Tetap Waspada, Ini 7 Pemicu Anak Muntah saat Malam Hari

Hikmawan Muhamad Firdaus | Rosi be faro
Tetap Waspada, Ini 7 Pemicu Anak Muntah saat Malam Hari
Ilustrasi anak kecil sedang sakit.[Pexels]

Muntah merupakan suatu gejala atau tanda gangguan pada kesehatan. Ketika anak muntah pada malam hari menandakan adanya gejala yang sedang menimpa pada tubuh si anak. Biasanya, muntah yang tidak disertai gejala lain, akan sembuh dengan sendirinya.

Namun lain halnya jika diiringi dengan gejala lain, seperti batuk terus-menerus, demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius, pusing atau sakit kepala, sulit bangun, diare, sakit tenggorokan serta sakit perut. Maka orang tua harus segera membawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut merangkum dari sehatq dan alodokter, tujuh pemicu anak muntah pada malam hari.

1. Keracunan makanan

Keracunan makanan adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan adanya mual, muntah, dan diare karena mengkonsumsi makanan yang tidak seharusnya dimakan atau makanan yang telah terkontaminasi. Kemungkinan penyebab anak muntah pada malam hari bisa karena makanan yang tidak dimasak dengan benar atau kurang matang, makanan yang ditinggal lama ataupun makanan yang sudah kedaluwarsa.

2. Sensitivitas makanan

Sensitivitas makanan merupakan kondisi dimana sistem imun merespon terhadap makanan yang pada dasarnya tidak berbahanya. Biasanya produk makanan yang menyebabkan anak sensitif terhadap makanan adalah produk olahan sapi seperti susu, keju, cokelat. Bisa juga olahan kacang kedelai, gandung, maupun telur. Sensitif terhadap makanan akan muncul setelah dikonsumsi lebih dari satu jam. Maka dari itu penting bagi orang tua untuk mengetahui dan mengingat makanan apa saja yang dikonsumsi anak sebelum tidur.

3. Flu perut

Flu perut atau istilah medisnya gastroenteritis merupakan kondisi medis yang disebabkan karena adanya infeksi virus dan ini juga bisa menular. Flu perut bisa menyebabkan muntah pada anak di malam hari. Penyebabnya bisa karena tidak menerapkan pola hidup yang sehat, seperti jarang mencuci tangan, tidak menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, tidak menjaga kebersihan lingkungan, dan kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.

4. Batuk-batuk

Batuk merupakan suatu respon alami tubuh untuk mengeluarkan zat-zat dari dalam saluran pernapasan agar tidak masuk ke saluran nafas. Batuk-batuk juga bisa memicu anak muntah pada malam hari, baik itu batuk kering maupun berdahak.

5. Refluks asam lambung

Refluks asam lambung merupakan kondisi medis yang mengiritasi tenggorokan yang bisa menyebabkan batuk atau muntah. Anak-anak bisa mengalami refluks asam lambung jika mengkonsumsi makanan yang dapat memicunya seperti makanan yang digoreng, makanan berlemak, keju, cokelah, jeruk dan tomat atau saus.

6. Asma

Asma merupakan kondisi medis yang bisa mengakibatkan batuk dan mengi. Jika anak sering batuk dan mengi pada malam hari, maka hal itu akan memicu muntah-muntah. Selain itu, asma juga mengganggu aktivitas anak, seperti dada sesak, mengi, sulit bernapas, dan gangguan kecemasan.

7. Mendengkur saat tidur

Mendengkur saat tidur bisa membuat anak muntah-muntah pada malam hari. Hal ini dikarenakan saat mendengkur anak akan mengalami kesulitan bernapas dan bisa membuat anak terbangun karena tersendak.

Berikut penanganan pada anak yang muntah -muntah di malam hari.

  • Menghindari dari berbagai penyebab alergi seperti debu, kotoran serta bulu binatang.
  • Menghindari makanan serta minuman yang menyebabkan refluks asam lambung, terutamanya menjelang tidur malam.
  • Menghindari asap rokok dan asap kimia.
  • Agar anak bisa merasa lebih baik, setelah muntah berikan minyak kayu putih pada bagian perut. Hal ini bermanfaat untuk menghangatkan tubuh serta mengatasi kembung.
  • Berikan cairan yang cukup pada anak.

Bila muntah-muntah tidak kunjung sembuh, sebaiknya anda membawa si anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak