupakan bagian dari gangguan mental yang disebut dengan nama Bipolar. Gangguan mood atau suasana hati pada orang yang mengidap Bipolar ini yang membuat orang seketika menjadi sangat sedih. Tak lama kemudian berubah lagi menjadi sangat senang.
Kondisi yang dialami pengidap Bipolar dapat memberikan dampak yang sangat merugikan bagi penderitanya. Baik saat dalam kondisi depresi, sedih atau tertekan luar biasa, putus asa, tidak bergairah menjalani hidup sampai berani memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup. Ataupun dalam kondisi senang luar biasa, seperti memiliki kepercayan diri yang sangat tinggi dan memiliki rasa berani yang kuat tanpa memikirkan dampak buruk dari perilaku di atas ambang kewajaran.
Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami gangguan Bipolar dapat merasakan perubahan suasana hati secara ekstrim berkali-kali dalam satu tahun. Namun, ada yang mengalaminya lebih buruk, sehingga ia dapat merasakan perubahan suasana hati beberapa kali hanya dalam kurun waktu seminggu.
Gejala apa saja yang muncul pada seseorang yang mengidap bipolar?
Bipolar pada seseorang dapat mengakibatkan guncangan emosi yang hebat dalam suatu periode waktu tertentu. Gangguan mental ini juga bisa membuat pengidapnya menjadi sangat sensitif, sehingga mudah marah dan tersinggung.
Mengutip halodoc, ada beberapa gejala yang dapat dikenali dari orang yang mengalami gangguan mental bipolar. Gejala-gejala tersebut di antaranya seperti kurang waktu tidur, nafsu makan meningkat, merasa terlalu bahagia dan bersemangat, sangat sensitif dan mudah tersinggung, mengalami penurunan kemampuan dalam menilai sesuatu atau membuat keputusan.
Di samping itu, Bipolar juga dapat membuat berbicara dengan sangat cepat, muncul rasa percaya diri yang berlebihan, merasa sangat bersedih dan kehilangan harapan pada jangka waktu yang panjang, serta sulit dalam berkonsentrasi.
Karena perubahan mood yang sangat ekstrim, sehingga pengidap gangguan bipolar mudah sekali mengalami depresi. Beberapa gejalanya bisa seperti merasa lemas dan kurang energi, sangat sedih dan mudah putus asa.
Ditambah lagi dengan hilang keinginan untuk melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan, merasa kesepian dan tidak berguna, sulit berkonsentrasi dan mengingat sesuatu, pesimis terhadap segala hal. Hal yang paling parah adalah muncul keinginan untuk bunuh diri.
Perawatan seperti apa yang diterapkan kepada pengidap bipolar?
Perawatan yang dilakukan untuk pengidap gangguan mental Bipolar tidak dapat menghilangkan penyakitnya. Namun ia dapat mengurangi dan menstabilkan mood yang dialaminya.
Perawatan yang diterapkan kepada pengidap Bipolar tidaklah sama, tergantung bagaimana kondisinya. Namun demikian, perawatan yang biasa dilakukan secara umum yang dikutip halodoc, di antaranya adalah:
1. Konseling
Orang mengalami Bipolar akan sangat kesulitan untuk berpikir tenang dan fokus. Oleh karenanya, perlu dilakukan untuk membicarakan kondisi yang dialami dan bagaimana cara melewatinya dengan cara konseling.
Konseling ini dilakukan oleh pihak yang sudah ahli dalam menangani gangguan kesehatan mental seperti seorang psikolog atau psikiater.
2. Perubahan gaya hidup
Bagi yang suka minum-minuman beralkohol dan menggunakan obat-obatan terlarang, sangat rentan sekali dengan gangguan mental Bipolar. Maka, mengubah gaya hidup sehat dengan meninggalkan minuman dan obat-obatan yang memabukan dapat membantu menguranginya.
Di samping itu, melakukan kebiasaan tidur yang cukup, mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi dan memenuhi kebutuhan cairan tubuh serta menjalin hubungan yang sehat dan positif adalah merupakan gaya hidup sehat yang baik, untuk diterapkan bagi pengidap Bipolar agar bisa stabil.
3. Terapi obat
Gangguan Bipolar selain timbul karena faktor lingkungan juga bisa diakibatkan dari faktor keturunan atau biologis, sehingga yang mengidapnya perlu dibantu dengan terapi obat.
Obat-obatan yang diberikan pada pengidap Bipolar juga dapat menstabilkan hormon-hormon yang terdapat dalam tubuhnya. Hal itu membuat suasana hatinya menjadi lebih stabil. Tentunya melalui resep dokter, dalam hal ini adalah dokter spesialis kejiwaan atau psikiater.
Demikian informasi mengenai Bipolar dan perawatannya yang dapat diberikan. Semoga dapat membantu mengurangi gejala-gejala yang dirasakan. Jika dirasa informasi ini tidak cukup membantu, sebaiknya menemui ahlinya, seperti psikolog atau psikiater.