KKN Unand Edukasi Warga Lubuk Sikaping soal Tanggap Kejang Demam Anak

Bimo Aria Fundrika | Imadie Yaqzhan
KKN Unand Edukasi Warga Lubuk Sikaping soal Tanggap Kejang Demam Anak
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan bertajuk "SIGAP Tangani Kejang Demam pada Anak".

Kejang demam masih menjadi salah satu kondisi medis yang paling sering membuat orang tua panik. Gejalanya yang terlihat dramatis, seperti tubuh kaku, mata melotot, hingga kehilangan kesadaran, sering kali mengejutkan siapa pun yang menyaksikannya, terutama bagi orang tua yang belum memiliki pengetahuan cukup soal pertolongan pertama.

Akibatnya, banyak yang justru bertindak keliru, seperti memaksa menahan tubuh anak, memasukkan sendok atau benda keras ke mulut anak, hingga menyiramkan air dingin secara mendadak. Padahal, tindakan-tindakan tersebut justru bisa berakibat fatal.

Kesadaran akan pentingnya edukasi inilah yang mendorong sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Andalas (Unand) untuk turun langsung ke masyarakat. Bertempat di Kantor Wali Nagari Pauah, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, para mahasiswa ini menggelar penyuluhan kesehatan bertajuk “SIGAP Tangani Kejang Demam pada Anak” pada 10 Juli 2025.

Program ini secara khusus ditujukan bagi masyarakat, terutama para orang tua, untuk memahami penanganan yang benar saat menghadapi kondisi kejang demam.

Kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama yang menarik sekaligus penuh makna. Dengan pendekatan edukatif dan humanis, para mahasiswa menyampaikan materi menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Tak hanya menjelaskan teori, mereka juga memutar video simulasi agar peserta bisa memahami gambaran nyata tindakan yang seharusnya dilakukan.

Antusiasme terlihat jelas dari para ibu yang hadir. Banyak dari mereka yang secara terbuka membagikan pengalaman pribadi, terutama saat anak mereka mengalami kejang untuk pertama kali. Tidak sedikit yang mengaku kebingungan, bahkan sampai menangis karena takut kehilangan anak. Hal ini menunjukkan bahwa kejang demam bukan hanya persoalan medis, tapi juga pengalaman emosional yang berat bagi keluarga.

Dalam diskusi, mahasiswa juga membahas keterkaitan antara imunisasi dan kejang demam, isu yang sering disalahpahami. Banyak orang tua yang menghindari imunisasi karena takut anak akan demam dan kemudian kejang. Mahasiswa KKN meluruskan bahwa justru imunisasi seperti DPT, campak, dan Hib penting untuk mencegah penyakit serius yang bisa memicu demam tinggi. Efek demam pasca imunisasi merupakan reaksi tubuh yang normal dan bisa diatasi dengan langkah ringan seperti pemberian parasetamol.

Agar informasi tidak berhenti di forum penyuluhan, peserta dibekali dengan leaflet dan modul mini yang berisi panduan langkah-langkah pertolongan pertama kejang demam. Panduan ini disusun agar mudah dipahami, bisa disimpan di rumah, dan dijadikan referensi jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Penyuluhan ini juga mendapat dukungan penuh dari Wali Nagari Pauah serta kader PKK yang membantu menjangkau lebih banyak warga. Mereka berharap kegiatan edukatif semacam ini bisa dilanjutkan dalam pertemuan rutin masyarakat, agar pengetahuan tentang kesehatan tidak hanya sekali lewat, tapi benar-benar membekas dan menjadi bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa edukasi yang sederhana namun tepat sasaran mampu memberi dampak besar. Mahasiswa KKN Unand tidak hanya membawa pengetahuan, tapi juga kepekaan, empati, dan semangat kolaboratif. Mereka berharap, penyuluhan ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mulai membangun literasi kesehatan keluarga dari hal-hal kecil namun krusial.

Karena ketika orang tua dibekali dengan pengetahuan yang benar, mereka bisa menjadi pelindung pertama yang paling tangguh bagi anak-anak mereka.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak