Apakah kamu pernah mendengar istilah Pareidolia? Mungkin beberapa orang sudah pernah mendengar istilah psikologi yang satu ini, tetapi mungkin ada sebagian orang yang merasa asing dengan istilah ini. Pareidolia sendiri adalah suatu fenomena psikologi yang mengakibatkan seseorang melihat wajah pada benda-benda mati. Pareidolia memiliki dua makna yaitu “suatu yang salah” dan “gambar”, istilah Pareidolia sendiri berasal dari bahasa Yunani.
Seseorang yang mengalami Pareidolia berpikir bahwa ketika mereka melihat permukaan benda-benda tertentu, mereka akan seperti menemukan bentuk wajah orang. Mungkin kamu juga beberapa kali mengalami hal tersebut. Lalu, apakah fenomena itu merupakan penyakit berbahaya atau termasuk ke dalam kondisi normal atau tidak normal?
Menurut ilmu kesehatan, fenomena seperti ini termasuk kekeliruan dalam menangkap maupun memaknai gambar, atau disebut juga sebagai ilusi visual. Namun tidak perlu khawatir, fenomena Pareidolia bukanlah suatu kelainan dan siapa saja bisa mengalaminya di mana pun dan kapan pun. Hal ini dikarenakan belum ada data dari penelitian mengenai jumlah orang yang pernah atau sering mengalami fenomena psikologi tersebut.
Apa Penyebab Pareidolia?
Fenomena Pareidolia tidak muncul secara tiba-tiba, karena bisa jadi ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kita dapat melihat ilusi wajah pada benda mati.
Berikut ini 4 penyebab Pareidolia yaitu:
1. Khayalan
Beberapa ahli psikologi mengemukakan pendapat bahwa Pareidolia adalah bentuk dari khayalan seseorang. Ketika membayangkan suatu hal, maka kita memperoleh bentuk nyata dari apa yang kita bayangkan sebelumnya. Contohnya adalah ketika seseorang mempercayai jika hewan purba pernah berada di suatu tempat, dan ketika batu besar atau tebing yang memiliki bentuk seperti binatang, seseorang itu berasumsi jika batu besar maupun tebing tersebut adalah fosil dari hewan purba yang telah termakan usia. Di sini lah khayalan yang sebelumnya ia ciptakan memiliki bentuk nyata.
2. Cara Bertahan Hidup
Dalam buku yang berjudul The Demon Haunted World – Science as a Candle in the Dark yang ditulis oleh Carl Sagan, seorang ahli kosmologi Ameriika menjelaskan bahwa fenomena Pareidolia ialah cara bertahan bagi manusia. Carl Segan juga mengatakan bahwa manusia memiliki cara yang unik dalam bertahan hidup yakni dengan mengandalkan insting. Dengan insting inilah yang akan membuat seseorang bisa memutuskan secara cepat apakah orang-orang di sekitarnya kawan atau justru lawan.
3. Seni
Leonardo da Vinci pernah mengemukakan bahwa fenomena Pareidolia adalah bagian dari seni. Umumnya, seniman sering mengalami Pareidolia. Bahkan para seniman diharuskan mengalami Pareidolia demi menciptakan inspirasi ide untuk menghasilkan karya yang baik.
4. Memiliki kaitan dengan Neurotisme
Dalam studi Association for the Scientific Study of Consciousness, fenomena Pareidolia dikatakan memiliki hubungan dengan emosi serta sifat seseorang. Hal ini berarti ketika seseorang melihat wajah pada benda mati di sekitarnya, kemungkinan berhubungan dengan perasaan dan neurotismenya. Neurotisme sendiri merupakan kestabilan emosi seseorang dalam mengelola perasaan tertekan, cemas atau stres.
Lalu, Bisakan Pareidolia diobati?
Sebetulnya, fenomena Pareidolia bukanlah sesuatu yang peru ditakuti atau dikhawatirkan. Pareidolia belum terbukti sebagai sebuah penyakit karena sampai saat ini belum ditemukan data yang akurat antara Pareidolia dengan penyakit tertentu. Tetapi, jika gejala Pareidolia sudah terasa sangat mengganggu diri sendiri maupun orang lain, ada baiknya kamu segera berkonsultasi dengan ahlinya.
Sumber : https://hellosehat.com/sehat/gejala-umum/apa-itu-pareidolia-adalah/