Softlens atau lensa kontak merupakan sebuah alat berbentuk cekungan tipis yang dipasang pada mata untuk memperbaiki kualitas penglihatan seseorang. Beberapa masalah yang bisa diatasi oleh softlens yakni refraksi mata dan gangguan penglihatan yang meliputi mata minus (miopi), plus (hipermetropi), serta mata silinder (astigmatisme).
Selain memperbaiki kualitas penglihatan, softlens juga sering digunakan untuk mempercantik diri, terutama pada wanita. Meski begitu, penggunaan softlens yang tidak tepat bisa memicu berbagai risiko masalah bagi kesehatan mata.
U.S. Food and Drug Administration menyebutkan bahwa kondisi ini dapat berkembang secara cepat dan bisa memberikan dampak yang sangat serius. Bahkan, dalam beberapa kasus, kerusakan mata ini dapat berakhir dengan kebutaan.
Lantas, seperti apa penjelasan tetang risiko kerusakan mata akibat penggunaan soflens yang tidak tepat? Berikut empat diantaranya.
1. Keratitis
Keratitis menjadi risiko kerusakan mata yang paling umum terjadi akibat penggunaan softlens yang tidak tepat. Penyakit ini dipicu oleh paparan kuman akibat kurangnya perawatan pada softlens. Misalnya tidak mengganti softlens secara berkala, tidur sambil menggunakan softlens, atau memakai softlens saat mandi.
Beberapa tanda dan gejala dari penyakit ini meliputi iritasi, rasa nyeri, mata sensitif terhadap cahaya, pandangan buram, dan mata berair. Oleh sebab itu, Anda perlu memperhatikan kebersihan alat, rutin mengganti lensa, serta menghindari paparan air yang bisa merusak softlens ini.
Konjungtivitis atau peradangan pada konjungtiva juga bisa terjadi akibat penggunaan softlens yang tidak tepat. Umumnya, peradangan ini dipicu oleh infeksi virus dan bakteri. Namun, reaksi alergi serta iritasi akibat pemakaian softlens juga bisa menjadi penyebabnya.
Sama halnya dengan keratitis, konjungtivitis bisa menimbulkan reaksi mata merah, nyeri, gatal, dan bengkak. Bahkan, penglihatan Anda juga menjadi buram dan lebih sensitif terhadap cahaya.
3. Sindrom Mata Kering
Ketika menggunakan softlens, kadar oksigen yang menuju mata menjadi terbatas. Kondisi ini bisa membuat mata Anda menjadi kering.
Risiko sindrom mata kering bisa bertambah parah jika Anda memang memiliki riwayat mata kering. Tanda dan gejala yang mungkin terjadi berupa rasa gatal seperti tersengat dan kemerahan.
4. Abrasi Kornea
Risiko kerusakan mata lainnya yang bisa terjadi akibat penggunaan softlens, yakni abrasi kornea yang ditandai adanya luka atau goresan pada kornea mata.
Melansir American Optometric Association, luka atau goresan pada mata ini sering terjadi karena robeknya softlens atau ujung lensa kontak yang kasar sehingga melukai kornea. Di samping itu, Benda asing juga memungkinkan terjadinya pengikisan pada lapisan kornea mata.
Itulah tadi pembahasan tentang empat risiko kerusakan mata akibat penggunaan softlens yang tidak tepat. Ada baiknya Anda selalu memperhatikan kebersihan softlens yang Anda pakai. Jangan lupa untuk mengganti softlens secara berkala untuk memastikan keamanannya. Artikel ini melansir dari laman fda.gov, myvision.org, clevelandclinic.org, dan cdc.gov, semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.