Skoliosis tidak sesepele tentang tulang belakang yang "miring" atau postur yang terlihat kurang ideal. Banyak orang yang baru sadar setelah kelengkungannya makin parah dan mulai menimbulkan rasa tidak nyaman. Padahal, pencegahan bisa dilakukan sejak awal, bahkan lewat kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang sangat sederhana.
Berdasarkan artikel dari ScoliSmart, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan agar skoliosis tidak berkembang secara diam-diam.
1. Deteksi Dini Itu Krusial: Cek Sendiri di Rumah, Gak Perlu Nunggu Sakit
Jika berbicara tentang pencegahan, langkah pertama yang paling menentukan adalah deteksi dini. Sekilas, skoliosis memang tidak terlihat jelas. Tapi, tes sederhana seperti Adam’s Forward Bend Test (membungkuk ke depan) bisa membantumu melihat gejala-gejala awal, misalnya bahu yang tidak sejajar atau adanya tonjolan tulang rusuk yang tidak simetris.
Bagi anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan cepat, pemeriksaan berkala sangat dianjurkan, apalagi kalau ada keluarga yang punya riwayat skoliosis.
2. Genetik Memang Berperan, tapi Bukan Segalanya
Skoliosis idiopatik sering dikaitkan dengan faktor genetika. Kalau orang tua atau saudaramu punya skoliosis, risikonya memang akan lebih besar. Tapi, ini bukan berarti kamu pasti akan mengalaminya. Justru, pemahaman tentang faktor risiko ini bisa membuatmu jadi lebih waspada untuk rutin diperiksa.
3. 'Beri Makan' Tulangmu dengan Nutrisi yang Tepat
Tulang belakang yang sehat bukan cuma soal postur, tapi juga tentang apa yang kamu konsumsi setiap hari. Kalsium, vitamin D, dan protein adalah tiga nutrisi penting yang bisa mendukung tumbuh kembang tulang. Kalsium akan menjaga kepadatan tulang, vitamin D akan membantu penyerapannya, dan protein akan membantu memperkuat otot-otot penyangga.
4. Latihan Fisik yang 'Sayang' Sama Tulang Belakang
Kamu tidak perlu jadi seorang atlet untuk bisa menjaga tulang belakang tetap kuat. Latihan fisik yang fokus pada otot inti (core muscles) seperti plank, stretching, atau latihan-latihan stabilitas bisa membantu menjaga keseimbangan tubuh. Banyak klinik yang juga merekomendasikan fisioterapi khusus untuk skoliosis, yang dirancang untuk memperbaiki kontrol postur dan menahan perkembangan kurva.
5. 'Dosa' Sehari-hari yang Bikin Tulang Belakang Menderita
Meskipun postur yang buruk tidak secara langsung menyebabkan skoliosis, kebiasaan kita sehari-hari tetap punya efek yang sangat besar. Duduk terlalu lama dengan posisi membungkuk, membawa tas yang terlalu berat di satu sisi, atau bekerja tanpa istirahat bisa memberikan tekanan tambahan pada tulang belakang.
Kamu bisa mulai dari hal-hal kecil, seperti duduk lebih tegak, menggunakan kursi yang bisa mendukung punggung, atau rutin berdiri dan melakukan peregangan setiap 30–60 menit.
(Flovian Aiko)