5 Teori Perkembangan Bahasa Anak yang Harus Diketahui, Calon Orang Tua Wajib Simak

Ayu Nabila | Sabila Dwi Handayani
5 Teori Perkembangan Bahasa Anak yang Harus Diketahui, Calon Orang Tua Wajib Simak
Ilustrasi Anak Berbicara (Pexels/ Yan Krukau)

Anak merupakan anugrah terindah dari Yang Maha Kuasa yang dapat menjadi sumber kebahagiaan. Tingkah laku anak yang lucu dan diluar prediksi bisa menjadi salah satu penyebab kebahagiaan orang tua loh. Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 2-6 tahun merupakan masa paling kompleks dalam tahap perkembangannya. Bagaimana tidak, pada usia ini anak akan mengalami perubahan-perubahan baik itu secara fisik maupun psikisnya. Salah satunya adalah perkembangan bahasa anak. Bahasa merupakan salah satu bentuK komunikasi baik itu berupa lisan, tulisan atau isyarat.

Hurlock mengatakan bahwa pada masa ini anak tidak lagi mengoceh melainkan anak sudah dapat mengungkapkan beberapa kata yang ia ketahui. Ia juga mengatakan bahwa masa kanak-kanak terkenal sebagai masa "tukang ngobrol" karena sekali anak dapat berbicara dengan mudah, ia tak akan henti-hentinya berbicara. Isi pembicaraannya pun tak jauh-jauh dari dirinya seperti minat, keluarga, dan sesuatu hal yang menjadi miliknya.

Namun, bagaimana jika pada masa ini anak belum dapat berbicara? berikut adalah pengertian dan teori perkembangan menurut beberapa ahli psikologi yang bisa dijadikan pedoman apa yang menyebabkan buah hati bunda belum bisa berbicara dengan lancar

1. Teori Skinner

Menurut Skinner, Bahasa yang dipelajari individu berasal dari kebiasaan lingkungan sekitar dan bentuk tiruan dari orang lain seperti orang dewasa. Dilansir dari laman situs kompasiana.com, pembelajaran Bahasa berasal dari sebuah pengalaman dan sebuah kondisi yang akan dibutuhkan disuatu hari nanti. Pada dasarnya bayi itu bersifat pasif lalu menerima sebuah stimulus lingkungan dan cara berkomunikasi yang berasal dari sebuah peniruan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan bahasa anak ditentukan oleh lamanya ia dilatih dari stimulus yang diberikan dan berdasarkan apa yang ia peroleh. Ada 3 macam cara pembelajaran menurut teori Skinner, yaitu:

  1. Classical Conditioning yaitu pembelajaran berkaitan dari stimulus dan respons.
  2. Operan Conditioning yaitu pembelajaran yang berkaitan dengan kebiasaan memberikan hadiah atau reward.
  3. Social Learning yaitu pembelajaran sosial yang berkaitan dengan pengamatan dan peniruan seorang anak

Setiap anak yang lahir tidak membawa pengalaman apapun sehingga disetiap perkembangannya wujud dari tiruan orang lain dan tergantung kondisi lingkungannya serta seberapa penghargaan yang diterima.

2. Teori Kognitif Piaget

Perkembangan Bahasa anak dipengaruhi oleh peran aktif anak tersebut dilingkungan, cara anak tersebut memperoleh informasi dan caranya menyimpulkan sebuah Bahasa. Dilansir dari penelitian Isna (2019), perkembangan Bahasa anak berkaitan dengan kegiatan anak tersebut, objek kegiatannya dan kejadian apa saja yang ia alami. Proses ini biasanya terjadi pada usia anak 0-2 tahun dimana anak memiliki tindakan refleks guna membangun sebuah pengalaman dengan adanya tindakan fisik.

Walaupun pada usia ini anak belum mampu berbicara tetapi ia sudah memiliki pemahaman tentang objek-objek tertentu. Perkembangan Bahasa terjadi disetiap tahap perkembangan manusia, disetiap tahapnya anak memiliki sebuh kemajuan secara kognitif sehingga dikatakan Bahasa pada anak sebagai wujud dari hasil pengalaman dan penalaran.

3. Teori Vygotsky

Menurut Vygotsky Bahasa itu berkembang dengan adanya interaksi sosial dengan orang lain. Yang awalnya hanya untuk komunikasi tetapi berkembang menjadi sebuah alat untuk memecahkan sebuah masalah. Berkembangnya Bahasa anak itu berkaitan dengan kebudayaan dan dimana anak itu dilahirkan. Dikutip dari penelitian Isna (2019), Bahasa berfungsi sebagai alat penting pemecah masalah dan pengatur kegiatan yang dihadapi anak-anak awal.

BACA JUGA: 6 Langkah yang Harus Dilakukan saat Alami Cyber Bullying, Kamu Tidak Sendiri

Selain untuk komunikasi, Bahasa pada anak-anak berperan sebagai monitor dan perencana perilaku dengan cara anak itu sendiri. Anak-anak diharuskan menggunakan Bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum berkomunikasi dengan dirinya sendiri atau yang disebut inner speech.

Biasanya anak yang sering mengunakan inner speech lebih berpengalaman dibidang sosial. Teori Vygotsky menggunakan kerjasama dalam perkembangan Bahasa anak dimana menggunakan peran orang lain dalam setiap tahap perkembangan Bahasa pada anak.

4. Teori Pavlov

Dilansir dari penelitian Saepudin (2018), perkembangan Bahasa pada teori ini tergantung dari tingkah laku seseorang. Proses seorang bayi dalam perkembangan Bahasa dibantu oleh orang lain seperti ibunya. Contohnya seperti ibu yang mengajak berbicara pada bayinya, sebenarnya bayi tersebut merekam perkataan ibunya.  Suara yang dikeluarkan si ibu masuk kedalam indra pendengaran si bayi sehingga keluarlah respons bayi dalam bentuk ekspresi atau sebuah ocehan.

Dari respons inilah yang akan berlanjut menjadi sebuah tindakan kecil bayi seperti menggerakkan kaki dan tanggan nya. Pavlov juga mengatakan bahwa setiap bayi yang lahir membawa perbedaan sehingga dalam proses perkembangan Bahasa setiap bayi tidak sama. Suara-suara yang dikeluarkan oleh ibu secara berulang kali lama-kelamaan akan menguat dan dapat ditiru oleh bayi tersebut.

5. Teori Bruner

Dikutip dari penelitian oleh Buto (2010), Bruenur mengatakan bahasa adalah bagian dari budaya. Seorang anak yang lahir sudah membawa budaya bahasanya sendiri dan contoh bahasa yang dibawa bayi adalah ekspresi wajah atau gesture tubuh bayi. Dengan gesture ini maka bayi dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Bahasa sangat penting untuk menyempurnakan jalan pikir setiap individu. Bahasa sebagai alat pemecah masalah yang digunakan untuk mengeluarkan perasaan. Bahasa disini bukan hanya teks saja tetapi juga memerlukan perilaku.

Perkembangan bahasa anak sejatinya sudah dimulai pada saat anak masih bayi. Maka dari itu peran orang tua dan orang sekitar sangatlah penting untuk melatih perkembangan tersebut. Dari beberapa teori menurut ahli diatas, apakah buah hati bunda sudah mendapatkan dan sudah melewati tahap perkembangan tersebut? jika belum, yuk mulai perbaiki guna seimbangnya perkembangan anak di masa yang akan datang.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak